Waduh! Call Center Covid di Bandung Terima 1.500 Telepon Prank Setiap Harinya

Walikota Bandung, Oded M Danial menghimabu kepada masyarakat untuk berhenti melakukan panggilan prank.
Walikota Bandung, Oded M Danial menghimabu kepada masyarakat untuk berhenti melakukan panggilan prank. | www.galamedianews.com

Walikota Bandung mengatakan bahwa banyak panggilan yang menanyakan hal-hal yang tidak penting sama sekali.

Budaya prank memang sudah menjadi salah satu kebiasaan yang mengakar di masyarakat kita. Kebutuhan akan hiburan memang hal yang naluriah bagi manusia, namun pemenuhannya bukan berarti harus merugikan orang lain.

Di tengah pandemi, call center yang disediakan khusus untuk penanganan Covid-19 pun tidak luput dari keusilan orang-orang.

Walikota Bandung, Oded M Danial menghimabu kepada masyarakat untuk berhenti melakukan panggilan prank.
Tidak hanya Customer Service saja rupanya, Call Center Covid-19 pun jadi korban telepon prank. | abcnews.go.com

Dilansir dari Kompas.com (18/04/20), walikota Bandung, Oded M Danial yang akrab dipanggil Mang Oded, mengimbau kepada masyarakat untuk berhenti melakukan prank kepada call center darurat yang disediakan khusus untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown India, Turis Dihukum Menulis Permintaan Maaf Sebanyak 500 Kali

Pasalnya, saat ditemui di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalemkaum, Oded mengatakan bahwa setidaknya ada sekitar 1.600 panggilan yang masuk setiap harinya sejak pertama kali call center dibuka. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 100 panggilan saja yang valid.

Walikota Bandung, Oded M Danial menghimabu kepada masyarakat untuk berhenti melakukan panggilan prank.
Walikota Bandung menghimbau supaya orang-orang berhenti menjahili call center yang disediakan untuk penanganan Covid-19. | bandung.kompas.com

Jumlah yang sekian banyaknya mungkin saja termasuk ke panggilan yang salurannya mengalami gangguan karena jumlah telepon masuk yang sangat banyak. Akan tetapi, pada pernyataannya, Oded mengatakan bahwa ada banyak telepon yang pembicaraannya sama sekali tidak penting.

Baca Juga: Hilangkan Bekas Gigitan Nyamuk, Selebgram Ini Nekat Suntik Filler Tapi Berujung Penyesalan

"Dari 1.600 telepon masuk (per hari), 1.500-nya adalah telepon prank yang sama sekali tanpa ada kepentingan. Banyak pula yang menanyakan hal yang tidak penting sama sekali," ujar Oded.

Walikota Bandung, Oded M Danial menghimabu kepada masyarakat untuk berhenti melakukan panggilan prank.
HImbauan Oded yang dipublikasikan via Instagram. | www.pikiran-rakyat.com

Meski kebutuhan untuk menghibur diri tentunya akan lebih meningkat saat orang-orang harus mengkarantina diri di kediaman masing-masing, bukan berarti hiburan ini harus mengganggu kebutuhan umum yang lebih mendesak.

Baca Juga: Corona Mewabah, 100.000 Orang di Bangladesh Nekat Hadiri Pemakaman Tokoh Pemuka Agama

Pasalnya, Oded sendiri mengatakan bahwa jumlah panggilan iseng yang banyak ini bisa membuat panggilan lain menjadi susah untuk masuk. Jika ada yang sedang dalam keadaan darurat dan butuh pertolongan, bisa-bisa pihak medis tidak mengetahui hanya karena banyaknya panggilan prank.

"Jangan dipakai main-main karena kita sedang bekerja. Bayangkan tim medis di lapangan, berapa orang yang meninggal dunia. Tim kesehatan juga terus kerja keras. Sopir ambulans, tim yang menguburkan jenazah Covid-19. Siang malam kita bekerja, terus kita becandain. Jangan bercandalah urusan begini," tegas Oded.

Artikel Lainnya

Lewat Instagram-nya, beliau pun memberi imbauan kepada para pengikutnya.

"Empati pada kondisi, mohon dipahami. Stop ngaheureuyan (bercanda/iseng) nomor layanan yang sedang dibutuhkan, 'kreativitas' kita baiknya dialihkan pada yang lebih bermanfaat saja."

Tags :