Gila! Bocah SD di Bogor Pakai Narkoba Sintetis, Efeknya 3 Kali Sedot Langsung Nge-fly
16 Maret 2020 by Mabruri Pudyas Salim
Narkoba jenis baru ini diperjualbelikan secara online.
Narkoba baru jenis tembakau sintetis mulai menyasar anak-anak. Kasat Reserse Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam Wijaya mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus penyalahgunaan narkoba oleh anak yang masih duduk di bangku kelas 5 SD.
Dilansir dari Tempo.co (11/03/2020), lebih lanjut dia mengatakan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan narkoba jenis tembakau sintetis secara online. Kemudian narkoba jenis itu dikirimkan kepada pemesan melalui jasa kurir.
"Peredarannya udah sampai ke anak SD. Terakhir ada salah satu sekolahan yang menyerahkan anak SD kelas 5 pada kita untuk dilakukan pembinaan," ujar Andri saat memaparkan kasus tersebut di Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa 10 Maret 2020.
Narkoba jenis tembakau sintetis ini tampaknya sedang menjadi tren di kalangan penggunanya. Bahkan disebutkan bahwa efek tembakau ini jauh lebih parah dari narkoba jenis lainnya. Orang yang mengonsumsi tembakau sintetis bisa sampai kehilangan kesadaran.
Baca juga: Dianggap Bisa Tangkal Virus Corona, Umat Hindu di India Pesta Minum Urin Sapi
"Karena hanya tiga kali sedot bisa ngefly dan tidak sadarkan diri. Memang lagi tren juga," imbuh Andri.
Dari hasil penyelidikan kasus tersebut, Satuan Reserse Narkoba Bogor berhasil mengamankan dua tersangka, yakni AM (19) dan DA (20). Keduanya diringkus di kontrakannya yang berlokasi di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Dalam penangkapan itu, polisi juga mengamankan 5,22 kilogram tembakau sintetis sebagai barang bukti.
Baca juga: Ancam Dikasih Nilai Jeblog, Guru SD di Banten Tega Cabuli Lebih dari 5 Siswi
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy mengungkapkan bahwa narkoba jenis tembakau sintetis dijual secara online oleh tersangka dengan harga Rp200 ribu rupiah per 3 gram.
"Modusnya online jual belinya, per 3 gram dijual Rp200 ribu," ujar Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy.
Polres Bogor kemudian menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pengiriman barang, JNE, untuk mengungkap barang yang tempat pembuatannya berlokasi di Jati Sampurna, Bekasi.
Baca juga: Muatan Truk Tinja Meledak di Jaktim, Cipratan Sejauh 10 Meter hingga 'Guyur' Rumah Warga
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menerangkan, tembakau sintetis yang tergolong narkoba ini terbuat dari perpaduan tembakau biasa yang dicampur dengan alkohol dan beberapa bahan kimia lainnya.
"Alat produksi ada panci, microwave, ada timbangan, saringan itu alat untuk membuat tembakau sintetis," ujar Roland.
Mengingat bahwa narkoba jenis ini diperjualbelikan secara online, polisi mengajak para orangtua untuk berperan aktif mengawasi anak-anaknya. Penting juga untuk mengawasi kegiatan anaknya ketika sedang menggunakan ponsel.
Apalagi saat ini anak-anak usia SD sudah banyak yang memiliki ponselnya sendiri. Sementara itu banyak akun di internet yang dengan sengaja menjual narkoba kepada siapa pun tanpa pandang bulu, termasuk pada anak-anak.
