Curhatan Pilu Seorang Ibu Usai Buah Hatinya Positif Corona, Sang Anak: Apakah Aku Akan Mati?

Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?"
Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?" | i0.wp.com

Virus corona bisa menyerang siapa saja, bahkan yang terlihat sangat sehat.

Seorang ibu bernama Lauren Fulbrook (30) menunjukkan bahwa pandemi corona bukan lelucon dan merupakan ancaman yang nyata, setelah putranya yang berusia 5 tahun positif Covid-19. Ibu dari Worcestershire, Inggris, itu juga menjelaskan bagaimana putranya, Alfie, mengalami demam 42 derajat celicius, halusinasi, dan muntah.

Bahkan ketika Alfie dirawat di rumah sakit, ada momentum yang membuat Lauren begitu terpukul. Dalam keadaan terbaring di tempat tidur, bocah lima tahun itu bertanya, "Mami, apakah aku akan mati?"

Lauren menyadari ada perubahan besar yang terjadi pada putranya setelah terinfeksi virus corona. Bocah 5 tahun yang tadinya begitu aktif bergerak menjadi begitu terlihat lemas, tidak mau makan, tidak mau minum, dan jarang buang air kecil. Demam yang terjadi pada Alfie tidak pernah turun kurang dari 40 derajat celius.

Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?"
Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?" | i1.wp.com

"Saya menyaksikannya berhalusinasi dan menangis karena sakit kepala, dibawa ke rumah sakit dengan ambulans untuk dimasukkan ke dalam ruang isolasi, diperiksa, dan dikonfirmasi positif (Covid-19)," tulisnya di Facebook.

Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Polisi Filipina Masukkan Warga ke Kandang Anjing

Alfie pertama kali mulai menunjukkan gejala pada hari Senin 16 Maret, dan hal itu Lauren sebut sebagai pengalaman terburuk dalam hidupnya. Sang ibu merinci bagaimana Alfie memburuk setelah dia mengikuti kursus renang.

"Dia mulai terdengar serak Senin (16/3/2020) lalu dan saya menyimpulkan akibat terlalu banyak menelan klorin ketika mengikuti kursus berenangnya hari itu. Lalu ia menderita batuk dan memburuk sepanjang hari Selasa (17/3/2020, kemudian suhunya tiba-tiba naik di Selasa malam dan langsung melonjak menjadi 38,4, sehingga saya harus membuatnya tidak masuk sekolah," ungkap Lauren.

Baca Juga: Momen Indah di Tengah Wabah Corona, Umat Muslim dan Yahudi Berdoa Bersama

Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?"
Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?" | i0.wp.com

"Alfie terus mengatakan dia baik-baik saja dan merasa baik - yang biasanya dia lakukan. Tetapi pada hari Kamis (19/3/2020) suhunya mencapai 42,3 dan saya tidak bisa menurunkannya. Dia tidak makan, jarang minum dan berkata dia tidak bisa bergerak," lanjutnya.

Kemudian Lauren menelepon petugas medis untuk meminta bantuan. Namun ketika ambulans datang ke rumahnya, petugas medis tidak mau membawa Alfie, karena rumah sakit sangat sibuk.

Baca Juga: Potret Miris Para Petugas Medis Usai 12 Jam Kerja, Penampilannya Bikin Prihatin

Lauren pun disarankan untuk merawat anaknya sampai suhu tubuhnya turun. Jika suhu naik lagi atau kondisi semakin parah, untuk meminta bantuan lagi.

Pada malam harinya, Alfie kembali muntah, berhalusinasi, dan menangis. Dia bahkan memegangi kepalanya sambil mengatakan bahwa rasanya akan meledak dan matanya sakit. Pada saat itulah Alfie langsung dilarikan ke rumah sakit Worcester.

Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?"
Curhatan Seorang Ibu Viral, Anaknya Positif Covid-19: "Apakah Aku Akan Mati?" | i2.wp.com

Di sana Lauren langsung diberi masker. Petugas medis pun langsung membawa Alfie ke ruang isolasi untuk dites corona, yang hasilnya ternyata positif.

Karena Lauren juga menderita batuk, ia diizinkan tinggal di sisi Alfie setelah paramedis dan seorang perawat memberi mereka tempat tidur di unit isolasi, menyusul hasil tes yang menunjukkan positif Covid-19.

Baca Juga: Hikmah Pandemi Corona! Kanal Venesia Jernih dan Jadi Habitat Ramah Bagi Ikan hingga Angsa

"Aku tidak bisa menyalahkan staf rumah sakit. Mereka meyakinkan saya, memberi tahu saya dan menanyakan apakah dia menginginkan sesuatu. Mereka bahkan membawakan saya teh dan kopi!" tulisnya.

Setelah dirawat selama sehari, Lauren mengatakan rumah sakit mengizinkan mereka untuk pulang dengan pembatasan isolasi yang ketat.

Lauren pun berpesan kepada semua orang yang mengabaikan anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah selama krisis ini terjadi.

Artikel Lainnya

"Jadi tolong, tinggal sebentar saja. Jadi bagaimana jika Anda tidak melakukan semua rutinitas Anda, semakin cepat setiap orang melakukan jarak sosial, semakin cepat ini akan berakhir," tulis Lauren memohon.

"Saya tidak mem-posting ini untuk mencari perhatian atau simpati, karena saya bisa melakukannya pada hari dia sakit, saya hanya ingin orang-orang tetap aman. Tolong pikirkan kesehatan Anda dan orang lain. Efek kesehatan dari wabah Covid-19 umumnya lebih ringan pada anak-anak, tetapi banyak yang tidak diketahui," tutupnya.

Tags :