Mengharukan! Dua Gadis Ini Rayakan Momen Wisuda di Pemakaman Orangtuanya
27 Juli 2019 by Rina Siti RahayuMereka ingin merayakan momen bahagia tersebut walaupun orangtuanya telah tiada
Setiap mahasiswa pasti ingin menghadiri acara wisuda bersama dengan keluarga tercinta. Momen bahagia ini harus dirayakan bersama dengan orang-orang tercinta terutama yang telah berjasa selama kamu menimba ilmu di kampus. Para orangtua juga pasti ingin melihat anaknya memakai toga wisuda dengan perasaan bangga.
Namun dua kisah gadis ini berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Alih-alih merayakan momen bahagia ini dengan keluarga yang lengkap, dua gadis ini terpaksa merayakan kelulusannya di pemakaman orangtuanya. Mereka membagikan kisahnya melalui media sosial.
Kisah pertama datang dari Xu Jia Huan, gadis asal Malaysia. Dilansir dari Asia One, ibu Jia Huan meninggal 33 hari sebelum ia sempat menyaksikan putrinya dalam upacara kelulusan putrinya. Ibu berusia 47 tahun itu terjatuh ketika mengikuti kelas Zumba dan dinyatakan meninggal saat paramedis datang.
Baca juga: Jadi Lulusan Terbaik, Mahasiswa Ini Tertunduk Lesu dan Menangis karena Orangtua Tak Hadiri Wisudanya
Demi mewujudkan keinginan sang ibu, Jia Huan menenakan toga wisudanya pada momen pemakaman sang ibu. Ayah dan saudaranya mengenakan pakaian biru. Sang ibu juga didandani dengan baju biru. Ia lalu berfoto dan membagikan fotonya di media sosial.
"Ibu, bayimu ini sudah lulus. Bahkan, dia lulus 33 hari lebih cepat dari yang direncanakan," tulis Jia Huan.
Unggahan itu tentu saja menarik perhatian dari warganet. Mereka berbondong-bondong memberikan dukungan kepada Jia Huan dan keluarganya. Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 3.800 kali dan mendapatkan 11.000 komentar.
Baca juga: Ikut Wisuda, Mahasiswa Ini Cuma Bisa Bawa Gabus Bergambar Ibunya yang Telah Tiada
Lain lagi dengan kisah gadis yang memiliki akun Twitter @shewasokay ini. Di saat teman-temannya foto bersama setelah upacara kelulusan, gadis ini malah berfoto di makam kedua orangtuanya. Ia mengunggah foto dirinya yang sedang mengenakan toga wisuda itu di akun Twitter-nya.
“Orangtua pergi menjala, menjala sambil mata tertutup. Dulu anakmu dianggap gila, kini mampu teruskan hidup. Terima kasih Mama, Ayah,” tulisnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, gadis berjilbab asal Indonesia ini mengunggah fotonya pada Oktober 2017 lalu. Ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 2000 silam.
Sedangkan ayahnya meninggal karena terjatuh di kamar mandi saat ia berumur 10 tahun. Ia yang merupakan anak tunggal akhirnya tinggal di panti asuhan.
Baca juga: Ayah Hadiri Wisuda untuk Gantikan Putrinya yang Meninggal
Ia mengatakan bahwa hidupnya amat menyedihkan. Pamannya berjanji akan menjemputnya pada saat ia berumur 12 tahun. Namun ia tak kunjung datang. Ia sempat mengalami depresi.
Beruntung ia dapat bertahan dan terus hidup hingga sekarang. Ia dapat berkuliah hingga lulus dengan biaya tabungan dan bantuan dari orang-orang di sekitarnya.
Gadis ini selalu berziarah ke makam ayah dan ibunya. Terutama pada saat perayaan hari istimewa seperti ulang tahun mereka. Ketika ia wisuda, ia tak mau melewatkan untuk membagikan momen bahagia itu kepada orangtuanya walaupun telah tiada.
"Pesan saya, apapun yang terjadi, sekalipun nyawa kita hilang, kemanapun kita pergi, kita akan bawa nama ibu dan ayah sampai mati," pungkasnya.