Curhat Guru ini Viral, Dia Berpesan Agar Nilai Ujian Tidak Jadi Patokan Kesuksesan!
24 Desember 2019 by Amadeus BimaNggak harus jadi dokter atau insinyur agar bisa bahagia
Tidak bisa dipungkiri, bagi orangtua yang berada di Asia kerap kali menjadikan nilai pelajaran anak-anaknya sebagai indikator kecerdasan dan bekal kesuksesan. Karena itu, orangtua akan mendorong anak-anak mereka untuk belajar lebih keras dan giat. Saking kerasnya, pelajar sampai tidak mendapatkan hak mereka sebagai anak-anak, yaitu bermain dan bersosialisasi.
Dan ketika hasil ujian tidak sesuai dengan yang diinginkan orangtua, maka amarah pun menanti. Belum lagi kalau melibatkan hukuman fisik. Hal ini bisa menjadikan anak sebagai robot yang hanya peduli pada hasil, dan bukan proses. Kondisi sosial inilah yang ditentang oleh seorang guru bernama Nani ini. Dia tengah viral karena pesannya untuk orangtua.
Lewat status Whatsappnya, dia menyentil orangtua yang gemar memarahi anak hanya karena nilai ujian mereka buruk. Nani maklum kalau setiap orangtua pasti harap-harap cemas dengan hasil ujian, dan mengharapkan hasil terbaik. Jadi, mereka juga bisa mengatahui sejauh mana perkembangan anak di sekolah. Tapi, yang perlu diingat adalah kemampuan setiap anak berbeda.
Ada yang pintar di matematika, ada yang pintar di olahraga, ada yang pintar di kesenian. Karena mereka punya kelebihan di satu bidang, tentu saja mereka juga punya kelemahan di bidang lain. Nani meminta orangtua tidak hanya memandang keberhasilan anak di sekolah cuma dari pelajaran eksakta semata.
Baca Juga: Aneh, Bu Guru Ini Malah Bangga Dihamili Oleh Muridnya Yang Berusia 13 Tahun
Di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran sejarah atau sastra," demikian salah satu isi statusnya.
Nani menegaskan bahwa setiap anak punya bakat dan impian masing-masing. Di situlah peran orangtua untuk menemukan bakat tersebut dan mengarahkan mereka sehingga anak bisa meraih kesuksesan di bidang yang dia sukai. Bukan justru memaksakan kehendak kepada anak, dan menuntutnya untuk mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran, terutama eksakta.
Status WAnya ini kemudian diunggah oleh salah seorang muridnya ke Twitter, dan menjadi viral. Banyak netizen yang setuju dengan pendapat Bu Nani tersebut dan berharap orangtua mereka juga membacanya.
@holapawpaw: "kalo lo nganggep ikan itu bodo karena gabisa manjat pohon kaya monyet, ya selamanya lo bakal anggep dia bodo," -einstein
@fikri_f99: nangis bacanya, untung ortu gapernah marah. Yaallah makasih mama papa gapernah marah walau nilai mtk jelek
@doremissyu: Aku pengen jadi orang tua yg kayak gini, ga membatasi anak utk berbuat apapun sesuai bakat dan minatnya. Asalkan positif kan gpp, karena dibatasi itu ga enak:( pengalaman.
Baca Juga: Percaya Kanker Bisa Menular, Guru Ini Tega Asingkan Muridnya Sendiri!
— hi it's (@alfhrodite) December 21, 2019
Kalau kamu sendiri menjadi orangtua suatu saat nanti, akan menjadi orangtua seperti apakah kamu? Menjadi orangtua yang otoriter, atau yang lebih mementingkan kebahagiaan anak?