Telantarkan Bayi Hingga Nikah dengan Anjing, 5 Budaya "Aneh" ini Masih Berlaku di Beberapa Negara
19 Agustus 2021 by Talitha Fredlina
Duh, bikin merinding!
Setiap negara tentu punya aturan masing-masing yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara dan orang-orang yang sedang berkunjung ke sana. Beberapa peraturan tersebut ada yang bersifat standar, tapi ada pula aturan yang justru cenderung nyeleh, bahkan aneh.
Berikut merupakan beberapa aturan yang di Indonesia sangat dilarang, tapi di negara lain justru dianggap biasa dan boleh dilakukan siapa saja.
Di India, kamu boleh nikah sama binatang lho!
Tentu saja pemandangan seperti ini nggak bakalan kamu saksikan di Indonesia. Pasalnya, menikah dengan binatang merupakan salah satu hal yang dilarang.
Tapi lain lagi dengan di India, kamu boleh menikah dengan binatang, dari mulai monyet hingga anjing. Umumnya, mereka yang memilih menikah dengan binatang berharap agar kutukan (nasib sial) yang menimpanya bisa menghilang.
Di Denmark, kamu boleh meninggalkan stroller berisi bayi di tempat umum
Meninggalkan bayi di tempat umum tentu hal yang tidak umum di Indonesia, bahkan kamu bisa kena semprot Kak Seto dan kawan-kawan lho!
Lain lagi dengan di Denmark. Saat akan berbelanja atau jalan-jalan, kamu boleh meninggalkan stroller berisi bayi di tempat umum. Jangan khawatir, orang-orang di sana pun pasti bakalan cuek.
Jalan-jalan telanjang di Spanyol merupakan hal yang lumrah
Jalan-jalan telanjang di Indonesia pasti bakalan bikin kamu kena pasal pornoaksi. Selain itu, aksi ini pun nggak sesuai dengan norma kesopanan, kesusilaan dan norma agama.
Tapi di Spanyol, kamu boleh bebas berjalan telanjang sebagai salah satu bentuk hak asasi manusia. Meskipun begitu, kebanyakan mereka yang pengen telanjang di tempat umum biasanya akan memilih pantai dengan alasan kenyamanan.
Karya Seni di Belanda boleh dicuri, dan itu bisa jadi hak milik kamu!
Di Belanda pencurian karya seni masuk dalam tindak kejahatan prioritas rendah. Bahkan ada Undang-undang yang menjelaskan jika karya seni yang dicuri bisa jadi hak milik si pencuri setelah 20-30 tahun, tergantung dari karya seni yang dicuri.
Uniknya, Belanda pun membebaskan siapapun mencuri koleksi publik, atau benda seni yang merupakan bagian dari warisan budaya. Widih, kok bisa gitu ya?
Di Rusia kamu boleh ngaku sebagai tokoh fiksi saat disensus
Pas sensus penduduk, di kita biasanya diwajibkan untuk mengidi data diri dengan sebenar-benarnya, bahkan sampai ada keterangan jika yang kita isi ini sesuai dengan data diri yang kita miliki, dari mulai akta kelahiran hingga KK.
Tapi di Rusia, kamu boleh mengisi data diri sesuai dengan tokoh atau karakter fiksi yang kamu inginkan. misalnya mendaftarkan etnis atau ras yang dimiliki sebagai Hobbit, Dwaft, Elf, Dwarf, atau bahkan kamu pun boleh ngaku sebagai penduduk Mars.
Gimana menurutmu Gaes, seru kan?
