Gara-gara Beda Tarif, Driver Go-Car Adu Mulut dengan Penumpang Lansia!

Driver Go-Car yang berseteru dengan penumpangnya
Driver Go-Car yang berseteru dengan penumpangnya | internasional.kompas.com

Driver Go-Car sudah meminta maaf atas insiden dengan penumpangnya

Kini masyarakat semakin beralih ke tranportasionline. Kenyamanan dan kemudahan menjadi faktor utama peralihan dari tranportasi non-online ke transportasi online kian menguat. Bagaimana tidak, kini kamu bisa memesan moda transportasi yang kamu inginkan hanya dengan smartphone di genggaman tangan kamu.

Selain faktor kenyamanan dan kemudahan, transportasi online pun dianggap lebih murah dibanding transportasi non-online terutama untuk tujuan jarak dekat. Dibanding naik ojeg pangkalan, angkot, atau bus kota, ongkos transportasi online masih lebih murah apalagi dengan kemudahan dan kenyamanan yang diberikan, tentu transportasi online dianggap lebih menguntungkan.

Namun masalah masih tetap ada, tidak jarang tarif yang dikenakan berbeda antara yang tertera di aplikasi penumpang dengan di aplikasi pengemudi. Hal ini sering menjadi masalah dan tidak jarang ada penumpang buang berkelahi dengan pengemudi karena persoalan perbedaan tarif ini. Seperti yang belum lama ini terjadi di Singapura.

Driver Go-Car yang berseteru dengan penumpangnya
Driver Go-Car yang berseteru dengan penumpangnya | internasional.kompas.com

Seorang driver Go-Car di Singapura tiba-tiba viral setelah ia mengunggah videonnya tengah berseteru dengan pennumpang karena masalah perbedaan tarif. Dilansir oleh Strait Times, Minggu (31/3), driver bernama Aaron Heng itu sudah meminta maaf atas insiden tersebut, namun ia pun mengajukan laporan kepada polisi.

Pihak Go-Jek puun sudah mengonfirmasi bahwa insiden Heng dengan penumpangnya ini sudah diselidiki secara internal dan investigasi lainnya masih terus dilakukan. Dalam video yang viral itu, Heng tampak adu mulut dengan penumpangnya tentang tarif perjalanan.

Penumpang yang lansia tersebut mengatakan bahwa tarif yang tertera pada aplikasi Go-Jek adalah 14,10 dollar Singapura atau sekitar Rp 147 ribu. Sedangkan Heng berulangkali menyebut tarifnya adalah 21,10 dollar Singapura atau sekitar Rp 220 ribu.

Video tersebut memperlihatkan Heng yang berkata berulang kali kepada penumpangnya agar tidak membuang-buang waktu. “Kalau begitu jangan buang-buang waktu. Untuk 7 dollar Anda mau...” ujar Heng.

Melihat kondisi yang kian panas, penumpang tersebut meminta agar ia dan seorang perempuan yang bersamanya diturunkan. Heng tentu menolak melakukannya karena membatalkan perjalanan akan berpengaruh pada penghasilannya.

Heng tampak sangat kesal. Penumpang perempuan terlihat menenangkan Heng dengan menepuk pundaknya. “Saya tidak bilang Anda salah, saya mengatakan Go-Jek yang salah,” ujar penumpang pria.

Bukannya menurunkan emosinya, Heng tampak semakin kesal dan meninggikan suaranya. Akhirnya kedua penumpang itu bersedia membayar sebesar 21 dollar Singapura. Mereka mengatakan akan menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak Go-Jek.

Pada Sabtu, 30 Maret 2019, Heng mengunggah pernyataan maafnya melalui Facebook. Ia mengaku tidak membenci orangtua. Ia hanya kesal karena dituduh menaikkan tarif pelanggan. Padahal, Heng tidak memanipulasi tarif dan hanya ingin mencapai intensif karena pendapatan yang dihasilkannya pun tidak banyak.

Artikel Lainnya

Persoalan perbedaan tarif di aplikasi penumpang dengan yang ada di aplikasi pengemudi harus segera diatasi oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online seperti gojek. Jika tidak, di masa depan peristiwa perkelahian antara penumpang dengan pengemudi seperti yang terjadi di Singapura akan terulang kembali.

Tags :