Cari Pisang di Kebun Warga, Kepala Orangutan Dibacok di Sampit
02 Februari 2021 by Ike DewiHabitat aslinya semakin tergerus, hingga akhirnya mencuri pisang di kebun warga.
Seekor orangutan mengalami luka parah usai dibacok pada bagian kepalanya oleh warga. Alasannya karena orangutan berusia 25 tahun tersebut mencuri makanan di kebun milik warga. Kejadian itu terjadi di Desa Lempunyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, pada Sabtu (30/1/2021).
Mengutip iNews.id (1/2/2021), orangutan telah dieavakuasi oleh tim BKSDA Kalteng Wilayah II Pangkalan Bun untuk menjalani perawatan.
BACA JUGA: Selain Hope, Ini 4 Kisah Miris Orangutan yang Dijadikan Budak Seks hingga Kepalanya Dipenggal
Dugaan kuat tersebut didukung oleh adanya kebun pisang yang rusak, orangutan pasti telah mencari makan di kebun tersebut sehingga membuat pemiliknya marah dan nekat membacok orangutan.
Menurut Kasi BKSDA Kalteng Wilayah II Pangkalan Bun, Dendi Setiadi, orangutan yang mencari makan di kebun warga tersebut adalah imbas dari tergerusnya habitat asli.
"Orangutan yang mencari makan ke kebun warga ini adalah imbas tergerusnya hutan sebagai habitat asli orangutan yang mulai tergeser dengan perkebunan sawit dan kebun lainnya. Saat ini tim Gakum BKSDA Kalteng masih mencari tahu siapa pelaku pembacokan orangutan tersebut," jelasnya.
BACA JUGA: Miris! Pelaku Penembakan 74 Peluru ke Orangutan Hope Hanya Dihukum 1 Bulan Azan
Orangutan tersebut memiliki luka dengan kedalaman 5 centimeter dan panjang 16 centimeter. Saat ini kondisinya telah stabil dan telah dijahit oleh tim dokter Orangutan Fundation Internasional.
Ia akan dirawat skeitar 2 minggu sebelum akhirnya dikembalikan ke Suaka Margasatwa Lamandau.
Sebelumnya, tim Rescue BKSDA Kalteng Seksi Wilayah II Pangkalan Bun memperoleh laporan adanya orangutan yang terluka parah di bagian kepala. Kemudian tim menuju desa Lempunyang, Kecamatan Teluk Sampit, untuk mengevakuasinya.
BACA JUGA: Hope, Orangutan yang Diberondong 74 Peluru Kini Kondisinya Masih Mengkhawatirkan
Hutan di Kalimantan
Sepertinya kejadian orangutan yang masuk ke kebun warga bukanlah pertama kalinya terjadi. Seperti pemberitaan 2 tahun lalu, saat orangutan mengungsi ke kebun warga karena adanya kebakaran hutan. Peristiwa itu terjadi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Dikutip dari Suara.com, Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah mengatakan bahwa ada dua laporan mengenai kemunculan orangutan.
Akibat kebakaran hutan yang terjadi, beberapa satwa harus mengungsi ke kebun warga.
"Di sekitar lokasi pengecekan, kami juga menemukan jejak satwa liar lainnya yang cukup besar. Diperkirakan, jejak beruang madu," ucapnya.
Berdasarkan laporan yang ditulis oleh profauna.net, laju deforestasi di Kalimantan sangatlah cepat. Pada 2000 sampai 2005, angka deforestasi telah mencapai 1,23 hektare, yang artinya sekitar 673 hektare yang dimiliki Kalimantan mengalami deforestasi setiap harinya. Menurut Greenpeace, dari luasnya yang sekitar 40,8 juta hektare, hutan hanya tersisa 25,5 juta di tahun 2010.
Bahkan pada periode 2000-2005 angka deforestasi mencapai 1,8 juta hektar per tahun. Hal itu membuat Guiness Book of The Record menganugerahi Indonesia sebagai negara dengan kelajuan kerusakan hutan tercepat yang ada di dunia.