Ditanya Kapan Ketemu Jokowi, Prabowo Malah Tunjuk Wartawan: "Nanti Kamu yang Atur"

Prabowo Sandi
Prabowo berencana rekonsiliasi dengan Jokowi | nasional.tempo.co

Jawaban Prabowo saat ditanya wartawan kapan rekonsiliasi dengan Jokowi

Sidang putusan MK terkait Pilpres 2019 telah dibacakan pada hari Kamis (27/6). MK menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Paslon 02. MK menyebut bahwa tudingan kecurang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) tidak terbukti. Untuk itu pasangan Jokowi-Ma’aruf dinyatakan pemenang dalam Pemilu 2019.

Usai putusan sidang MK, Prabowo menyatakan sikapnya di kediamannya, Kertanegara. Prabowo mengaku kecewa namun tetap menghormati konstitusi. Prabowo pun mengungkapkan tak menutup kemungkinan untuk rekonsiliasi dengan Jokowi.

1.

Prabowo ungkap segera rekonsiliasi

Prabowo Sandi
Prabowo ungkap segera rekonsiliasi | nasional.kompas.com

Masing-masing paslon 01 dan paslon 02 menyatakan sikapnya usai keputusan MK. Rencana rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo pun semakin kencang terdengar.

Masyarakat sendiri menanti-nanti dan berharap Jokowi dan Prabowo bisa segera rekonsiliasi sebagai wujud persatuan dalam kehidupan berbangsa.

Prabowo menyatakan sikapnya usai putusan MK di kediamannya di Kertanegara. Saat wartawan menyinggung tentang rekonsiliasi, Prabowo pun menyatakan tak menutup kemungkinan untuk segera rekonsiliasi.

“Iya nanti itu (rekonsiliasi), Insya Allah nanti diatur,” ujar Prabowo dilansir dari Kompas.com.

Tak puas sampai di situ, wartawan pun bertanya kapan rencana rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo. Prabowo pun menjawab wartawan dengan nada bercanda.

“Iya nanti kamu yang atur,” jawab Prabowo sambil tertawa dan menunjuk ke arah wartawan.

Baca juga: Wasekjen PAN Beberkan Kemungkinan Kubu Prabowo Gabung Jokowi

2.

TKN ungkap Jokowi akan rekonsiliasi dengan Prabowo

Prabowo Sandi
TKN ungkap Jokowi akan rekonsiliasi dengan Prabowo | www.cnnindonesia.com

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’aruf menyatakan keinginan Jokowi untuk rekonsiliasi dengan Prabowo usai Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT).

“Saya kira sepulang Pak Jokowi dari pertemuan G20 ikhtiar ke arah sana akan lebih diintensifkan," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani dilansir dari Detik.com.

TKN mengungkapkan Jokowi dan Prabowo memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun bangsa. Wacana koalisi akan menjadi bahasan saat keduanya bertemu, sedangkan yang paling penting adalah bertukar gagasan visi misi.

"Sebagai pemimpin bangsa, sesungguhnya kedua beliau punya mimpi yang sama, yakni membangun Indonesia menuju negara yang maju, adil dan makmur. Yang membedakan kan hanya pendekatan yang akan ditempuhnya saja," tutur Arsul Sani.

Jadi kalau dalam menyikapi putusan MK ini ada tone-tone yang sama maka ya bukan karena aspek pragmatisme politik seperti soal berkoalisi dalam pemerintahan, tapi lebih karena visi besar mereka," imbuhnya.

Dalam pidato Jokowi usai putusan MK yang diadakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jokowi menyampaikan bahwa Prabowo memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun bangsa. Jokowi juga meyakini Prabowo dan Sandiaga memiliki sikap negarawan dalam menerima putusan MK.

3.

Rekonsiliasi berdampak pada hilangnya kontrol terhadap eksekutif

Prabowo Sandi
rekonsiliasi berdampak pada hilangnya kontrol terhadap eksekutif | nasional.kompas.com

Rekonsiliasi memang diharapkan masyarakat usai putusan MK sebagai tanda berakhirnya pemilu dan bersatunya kembali bangsa Indonesia. Namun rekonsiliasi dikhawatirkan menghilangkan kontrol terhadap eksekutif.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Padjajaran, Firman Manan saat dihubungi oleh CNN Indonesia. Menurutnya pembentukan koalisi atau rekonsiliasi politik di Indonesia didasarkan pada hal-hal yang pragmatis alias kepentingan, bukan kesamaan ideologi.

“Ada adagium mengatakan dalam politik itu tidak ada pertemanan abadi dan permusuhan abadi. Yang ada adalah kepentingan abadi,” ujar Firman.

Rekonsiliasi diharapkan bisa menjadi wujud bersatunya kembali bangsa Indonesia usai pemilu. Namun tampaknya rekonsiliasi tanpa kepentingan politik adalah mustahil. Adanya rekonsiliasi juga menimbulkan hilangnya kontrol terhadap eksekutif.

Tidak berimbangnya komposisi parpol koalisi dengan oposisi ini, kata Firman, akan berpengaruh pada pengawasan dan kontrol terhadap pemerintahan. Oposisi, kata dia, tidak akan mampu memainkan perannya dengan optimal, terutama di parlemen.

Artikel Lainnya

Masyarakat berharap kepada Jokowi dan Prabowo untuk segera melakukan rekonsiliasi. Selama pemilu, masyarakat Indonesia terpecah menjadi dua kubu yang saling menyerang satu sama lain.

Dengan adanya rekonsiliasi, Jokowi dan Prabowo diharapkan menjadi contoh kepada masyarakat untuk kembali bersatu bersama-sama membangun bangsa.

Tags :