Dampak Corona, Kemenag Akan Adakan Bimbingan Manasik Haji Secara Online

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Semoga wabah segera berakhir sehingga para calon jamaah bisa berangkat tahun ini

Pandemi corona berimbas pada banyak hal dalam berbagai bidang, salah satunya adalah kegiatan haji yang sekali setahun rutin dilakukan oleh beberapa umat muslim di dunia. Gara-gara corona yang mewabah, para calon jamaah haji tahun ini harus melakukan manasik haji dalam jaringan (daring).

Mengutip dari Tribunnews.com (11/04/2020), Kementerian Agama (Kemenag) berencana mengadakan manasik haji secara virtual, pembaruan itu dilakukan melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) dalam rangka mematuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Karena tidak boleh ada kerumunan apalagi ada kebijkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, alternatifnya adalah melalui online, jelas Direktur Jenderal (Dirjen) PHU Nizar Ali pada Jumat (10/04/2020)

ilustrasi
Manasik Haji 2020 akan dilakukan secara online | Tribunnews.com

Jika pada tahun-tahun sebelumnya manasik haji dilaksanakan secara klasikal oleh para pembimbing manasik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, kini akan dilakukan secara daring dan para calon jamaah dapat mengikuti dari dalam rumah masing-masing.

Nizar juga berharap para pembimbing akan meningkatkan kemampuan masing-masing supaya dapat melakukan bimbingan manasik (bimsik) online dengan lancar.

Teman-teman KUA ini harus ditingkatkan kemampuannya untuk melakukan bimsik secara online, tambahnya

Kemenag sendiri sedang menyiapkan materi bimbingan manasik yang berbasis audio visual yang nantinya dapat diunduh di laman haji.kemenag.go.id atau kemenag.go.id.

Dalam rangka mempersiapkan para calon jamaah haji yang rencananya akan berangkat pada 26 Juni 2020 nanti, Kemenag akan mengoptimalkan pengiriman buku manasik dan pemberian materi lewat media massa.

Baca Juga : Disemprot Ibu-ibu saat jalankan Ibadah Umrah, Nagita Slavina: Ampun Bu Ampun

Belum Adanya Kepastian Mengenai Pemberangkatan Haji Dari Arab Saudi

Mengutip dari KBR, Juru Bicara Kementerian Agama Oman Fathurahman menyatakan bahwa pembayaran pelunasan ibadah haji harus tetap dilakukan supaya nanti tidak akan menghambat keberangkatan apabila ibadah haji tahun 2020 tetap dilaksanakan. Sebab, untuk sementara waktu belum ada kepastian dari otoritas Arab Saudi mengenai diselenggarakan atau tidaknya pelaksanaan haji tahun ini.

Karena kalau pelunasan ini ditiadakan misalnya, kemudian ternyata sebutlah bulaan Mei suasana sudah reda, sudah kembli normal, kalau pelunasan belum dilakukan itu akan repot. Karena kan ada 221.000 calon jamaah haji kita, jamaah haji reguler dan haji khusus. Tapi kalau sudah melunasi dan dibatalkan tinggal dikembalikan dan tidak melibatkan pihak Saudi, itu lebih mudah, terang Oman pada KBR, Kamis (02/04/2020)

Kemenag sendiri sudah menyiapkan dua alternatif untuk mengantisipasi jadi atau tidaknya pemberangkatan haji tahun ini.

Pertama, jika pemerintah Arab Saudi akhirnya memutuskan ibadah haji tetap dilaksanakan, maka jamaah akan diberangkatkan sesuai kota. Tetapi apabila ada pembatasa kuota, maka kesehatan calon jamaah, kota asal calon jamaah serta nomor kuota akan dijadikan bahan pertimbangan.

Kedua, apabila Arab Saudi akhirnya memutuskan untuk membatalkan ibadah haji tahun ini, para calon jamaah akan ditunda pemberngkatannya. Mereka akan jadi calon jamaah haji prioritas yang akan diberangkatkan tahun depan.

Baca Juga : Pilu! Ketahuan Tabung Uang untuk Naik Haji, Pria Ini Malah Diceraikan Istrinya

Artikel Lainnya

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Achmad Rizal Purnama menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait jadi atau tidaknya ibadah haji tahun 2020.

Tags :