Gabut Libur Sekolah karena Corona, Siswa SD dan SMP di Banjar Malah Asyik Main Game di Warnet
18 Maret 2020 by Mabruri Pudyas SalimApa sebaiknya tidak usah diliburkan saja, biar para siswa tetap berada di sekolah?
Wabah virus corona yang statusnya telah meningkat menjadi pandemi memaksa sejumlah pemerintah daerah di Indonesia untuk meliburkan sejumlah instansi pemerintahan dan juga sekolah-sekolah. Upaya itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus agar tak meluas.
Namun tampaknya keputusan tersebut tidak begitu efektif. Sekolah yang libur ternyata malah dimanfaatkan oleh para siswa untuk bermain game di warnet. Hal itu jelas bertentangan dengan tujuan meliburkan sekolah, yakni membuat para siswa tetap berada di rumah.
Dilansir dari Detik.com (16/3/2020), Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjar Jawa Barat, baru saja melakukan razia ke sejumlah warnet. Dalam razia tersebut, petugas menjaring anak usia sekolah yang asyik bermain game online.
"Diliburkan itu untuk belajar di rumah, diam di rumah. Untuk mengurangi risiko tertular virus, ini malah bergerombol bermain game online," kata Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Banjar Kusnadi, Senin (16/3/2020).
Baca Juga: Viral Video Sejumlah Burung Putih Terbang Kelilingi Ka'bah Seolah Lakukan Tawaf
Kusnadi menyayangkan sikap orangtua yang abai terhadap aktivitas anaknya yang sedang dianjurkan untuk belajar di rumah. Menurutnya, para orangtua harus berperan aktif dalam mengawasi kegiatan anak-anaknya selama diliburkan demi mencegah penyebaran virus corona.
Setidaknya ada 46 pelajar SD dan SMP yang terjaring di tiga lokasi warnet di Kota Banjar. Saat dilakukan razia, mereka semua tengah asyik bermain game online.
Ketika mengetahui ada razia, banyak di antara mereka yang merasa takut sampai berusaha kabur. Namun ada pula yang tetap tenang dan meneruskan permainan mereka.
Baca Juga: Viral Ojol 'Membeku' di Atas Motor Diduga Corona, Ini Penjelasan Polisi!
Setelah terjaring razia, para siswa tersebut dikumpulkan untuk diberi pengarahan dan diberi pembinaan mengenai kegiatan belajar di rumah yang berlangsung sampai tanggal 29 Maret 2020. Setelah itu mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Jika oleh orangtuanya susah, semoga jika kami yang memperingatkan mereka takut. Semoga ada efek jera, sehingga kebijakan meliburkan sekolah terkait Covid-19 benar-benar efektif," kata Kusnadi.
Kusnadi juga menghimbau kepada semua pemilik warnet untuk menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan, agar pengguna warnet bisa mensterilkan tangannya sebelum menyentuh mouse atau keyboard.
Baca Juga: Pekerjakan Pria Sebagai Dispenser Hand Sanitizer, Perusahaan Ini Dinilai Tak Manusiawi
"Warnetnya juga harus dibersihkan dulu, untuk mengurangi dampak," kata Kusnadi.
Jojo salah seorang pengelola warnet di Kota Banjar menyambut baik himbauan tersebut. Pihaknya akan segera berusaha untuk menyediakan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Ya nanti akan kami upayakan menyediakan hand sanitizer. Tentunya kami juga khawatir terjadi penyebaran virus Corona," kata Jojo.
Mengenai banyaknya anak usia sekolah yang bermain game di warnet, Jojo mengaku tidak punya kuasa untuk mencegahnya.
Baca Juga: Dianggap Bisa Tangkal Virus Corona, Umat Hindu di India Pesta Minum Urin Sapi
"Kalau berseragam sekolah bisa kami peringatkan. Kalau sekarang 'kan libur, walaupun seharusnya mereka belajar di rumah," ujar Jojo.
Virus corona adalah tipe virus yang dapat menyebar dengan cepat. Salah satu cara untuk memutus rantai penyebarannya adalah dengan tidak mendatangi keramaian dan tempat-tempat yang diduga menjadi awal penyebaran.
Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama yang solid dari pemerintah, para ahli, dan masyarakat agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Hendaknya libur yang diberikan oleh pemerintah terkait, bisa membuat masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah sampai pandemi virus corona bisa diatasi.