Dirumahkan Gara-gara Corona, Pria di Klaten Nekat Jual Ginjal: Hanya Ini yang Tersisa dari Diri Saya
04 Mei 2020 by Ari SetiantoPria ini terpaksa melakukannya demi penuhi kebutuhan anak istri
Wabah virus corona telah menyerang ke berbagai aspek kehidupan. Selain ekonomi yang kian merosot, sejumlah orang pun harus kehilangan pekerjaannya atau dirumahkan dari tempat ia bekerja.
Ironi inilah yang membuat beberapa orang melakukan hal nekat karena tak ada lagi penghasilan, seperti yang dialami oleh pria di Klaten ini. Dia nekat menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Pria di Klaten jual ginjal
Dilansir dari Detik.com (02/05/2020), pria bernama Frans Larry Oktavianus (43) terlihat berjalan kaki sambil membawa poster yang dikalungkan di lehernya.
Larry yang merupakan warga Dusun Karangasem, Jogonalan, Klaten itu nekat menawarkan ginjalnya demi memenuhi kebutuhan keluarga. Hal itu ia lakukan karena telah dirumahkan dari tempat ia bekerja.
Baca Juga: Pilu! Meninggal di Emperan Toko, Bocah Ini Tangisi Jasad Sang Ibu Seorang Diri
"Kemarin saya udah dirumahkan karena pekerjaan sepi setelah corona. Padahal saya ada utang harus saya bayar, untuk makan dan kebutuhan," kata Larry saat ditemui di Jalan Yogya-Solo, Dusun Karangwuni Kulon, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Klaten, Sabtu (2/5/2020).
Berniat ingin bertemu Gubernur Jawa Tengah
Larry berjalan kaki ke arah utara tanpa membawa banyak barang. Dia hanya memakai sandal jepit, masker, dan tas punggung yang ia gendong.
Di dadanya terlihat tulisan yang berbunyi, "Berkah Dalem, maaf saya Frans Larry O ingin jual ginjal untuk nafkahi keluarga saya, melunasi hutang, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, makan agar keluarga saya tak diremehkan. Maaf saya bukan mengemis."
Baca Juga: Ngeri! Pemakaman di Bandung Longsor, Warga Rekam Video Mayat Hanyut Terbawa Arus Sungai
Larry mengatakan bahwa dirinya ingin jalan kaki menuju Semarang. Dia ingin sekali bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk mencari solusi permasalahannya.
"Saya ingin ke Semarang, kalau bisa ingin bertemu gubernur tapi saya yakin beliau juga banyak kerjaan. Saya hanya ingin seperti yang bapak lihat di tulisan," jelas Larry sambil mata berkaca-kaca.
Dirumahkan dari tempatnya bekerja
Sebelumnya Larry bekerja di cucian dan salon mobil yang beralamatkan di Jl Kaliurang, Yogyakarta. Saat dirumahkan, dia hanya diberi pesangon Rp300 ribu. Tentu saja itu bukan jumlah yang besar, terlebih ia memiliki empat anak dan istrinya sudah tidak bekerja.
"Anak saya empat, satu sudah tidak sekolah. Istri tidak kerja sebab ada si kecil dan kemarin saya dirumahkan," ungkap Larry.
"Uang sebesar itu sudah habis. Padahal anak istri kan harus makan," sambungnya.
Baca Juga: Viral Pelajar SMA Pesta Kelulusan, Coret Seragam dengan Gambar Vulgar hingga Dicari Kemendikbud
Jalan kaki dipilih Larry agar orang-orang bisa melihat tawarannya itu. Namun ia tak tahu berapa harga ginjal, yang jelas ia ingin bertemu dengan orang yang benar-benar membutuhkan.
"Pokoknya saya ingin bertemu orang yang benar-benar membutuhkan. Harganya berapa saya tidak tahu sebab hanya itu yang berharga dan masih tersisa dari diri saya," tutur Larry sambil berlinang air mata.
Sebenarnya Larry sudah dilarang oleh istrinya. Tapi dia tetap nekat untuk melakukan karena desakan kebutuhan hidup dan menurutnya ini tak melanggar hukum.
"Kalau tindakan saya melanggar hukum tunjukkan di mana, dan apa solusinya," ujarnya.
Baca Juga: Gara-gara Manuver Tak Terduga Emak-emak Naik Motor, Mobil Polisi Tabrak Pagar Rumah Warga
Lebih lanjut Larry mengatakan bahwa dirinya sudah didata penerima bantuan akibat pandemi virus corona. Namun sayangnya ia tak kunjung mendapatkannya.
"Cuma didata dan belum jelas hasilnya. Padahal anak dan istri saya butuh makan secepatnya," tutup Larry.