Di Indonesia Jadi Makanan Favorit, di Australia Ikan Ini Dianggap Hama. Bagaimana Bisa?
27 Maret 2021 by Ardina BarataIkan seenak ini dianggap hama?
Tiap daerah punya pandangannya sendiri tentang sesuatu hal. Apalagi bila sudah berbeda negara, tentu akan ada perbedaan juga. Baik perbedaan dari segi kehidupan maupun budaya. Perbedaan itu membuat setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing.
Misalnya mengenai ikan gurame. Di Indonesia bila mendengar kata itu, mungkin banyak orang akan berpikir tentang enaknya saat dijadikan santapan atau olahan yang lebih mewah layaknya di restoran.
Akan tetapi, berbeda negara menjadi berbeda pula pikirannya. Di Australia, ikan tersebut dianggap sebagai hama. Bisa jadi bila ada yang berbicara mengenai ikan tersebut, orang Australia langsung berpikir tentang ikan yang menyebalkan atau ikan yang sulit mati dan menjadi hama di perairan.
Baru-baru ini berita menghebohkan terjadi di Australia. Tepatnya di Sungai Darling River, sekitar satu juta ekor ikan air tawar mati mendadak. Seperti dilaporkan oleh Kompas.com, ikan gurame menjadi ikan yang bisa selamat atas peristiwa itu. Namun warga Australia justru tidak bahagia dengan hal itu.
Ternyata, orang Australia menyebut ikan tersebut sebagai hama karena bisa merusak ekosistem ikan asli. Bahkan di sana, permasalahan ikan gurame masuk ke dalam pembahasan politik.
Saat itu Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce menyebut ikan gurame sebagai pemakan lumpur menjijikkan. Di tahun 2015 lalu, dia menyerukan bahwa ikan gurame perlu dimusnahkan.
Ikan gurame yang berada di sungai Kota Menindee ini membuat khawatir. Kemataian massal pun tidak sanggup menhentikan kehidupannya. Populasi ikan gurame di Darling River tetap banyak. Badan National Carp Control Plan (NCCP) berpendapat bahwa spesies ikan asli mengalami kematian massal akibat menjamurnya ganggang yang menyedot oksigen dari air.
Sebenarnya yang bisa mengendalikan banyaknya ikan gurame adalah ikan kod. Dialah predator yang mengontrol agar ikan gurame tidak berkembang biak dengan cepat. Hal itu diungkapkan oleh Travis Casey, nelayan di daerah Broken Hill. Dia menambahkan bahwa selama 15 tahun ikan kod menjadi predator utama bagi ikan gurame.
Sungguh hebat juga ikan gurame. Ikan tersebut mampu bertahan hidup walau suhu sedang ekstrem atau bila lingkungan hidupnya kotor. Sekarang yang menjadi kecemasan adalah masa depan sungai Darling River. Bisa jadi akan menjadi rumah bagi ikan gurame bila tidak segera ditangani.
Mungkin jika hal itu di Indonesia, akan banyak orang datang dengan suka rela untuk mengambil ikan gurame tersebut sampai habis tak tersisa. Betul?