Diduga Stres Kerja Sendiri dalam Ruangan, Pria Ini Nekat Bantai Rekan Kantor
17 Mei 2021 by Dea DezellyndaBawa dua parang lalu mengamuk bantai dua karyawan
Seorang karyawan di Malaysia mengamuk dengan membawa parang ke tempat kerja. Akibatnya dua karyawan menjadi korban akibat terkena serangan pria tersebut. Pria yang tak diketahui identitasnya itu diduga mengalami stres karena bekerja sendirian di sebuah divisi.
Awalnya pria tersebut hanya akan mengantarkan surat pengunduran diri di kantor tempat ia bekerja. Tak disangka ternyata pria tersebut juga membawa dua buah parang. Ia kemudian membabi buta dan membuat kekacauan di tempat tersebut.
Mengamuk dan membawa parang
Dilansir dari Worldofbuzz.com, Selasa (24/9/19), saat seorang pria berniat mengirimkan surat pengunduran diri, justru beraksi dengan membawa parang di tempat kerjanya.
Pria tersebut menyabetkan parang mengenai seorang wanita hingga tewas dan juga seorang laki-laki mengalami luka sayatan. Saat polisi datang, pelaku akhirnya ditembak mati di tempat.
Baca juga: Kontes Kentut di India: Paling Nyaring dan Merdu, Dia yang Menang!
Insiden pria mengamuk itu terjadi di B.Braun Factory di Balik Pulau, Penang, Malaysia beberapa waktu lalu. Setelah mengirimkan surat pengunduran diri, pria tersebut tak langsung kembali ke rumah. Ia justru mengeluarkan dua parang dan mulai mengamuk.
Parang tersebut diayunkan ke seorang karyawan wanita berusia 48 tahun. Wanita itu diketahui meninggal dunia setelah terkena parang pada bagian kepala, leher dan tangan. Sementara itu, korban laki-laki berusia 53 tahun berhasil diselamatkan setelah terkena amukan pria tersebut.
Diduga mengalami stres
Menurut salah seorang saksi, pria itu berteriak, “Potong. Potong!” dengan membawa dua buah parang. Karyawan di kantor tersebut langsung berlarian melihat pria tersebut mengamuk. Pria itu kemudian mengelilingi kantor mencari korban berikutnya.
Baca juga: Mantan Napi Ingin Kembali ke Penjara, Alasannya Agar Bisa Nonton TV Kabel Gratis
Usai dua buah parang yang dibawa pria tersebut mengenai dua orang karyawan, pria itu tampak belum puas untuk mencari korban selanjutnya.
"Awas....lari....ada penebas...ada penebas!" teriak salah seorang karyawan.
Pria berusia 25 tahun itu merupakan pegawai divisi quality control yang sudah 2 tahun bekerja di perusahaan tersebut. Sebelum mengantar surat pengunduran diri, pria itu sempat tak masuk selama satu minggu lamanya.
Baca juga: Tertawa Terlalu Berlebihan, Wanita Ini Tidak Bisa Menutup Mulutnya Lagi
Pria itu diduga mengalami stres karena bekerja sendirian di divisi tersebut tanpa ada rekan kerja yang membantu pekerjaannya. Alasan itu juga mendorong pria tersebut untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Polisi tembak mati pelaku
Saat insiden terjadi, tak ada yang berani untuk menekan alarm darurat karena dikhawatirkan pelaku akan semakin membabi buta. Akhirnya salah seorang karyawan memberanikan diri untuk menelepon polisi untuk melaporkan peristiwa tersebut.
Polisi tak lama kemudian sampai di lokasi. Pria itu bukannya ketakutan, ia justru berlari ke arah polisi dan semakin mengamuk. Melihat reaksi pria tersebut, polisi akhirnya memutuskan untuk menembakkan peluru ke arah pelaku. Peluru tersebut terkena bagian kepala dan dada yang membuatnya tewas di tempat.
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut motif pelaku melakukan aksi penyerangan itu. Polisi juga masih menyelidiki apakah pelaku menderita gangguan jiwa atau memiliki dendam kepada para korban yang terkena amukan.
Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Bagian 302 dari KUHP untuk pembunuhan, dan Bagian 307 dari bagian yang sama untuk percobaan pembunuhan.