Dianggap Melanggar Lockdown, Gerobak Tukang Sayur Di India Digulingkan Polisi

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Seperti Makan Buah Simalakama?

Beberapa kekacauan di India terjadi pasca negara itu mulai memberlakukan lockdown. Salah satunya adalah masyarakat yang kurang bisa bersifat koopertif dengan pemerintah, banyak yang masih tetap keluar rumah selama proses karantina wilyah, khusunya para pedagang informal. Dikutip dari liputan6.com (06/04/2020), pedagang sayur yang melanggar lockdown ditindak tegas oleh petugas keamanan. Video yang pertama kali diunggah oleh akun twitter @aravindchaudhri itu memperlihatkan beberapa polisi tengah menggulingkan gerobak pedagang sayur di Gujarat, India. Dalam video yang berdurasi 38 detik tersebut terlihat dua gerobak pedagang sayur didorong hingga sayur-sayurannya terjatuh. Sekelompok pedagang pun terlihat berlarian, antara takut dan pasrah terhadap petugas.

Pada Selasa (24/03/2020) India mantap menerapkan lockdown total selama 21 hari. Niat baik pemerintah yang ingin mengurangi jumlah korban Covid-19 dengan cara itu ternyat tak disambut dengan baik oleh rakyat. Keputusan itu pun akhirnya malah menimbulkan masalah-masalah baru di India, para tunawisma terlantar, ribuan pekerja informal kehilngan pekerjaannya, pasokan barang terganggu bahkan hingga menimbulkan masalah kekurangan gizi.

Pemerintah India menghadapi tantangan luar biasa untuk melindungi lebih dari 1 miliar orang penduduk. Pihak berwenang harus menyadari, kekurangan gizi dan penyakit yang tak diobati justru akan memperburuk masalah di tengah wabah, ucap Meenakshi Ganguly, Direktur Human Rights Watch Asia Selatan, seperti dikutip dari HRW pada Senin (30/03/2020).

Penerapan lockdown di negara “Bollywood” itu dianggap gagal dalam mencegah penularan corona. Bukan tanpa sebab, kegagalan kebijkan lockdown di India disebabkan oleh beberapa alasan. Berikut adalah empat penyebab kegagalan tersebut yang dirangkum dari wartaekonomi.co.id.

1.

Tidak adanya Sokongan Terhadap Rakyat Miskin

Profesor dari Departemen Biostatistik Universitas Michigan, Ruam Bhattacharyya berpendapat bahwa lockdown bukanlah kebijakan yang penting untuk dilakukan. Pasalnya banyak pekerja dari desa yang bekerja di kota-kota besar, jika rakyat tersebut pulang kampung ke daerah masing-masing, potensi penyebaran corona justru akan semakin besar.

Di sisi lain banyak sekali penduduk India yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Lockdown itu penting dan bijaksana, tapi tanpa menyokong para pekerja harian di sektor informal, kebijakan itu berisiko gagal, ucapnya

2.

Tingkat Pengujian Covid-19 Rendah

Angka peningkatan korban Covid-19 di India juga melonjak sangat tinggi. Bhattacharyya mengatakan bahwa tingkat pengujian di negara itu masih sangat rendah.

Dengan tingkat pengujian rendah, terdapat pertumbuhan eksponensial. Jadi, jika kita melakukan lebih banyak tes, maka pasti jumlah itu akan meningkat, tambahnya

3.

Mayoritas Penduduk Merupakan Pekerja Informal

Berdasarkan data dari Organisasi Buruh Internasional, 90% dari seluruh tenaga kerja di India merupakan pekerja informal. Jutaan penduduk diberi upah harian dan tidakmemiliki asuransi sosial.

Apa yang mereka makan malam ini bergantung pada apa yang mereka dapat di Siang hari. Sekarang di seluruh India, penduduk yang bekerja di sektor informal telah kehilangan pekerjaan, Ucap Desiraju, Mantan Sekretaris Kesehatan India.

Baca Juga : Atasi Dampak Virus Corona, Jokowi Kucurkan Rp 72 M Untuk Influencer!

4.

Jumlah Tempat Tidur Di Rumah Sakit Yang Tidak Seimbang

Dikabarkan hanya ada 0,55 tempat tidur per 1000 orang di India. Perbandingannya lebih kecil dari beberapa negara bagian, misalnya Bihar hanya mempunyai 0,11 tempat tidur RS per 1000 penduduk.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, India masih kalah jauh jika dibndingkan dengan China. Negara dengan populasi penduduk terbanyak ini mempunyai 4,3 tempat tidur RS per 1000 penduduknya.

India juga dianggap belum siap dan tidak kuat dalam menghadapi wabah ini, sebab negara ini juga belum banyak berinvestasi di bidang kesehatan.

Baca Juga : Salut! Pedagang Sayur Ini Bisa Membuktikan Kalau Dia Juga Bisa Jadi Sarjana

Artikel Lainnya

Per Senin (6/4/2020) jumlah korban terinfeksi Covid-19 di dunia adalah sebanyak 1,27 jiwa dengan jumlah kematian 69.309 orang dan pasien sembuh sebanyak 259.810 orang.

Tags :