Birahi Tingkat Tinggi, Pria Ini Ngaku Anggota Polisi Biar Dapat Tubuh PSK Gratis!

Hendra Suari mengaku sebagai anggota Buser demi setubuhi PSK di bawah umur
Hendra Suari mengaku sebagai anggota Buser demi setubuhi PSK di bawah umur | m.detik.com

Padalah pelaku sudah berkeluarga!

Kejahatan seksual ada di mana-mana, apalagi korbannya banyak yang masih di bawah umur. Seperti peristiwa yang terjadi pada Sabtu (27/6/2020) lalu di sebuah kamar pondok Idaman Simpang Lima Semper Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara ini. Bermodalkan senjata airsoft gun dan kartu pers, seorang lelaki menyetubuhi gadis 14 tahun berinisial VR.

VR memang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di usianya yang masih sangat belia. Rupanya, peluang besar untuk menyetubuhi korban itu tidak disia-siakan oleh pelaku alias Hendra Suari. Ia mengaku sebagai anggota buser demi mendapatkan servis gratis dari gadis di bawah umur tersebut.

Baca Juga : Selalu Konsumsi Sabu Saat Layani Tamu, Pekerja Seks Usia 19 Tahun Ini Beri Alasan yang Akan Membuatmu Heran. Oh, Begitu!

Hendra Suari mengaku sebagai anggota Buser demi setubuhi PSK di bawah umur
Polisi mengamankan beberapa barang bukti yang digunakan pelaku | m.detik.com

Mengutip Suara.com (29/6/2020), keduanya sempat berkenalan di apilkasi MiChat sebelum akhirnya memutuskan untuk bertemu.

Dari fakta dan bukti yang ditemukan, pelaku memegang kartu pers dan senjata (airsoft gun) secara ilegal yang digunakan untuk mengintimidasi korban, ujar Kompol Cahyo selaku Kapolsek Koja.

Cahyo mengungkapkan, awalnya pelaku melobi korban dan berjanji akan membayar Rp 300 ribu dalam kencannya tersebut. Mereka berencana bertemu di tempat kos di daerah Koja.

Di saat bertemu itulah, pelaku malah mengeluarkan airsoft gun dan mengaku bahwa dirinya anggota Buru Sergap (Buser). Korban yang merasa takut akhirnya terpaksa disetubuhi oleh pelaku. Bahkan, Hendra juga mengancam demi bisa mendapatkan servis tambahan berupa oral seks.

Setelah mereka bertemu di tempat kos, pelaku kemudian mengelurakn senjata airsofr gun ini sambil memperkenalkan diri sebagai anggota Buser, anggota Buser dan punya kewenangan untuk menangkap korban. Dengan ancaman itu, korban ketakutan dan kemudian disetubuhi, jelas Cahyo.

Baca Juga : Bocah 13 Tahun di Sumut Dibunuh Sadis Teman Sebaya. Mayat Ditanam di Kebun, Ditutup Daun!

Hendra Suari mengaku sebagai anggota Buser demi setubuhi PSK di bawah umur
Pelaku diamankan oleh polisi | www.beritasatu.com

Kompol Cahyo menambahkan bahwa kartu pers serta senjata yang digunakan oleh pelaku berstatus ilegal, tujuannya memang hanya untuk mengintimidasi korban. Pihaknya masih menyelidiki terkait kartu pers yang dibawa pelaku. Sebab, pelaku merupakan wartawan dengan wilayah kerja di daerah Cirebon.

Mengenai airsoft gun, Hendra mengaku pernah menjadi anggota klub menembak. Tetapi, surat izinnya ternyata sudah mati.

Soft gun didapatkan dari mana? Dia ngaku anggota shooting club, di mana memang klub itu diperbolehkan memiliki (airsoft gun). Namun izin ketika kita periksa sudah mati, imbuhnya.

Pelaku juga membawa sebuah mobil dengan stiker ‘Investigasi’, ternyata sehari-hari pelaku bekerja sebagai mekanik.

Hendra Suari mengaku sebagai anggota Buser demi setubuhi PSK di bawah umur
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK) | www.tajukflores.com

Kalau soal kendaraan yang menyerupai anggota itu, kendaraannya kita lihat STNK asli ada, tapi BPKB ngakunya masih di leasing. Pas kita periksa, nyatanya dia ini pekerjaan aslinya mekanik dan sudah berkeluarga juga, tambah Kompol Cahyo.

Hendra berhasil diringkus polisi dengan barang bukti beruapa mobil ‘Buser’ dan seragam cokelat serta kartu pers. Awalnya, pihak kepolisian mendapatkan laporan dari VR (14) mengenai kejadian yang menimpanya.

Pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena dijerat Undang Undang Perlindungan Anak dan Pasal 1 ayat 1 UU RI Nomor 12 tahun 1951 tentang UU Darurat dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Artikel Lainnya

Sedangkan VR yang merupakan PSK di bawah umur masih berstatus pelajar dan mengaku salah pergaulan.

Korban mengaku salah pergaulan. Kami mengimbau orang tua untuk mengawasi putra-putrinya di dalam menggunakan aplikasi, kata Kompol Cahyo.

Tags :