Tak Ada Maaf! FX Rudy Bakal Laporkan Ibu Kos yang Usir 3 Perawat di RSBK Solo
29 April 2020 by Mabruri Pudyas SalimPelaporan ini dilakukan agar menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ancam akan laporkan pemilik kos yang usir tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK), Surakarta. Pengusiran terhadap perawat itu terjadi pada Jumat (24/4) pekan lalu.
Menanggapi kejadian yang memalukan itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo bersikeras akan membawa kasus pengusiran itu ke polisi, meski telah menerima surat permohonan maaf dari pemilik kos yang berprofesi sebagai bidan itu.
"Permohonan maaf ya nggak apa-apa. Tapi tetap kita laporkan ke Polres Sukoharjo," kata FX Rudy di Balai Kota Solo, Selasa (28/4) dikutip dari CNN Indonesia.
Menurut Rudy, insiden pengusiran terhadap tiga tenaga kesehatan itu telah mencederai rasa kemanusiaan. Dia juga menambahkan jika di tengah kondisi wabah seperti ini, para tenaga medis seharusnya mendapatkan dukungan dari orang-orang di lingkungan mereka, termasuk dari pemilik kos di mana mereka tinggal.
Baca Juga: Baru Bebas 10 Hari, Napi Asimilasi Corona Dibunuh Tetangga karena Masalah Sepele
Lagi pula, rumah sakit tempat tiga perawat itu bekerja pastinya sudah menyiapkan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) secara ketat. Sehingga penyebaran bakteri atau virus sampai di luar lingkungan rumah sakit tidak akan terjadi.
"Mereka kan selama ini juga tidak membeda-bedakan ini pasien dari Solo, ini dari Sukoharjo. Kalau mereka pulang itu berarti mereka sehat. Kalau sakit mesti tidak boleh pulang sama rumah sakit," imbuhnya.
Rudy mengatakan bahwa laporan Pemkot ke Polres Sukoharjo bertujuan sebagai pelajaran bagi masyarakat. Rudy berharap, pengusiran tersebut menjadi insiden terakhir yang menimpa tenaga medis di Indonesia.
Baca Juga: Cegah Corona ala Kampung di Pasuruan: Warga Dilarang Kunjungi Istri Muda
"Kalau tidak begini nanti yang lain akan ikut-ikutan. Jadi buat pelajaran bagi yang lain juga," katanya.
Mengenai kejadian tersebut, bidan pemilik kos di Grogol, Sukuharjo itu menolak jika disebut telah mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno.
Kendati demikian, wanita bernama Siti Mutmainah itu mengaku telah mengirimkan pesan WhatsApp kepada tiga perawat itu untuk pindah.
"Dengan berat hati kami mohon mbak-mbak pindah ke tempat yang lebih aman, untuk keamanan bersama. Dan balasannya, 'ya bu, nggak apa-apa, nanti barangnya kami ambil'. Tidak ada pemaksaan," kata Siti Mutmainah di kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (28/4/2020) dikutip dari Detik.com.
Baca Juga: Gadis 16 Tahun Diperkosa 2 Pria, Korban Bunuh Diri Usai Tahu Pelaku Dibiarkan Pergi
Hal itu terpaksa ia lakukan karena suami Siti gangguan kesehatan yang akan mudah kambuh jika stres.
"Kondisi suami saya mengalami sakit sejak tahun lalu, dan kondisinya ngedrop jika mengalami stres," terangnya.
Kehawatiran Siti memuncak setelah muncul informasi bahwa RSBK sudah tidak lagi membuka pelayanan reguler, namun hanya melayani pasien COVID-19.
"Suami saya tahu itu dan membuat panik. Saya diminta mengimbau teman-teman perawat untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Saya berikan WA, tidak ada paksaan, tidak ada pengusiran, kami sudah bicara baik-baik," jelasnya.
Siti mengaku paham bagaimana perawat telah melakukan prosedur, tetapi dia tetap tidak bisa menenangkan suaminya. Karena alasan kesehatan, Siti akhirnya berat hati meminta mereka pergi.
"Terlepas dari profesi saya sebagai bidan, saya juga adalah seorang istri," cetus Siti.