Bergaji 80 Juta Per Bulan, Nasib Karyawan ini Hancur Gara-gara Wabah Corona!
03 Mei 2020 by Amadeus Bima
Inilah pentingnya mempelajari manajemen keuangan
Kebanyakan impian semua karyawan adalah memiliki gaji yang tinggi. Dengan gaji tinggi, maka kerja kerasmu selama ini akan terbayar. Gajinya bisa kamu gunakan untuk bersenang-senang sendiri, bersama keluarga, dipake untuk investasi, dll. Namun, rupanya gaji tinggi bukanlah segalanya. Yang penting itu adalah kemampuan mengatur keuangan.
Baru-baru ini, viral kisah seorang karyawan yang memiliki gaji Rp80 juta per bulan. Sebuah nominal yang sangat wah, jika dibandingkan dengan gaji kebanyakan orang yang hanya UMR. Namun, pandemi corona membuat karyawan ini harus dipecat. Anehnya, baru dua bulan dia menganggur, keuangannya langsung morat-marit. Rumah tangga berantakan karena tidak ada sumber pemasukan.
Teman saya kerja di perusahaan swasta bergaji [Rp] 80 jutaan per bulan. Baru dua bulan dirumahkan, rumah tangganya langsung berantakan karena selama ini keluarganya berbiaya tinggi, tulis @_parsiholan_ via Twiter.
Rupanya, selama ini karyawan tersebut memiliki gaya hidup sangat mewah. MObil dan rumah mewahnya dicicil secara kredit sebesar Rp 3 miliar. Alhasil, ketika kehilangan pendapatan dia pun terlilit utang. Selama ini, karyawan tersebut tidak menabung dan menyiapkan dana darurat untuk kondisi seperti ini.
Baca Juga: Cowok Harus Tau! Ini 5 Cara Memanfaatkan Gaji Secara Efisien
Teman saya kerja di perusahaan swasta bergaji 80 jutaan per bulan.
— Sihol (@_parsiholan_) April 23, 2020
Baru 2 bulan dirumahkan, rumah tangganya langsung berantakan krn selama ini keluarganya berbiaya tinggi.
Kredit mobil mewah, kpr rumah di Kota Wisata harga 3 M.
Tabungan tipis.
Skrg mereka bingung. Kasihan.
Kredit mobil mewah, KPR [Kredit Pemilikan Rumah] rumah di Kota Wisata harga Rp 3 M. Tabungan tipis. Sekarang mereka bingung. Kasihan, ungkapnya.
Unggahan ini menarik banyak komentar dari netizen. Kebanyakan tak habis pikir bagaimana mungkin dengan gaji sebanyak itu, malah hidup susah hanya dalam tempo dua bulan. Padahal, seharusnya dia bisa menabung dan menyiapkan hari tua sebaik mungkin.
@anttieee: Gaji 80 juta, mending tabung 40juta sebulan, setahun mampu beli tanah 100m persegi pinggir jalan di pinggiran kota. Tahun besoknya udah jadi kos2an atau ruko. Dua tahun udah invest. Heran aja, gaji gede, pasti pinter.. ga tau keuangan , jgn2 ga tau ada yg namanya dana daruat
@auliam_33: Jadi saya tau maksud dari bapak saya yg sering bilang, "Banyak belum tentu cukup, sedikit belum tentu kurang."Hidup itu sesuai kemampuan, bukan kemauan :))
@raditya3003: Betul. Ini banyak yg skrg banyak terjadi. Karena Gaya Hidup yg mahal begitu dirumahkan langsung berantakan, walaupun baru 1 bulan. Karena penghasilan 1 bulan hanya habis dibulan itu juga
Baca Juga: Pekerjaan Impian Para Fans, Inilah Gaji yang Diterima Para Manajer Idol Korea

Perencana Keuangan Rista Zwestika, S.Sos, AWP, CFP ikut mengomentari peristiwa ini. Menurutnya, karyawan tersebut terjebak dalam zona nyaman dan mengira situasi akan sama terus.
Yang salah adalah dari awal tidak direncanakan keuangannya. Karena terlena dalam zona nyaman masih punya income besar, kemudian disaat income besar diikuti dengan gaya hidup yang tinggi, ujar Rista dilansir dari Suara.
Baca Juga: Corona Bikin Ekonomi Kembang Kempis, THR dan Gaji ke-13 PNS Terancam Dihapus!

Rista menegaskan bahwa manajemen keuangan adalah sesuatu yang harus selalu direncanakan dengan matang. Tabungan dan dana darurat tetap harus disiapkan agar bisa menghadapi situsi darurat dengan baik.
So, ketika risiko hadir dia tidak siap dari segi apapun. Masalahnya bukan besar atau kecilnya income, berapapun income tersebut tetap harus dilakukan perencanaan sesuai dengan tujuan keuangan masing-masing, urai Rista.