Ekuador Mencekam! Ratusan Mayat Korban Corona Tergeletak di Jalanan hingga Pemukiman

Ilustrasi mayat pasien corona | www.cnnindonesia.com

Mayat-mayat dibiarkan tergeletak karena pengurus mayat mulai kewalahan

Negara Ekuador tak luput dari serangan wabah corona. Negara di Amerika Latin ini memiliki angka kematian Covid-19 yang cukup tinggi. Pasien yang terinfeksi virus corona pun semakin meningkat tajam.

Akibatnya, petugas medis kewalahan menangani pasien. Banyak masyarakat yang tak sempat ditangani tim medis hingga banyak korban berjatuhan di jalanan dan pemukiman penduduk.

1.

Ratusan jasad di jalan dan pemukiman

Mayat tergeletak di dekat pusat perbelanjaan Guayaquil | www.faz.net

Dilansir dari Detik.com, Jumat (03/04/20), para tentara dan polisi di Ekuador telah mengumpulkan setidaknya 150 jasad dari jalan-jalan dan rumah-rumah warga di kota pelabuhan Guayaquil di tengah wabah virus corona yang merebak.

Dalam sebuah video memperlihatkan banyak jasad tergeletak di pinggir jalan dan rumah-rumah. Hal ini dikarenakan pengurus mayat di rumah sakit kewalahan menangani jasad tersebut. Akhirnya personel gabungan TNI dan polisi diturunkan untuk mengevakuasi jasad-jasad itu.

Baca juga: Bukannya Isolasi Diri Saat Wabah Corona, Wanita Ini Malah Asyik Foto Bugil di Atas Patung Banteng

Warga Kota Guayaquil kompak memprotes keberadaan jasad-jasad tersebut dan meminta jasad itu untuk segera diamankan karena warga pun takut tertular virus corona. Tak hanya itu saja, keluarga dari jenazah tersebut juga mengeluh jika pihak rumah sakit tak kunjung mengantar jasad-jasad itu ke rumah duka.

2.

Pemerintah minta maaf

Mayat saat hendak dievakuasi petugas polisi | dunia.rmol.id

Melihat kejadian tersebut, pemerintah Ekuador menyampaikan permintaan maaf melalui juru bicara pemerintah, Jorge Wated. Ia menyampaikan jika petugas kamar mayat saat ini tidak bisa menangani mayat-mayat itu dikarenakan adanya jam malam selama pandemi Covid-19.

"Kami mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada mereka yang harus menunggu berhari-hari agar orang-orang terkasih mereka (yang meninggal) dibawa," ujar Wated.

Baca juga: Nekat Belanja Pakai APD, Pengunjung Supermarket Diusir. Netizen: Duitnya Banyak, Otaknya Dikit

Pemerintah Ekuador hingga kini belum dapat memastikan apakah seluruh jasad tersebut meninggal karena virus corona atau ada penyebab lain.

3.

Khawatirkan pasien corona terus bertambah

Mayat saat hendak dimakamkan | www.faz.net

Keterbatasan rumah sakit dan tim medis membuat negara Ekuador memiliki tingkat kematian virus corona tertinggi di Amerika Latin. Wated sendiri mengkhawatirkan pasien corona semakin bertambah. Ia mengatakan, kini pemerintah sedang merencanakan kemungkinan terburuk musibah pandemi ini ke depannya.

Baca juga: Pilu! Terjatuh dari Sepeda Diduga Corona, Bapak Ini Ngeluh Kesakitan Tapi Tak Ada yang Menolong

“Sayangnya para ahli medis memperkirakan bahwa kematian akibat Covid dalam beberapa bulan ini akan mencapai antara 2.500 hingga 3.500 di provinsi Guayas saja, dan kami sedang bersiap untuk itu,” ujar Wated.

Artikel Lainnya

Ekuador mencatat 2.700 kasus virus corona sepanjang bulan Maret. Hingga sampai Kamis (03/04/20) kemarin, tercatat 120 kasus kematian dan masih terus bertambah.

Tags :