Bikin Kotor Mobil Taksi Online Saat Makan Permen Cokelat, Penumpang Ini Didenda Rp 1,3 Juta
12 April 2021 by Amadeus BimaMakanya jangan sembarangan buang sampah saat makan
Membuang sampah sembarangan sudah sepantasnya diberikan denda karena mengotori lingkungan. Di Indonesia, sudah ada aturan yang menyatakan bahwa pembuang sampah sembarangan bisa dikenakan hukuman denda dan pidana.
Namun, eksekusinya belum terlalu terlihat. Baru pada Kamis (25/7), Pengadilan Negeri (PN) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengadili 27 warga yang membuang sampah sembarangan. Mereka dikenakan denda masing-masing Rp 101 ribu dan diharapkan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Tidak hanya di Indonesia, "perang" melawan sampah juga gencar disuarakan di luar negeri. Tentu saja tidak semua orang bersikap senang saat menerima denda tersebut, salah satunya adalah wanita yang bernama Lydia Williams. Dia dikenakan denda sebesar Rp 1,3 juta karena dianggap membuang sampah sembarangan.
Kala itu tdia dan pasangannya menaiki taksi online Uber seusai menghadiri sebuah pesta. Di dalam mobil tersebut, pacarnya asyik memakan permen cokelat warna-warni Skittles. Beberapa permen itu kemudian tumpah dan terjatuh di bawah kursi taksi online. Namun, pasangan ini tidak membersihkan tumpahan permen tersebut dan memilih untuk membiarkannya.
baca juga: Naik Taksi Online, Kelakuan Penumpang Ini Bikin Netizen Geram
Can’t believe I’ve had an £80 charge from @Uber for ‘the severity’ of some spilt skittles ????? pic.twitter.com/MKHnx1Pemi
— Lydia Williams (@lydwillx) July 20, 2019
Mungkin mereka mengira bahwa si driver nantinya akan membersihkan sendiri tumpahan permen tersebut. Namun, tidak lama setelah mereka sampai di tujuan, Lydia mendapat email dari perusahaan taksi online tersebut. Pesan itu menginformasikan bahwa Lydia dikenakan biaya tambahan sebesar £80 atau sekitar Rp 1,3 juta karena dianggap membuang sampah sembarangan di dalam mobil.
Biaya itu nantinya akan digunakan sebagai dana pembersihan bagian dalam mobil taksi online yang dia tumpangi sebelumnya. Pihak Uber juga menyertakan foto bagian dalam mobil dengan taburan permen warna-warni di bagian bawah jok penumpang. Tentu saja hal ini membuat Lydia terkejut. Dia tidak menyangka akan dikenakan denda sebesar itu hanya karena permen doang.
Menurutnya, permen yang jatuh ada sekitar 20 butir. Kalau dihitung-hitung, artinya dia harus membayar sebesar £4 (Rp 69 ribu) per butir permen yang terjatuh. Denda ini dia anggap terlalu besar dan tidak sepadan karena membersihkan butir permen itu harusnya tidak terlalu sulit.
Lydia kemudian mengunggah pengalamannya ini di media sosial dan berharap mendapat dukungan dari netizen.
Sayangnya, tidak semua netizen mendukung Lydia. Beberapa setuju dengan apa yang dilakukan Uber dengan memberikan denda kepada pembuang sampah sembarangan. Kalau menurutnya denda itu terlalu besar, kenapa tidak sejak dari awal langsung membersihkan tumpahan permen? Kenapa setelah dikenakan denda baru mengeluh di media sosial?
"Wow, itu sangat menggelitik," tulis seorang netizen.
"Kena biaya sebesar £80 untuk memungut 20 Skittles. Wow!,"tulis lainnya.
"Biayanya memang keterlaluan, tapi mengapa Anda tidak memungutnya kala itu?," sahut lainnya.
"Mungkin lain kali (Anda) bisa bersikap lebih baik lagi," timpal seorang netizen.
Kalau menurut kamu sendiri gimana? Apakah denda ini terlalu besar atau memang sudah sesuai dengan tindakannya yang bikin kotor mobil?