Pidato Soal Gaji Kecil Guru, Mendikbud: Nikmati Saja Nanti Masuk Surga

Mendikbud Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy | mediaindonesia.com

Pernyataan kontroversi dilontarkan Mendikbud, dia meminta guru dengan gaji kecil agar bersabar karena akan masuk surga.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melontarkan pernyataan kontroversi soal gaji guru di Indonesia. Dia meminta para guru yang bergaji kecil agar menikmati saja profesinya karena kelak akan masuk surga.

Ucapan Muhadjir ini disampaikan saat dirinya tengah memberikan sambutan acara Peringatan Hari Guru Internasional 2019 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta Selatan, Kamis (10/9).

Seperti apa pernyataan lengkapnya? Simak berikut ini.

1.

Muhadjir mengawali pidato dengan candaan soal akhir masa jabatan

Mendikbud Muhadjir Effendy
Muhadjir saat memberikan pidato sambutan dalam perayaan Hari Guru Internasional di Graha Kemendikbud, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). | krjogja.com

Dilansir dari Detik.com, Kamis (10/9), Muhadjir mengawali pidatonya dengan sebuah candaan terkait jabatan menteri yang diampunya segera habis.

“Saya tidak pidato, saya malah ingin dengar Bapak Ibu suaranya, karena saya tinggal menghitung hari ini (jabatan habis),”

Candaan Muhadjir itu lantas dilanjutkan dengan penjelasan terkait profesi guru yang menuntut keahlian tertentu hingga tanggung jawab sosial yang tinggi karena apa yang dilakukan akan berdampak langsung dalam masyarakat.

“Guru itu, apa yang dilakukan itu tidak bisa dampaknya bersifat pribadi. Tapi sifatnya publik. Misal guru mengajari anak salah, maka yang menderita nanti bukan anak yang salah itu,” ujar Muhajir.

“Tapi semua orang yang berelasi dengan anak itu, termasuk keturunannya yang akan datang. Dan dampaknya sebagian besar tidak bisa diukur. Tapi kalau positif (dampaknya) juga tinggi,” lanjutnya.

2.

Muhadjir minta guru bergaji kecil untuk menikmati pekerjaan karena akan masuk surga

Mendikbud Muhadjir Effendy
Ilustrasi: Guru honorer | m.medcom.id

Muhajir lalu menilai profesi guru merupakan profesi yang paling mulia dan beruntung diantara pekerjaan profesional lainnya.

Hal ini tidak lepas dari ilmu yang diberikan tidak sekedar kontekstual tapi juga ada moral yang akan terus turun temurun diajarkan ke berbagai generasi.

“Karena itu, menurut saya orang yang paling beruntung itu sebetulnya guru. Dia mengajarkan moral dan pengetahuan ke siswanya, dan siswanya ini akan mengajarkan ke anaknya. Maka guru itu akan mendapat kiriman pahala,” ucap Mendikbud.

Dia pun sangat yakin jika nanti para guru akan masuk surga sehingga tidak perlu khawatir dengan gaji yang sedikit, terutama guru honorer yang selama ini diketahui bergaji begitu kecil.

“Saya agak yakin, bahwa orang yang pertama masuk surga itu adalah guru. Kalau sekarang gajinya sedikit, apalagi guru honorer, nikmati saja, nanti masuk surga,”

3.

Nilai banyaknya koruptor bisa andil para guru yang mengajarkan kesalahan

Mendikbud Muhadjir Effendy
Seorang guru tengah mengajar di kawasan daerah. | www.kompasiana.com

Muhajir juga memberikan peringatan dalam pidatonya, dia mewanti-wanti para guru jika kesalahan yang dibuat bisa berdampak pada rusaknya karakter anak.

Kerusakan karakter ini pun dinilai sangat berdampak dalam masyarakat karena bisa memunculkan budaya korupsi dan menciptakan koruptor dimasa yang akan datang.

“Dampaknya luar biasa. Kalau guru mengajarkan salah, maka punya implikasi yang besar. Kalau sifatnya ilmu pengetahuan, tapi kalau karakter itu sulit,” jelas Muhadjir.

“Kalau banyak koruptor, itu salah satu yang salah guru. Cuma dari mana, bagaimana ceritanya kok jadi koruptor, itu ya itu sulit. Itu untuk mengetahui betapa besarnya tanggung jawab sosial guru,” imbuhnya.

Muhadjir lalu menutup pidatonya dengan menegaskan agar para guru menjadikan organisasi guru sebagai tempat untuk mengasah kemampuan. Bukan sebagai tempat untuk berkumpul dan arisan belaka.

Artikel Lainnya

Pernyataan Mendikbud terkait gaji kecil para guru terutama guru honorer memang cukup menyorot perhatian publik.

Hal ini menunjukkan ada setitik ketidakpedulian pemerintah pada kesejahteraan para guru terutama pejuang honorer yang memang bekerja setulus hati untuk mencerdaskan masyarakat.

Semoga diakhir jabatan Mendikbud kali ini, gaji guru selain yang sudah berpangkat ASN bisa lebih diperhatikan karena mereka memiliki tanggung jawab yang besar sama dengan guru lainnya.

Tags :