Berniat Tagih Hutang, WNI di Australia Ini Malah Hendak Dibunuh dan Dimutilasi!

ilustrasi penganiayaan
ilustrasi penganiayaan | pixabay.com

Untung saja korban masih selamat!

Kita memang selalu dianjurkan untuk waspada terhadap siapapun, bahkan terhadap seseorang yang telah kita anggap sebagai teman dekat sekalipun. Kejadian yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Australia ini adalah contohnya. Harry Sumantri (26) mengaku dianiaya teman dekatnya hingga menyebabkan retakan pada bagian kepala.

Melansir PMJNews.com pada Kamis (4/6/2020), penganiayaan yang dilakukan oleh Kevin Arden tersebut diduga merupakan pembunuhan berencana. Tim detektif kepolisian Australia menyebutkan dutemukannya beberapa barang bukti seperti gergaji manual, sarung tangan, plastik pembungkus makanan dan tempat sampah besar. Polisi menduga kuat alat-alat tersebut digunakan untuk membungkus tubuh manusia.

Baca Juga : Disebut Kejahatan Abadi, Ini 9 Misteri Pembunuhan yang Paling Mengerikan!

ilustrasi penganiayaan
Harry Sumantri (26) mengaku dianiaya teman dekatnya di Australia | www.instagram.com

Setelah penyerangan di rumah Day Street pada Jumat (29/5/2020) sekitar pukul 18.15 waktu setempat, Kevin Arden langsung dibekuk pihak kepolisian, sedangkan korban dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent karena patah tulang tengkorak dan patah tangan.

Dia memberikan saya minuman kopi (dengan) jahe, ujar Harry.

Harry mengaku Kevin tak biasanya memberinya minuman jika bukan ia yang meminta. Setelah minum kopi dari rekannya tersebut, Harry mengaku mengantuk lalu pergi menuju ke kamarnya dan tertidur. Bahkan saat ia merasakan ada yang memukulnya, ia tidak bisa melawan lantaran mengira itu adalah mimpi. Rasa kantuk yang dirasakan oleh Harry diduga merupakan obat bius yang dimasukkan pelaku ke dalam minumannya.

ilustrasi penganiayaan
Harry Sumantri (26) mengaku dianiaya teman dekatnya di Australia | www.instagram.com

Gara-gara hutang ditagih

Menurut pengakuan Harry, kejadian itu menimpanya seusai dirinya menagih hutang kepada Kevin Adern sebesar 52 ribu dolar ( sekitar Rp 737 juta). Awalnya Kevin meminjam uang pada Harry untuk melakukan bisnis hand sanitizer yang rencananya akan dipasarkan di Indonesia.

Tanggal jatuh tempo adalah Senin (1/6), namun dia (Kevin Adern) selalu berkata, ‘oke, Ya, besok, jelas Harry.

Harry sendiri mengaku masih belum percaya peristiwa yang dialaminya tersebut, sebab selama ini dirinya dan pelaku merupakan teman dekat dan telah berbagi apartemen selama lebih dari dua tahun.

Sebgaimana yang disampaikan Harry dalam video YouTubenya, ketika mengalami penganiayaan ia mengaku sempat dituduh oleh pelaku menaruh pisau di toilet, padahal Harry tidak merasa meletakkan pisau seperti yang dituduhkan Kevin. Harry yang tertidur di kamarnya setelah minum kopi jahe menjadi tersadar saat ia merasa ada yang memukulnya, meski awalnya ia mengira itu seperti mimpi.

Baca Juga : Wow! Psikopat Ini Hanya Membunuh Penjahat Kriminal Saja, lho

ilustrasi penganiayaan
ilustrasi penganiayaan | asatoe.net

Saat itu kondisi kamarnya gelap karena lampu dimatikan, yang muncul di benaknya adalah seorang maling yang hendak mencuri di apartemennya. Namun ketika lampu dinyalakan, ia sangat terkejut mendapati Kevin yang merupakan teman baiknya adalah pelaku di balik semua itu. Untungnya ketika Harry berteriak minta tolong, tetangga kamarnya mendengar dan langsung memeriksa.

Saat saya melihat darah di sana, saya berlari cepat ke arah pintu kamar. Selanjutnya saya mendorong pintu dengan tubuh saya. Pada awalnya sulit, sehingga saya butuh mencoba sekitar mungkin lima kali, ungkap teman Harry yang merupakan saksi.

Baca Juga : Selepas Membunuh Pacarnya, Cowok Ini Hanya Dikenakan Hukuman untuk Mencuri! Kok Bisa Ya?

Artikel Lainnya

Pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut mengungkapkan bahwa Kevin Arden tidak mengakui kejahatannya di hadapan polisi. Bahkan ia mengatakan Harry yang sebenarnya tengah melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya.

Tags :