Berbuntut Panjang, J.K. Rowling Dikecam 200 Penulis Lantaran Anti Transgender
28 Mei 2021 by Ike Dewi
Duh, padahal fans Harry Potter banyak banget
Cuitan J.K. Rowling mengenai transgender ternyata masih berbuntut panjang, bahkan saat ini ia telah dikecam oleh lebih dari 200 penulis yang berasal dari Inggris maupun dari luar Iggris. Dalam surat dukungan yang ditandatangani para penulis tersebut menyebutkan bahwa mereka memberi dukungan penuh pada para kaum transgender dan non-biner.
Surat itu sendiri dikatakan sebagai bentuk solidaritas dan rasa cinta terhadap para kaum minoritas itu. Di antara para penulis itu ada nama-nama seperti Malorie Blackman, Jeanette Winterson, Juno Dawson, Elizabeth Day, bahkan Nikesh Shukla.
Baca Juga : Dinilai Efektif, 5 Lagu Populer Ini Digunakan CIA untuk Menyiksa Para Tahanan

Budaya adalah, dan harus selalu, di garis depan perubahan masyarakat. Kami menyadari peran penting industri kami dalam memajukan dan mendukung kesejahteraan dan hak-hak orang transgender dan non-biner, bunyi surat tersebut sebagaimana dikutip dari detikHot.com, pada Kamis (1/10).
Di dalam surat tersebut juga tertulis bahwa mereka akan berdiri bersama mereka (kaum transgender dan non-biner), mencintai, dan akan selalu menerima mereka.
Dunia menjadi lebih baik karena Anda ada di dalamnya. Kehidupan non-biner berlaku, perempuan transgender adalah perempuan, pria transgender adalah pria, hak transgender adalah Hak Asasi Manusia, lanjut surat itu.
Baca Juga : 5 Kisah Cinta Serial Anime yang Termasuk Kategori Hubungan Terlarang

Sebelumnya pada 28 September lalu, J.K. Rowling sempat mengeluarkan cuitan dalam akun twitternya yang berisi ucapan terima kasih atas beberapa dukungan yang ditujukan kepadanya. Penulis series Harry Potter itu mengungkapkan rasa terima kasih pada 50 pendukungnya, termasuk penulis televisi Graham Linehan, Ian McEwan, Tom Stoppard, dan Lionel Shriver.
Penandatanganan ini menunjukkan rasa solidaritas semua perempuan saat ini untuk berbicara mengenai hak mereka sendiri dan menghadapi ancaman kekerasan dan kematian sebagai balasannya, tulisnya.
Ia juga berterima kasih pada ribuan orang yang memberinya dukungan melalui email, ia berusaha untuk merespon semua dukungan itu, jadi J.K. Rowling meminta maaf jika belum sempat membalas beberapa di antaranya.
Baca Juga : 7 Film Persahabatan yang Membuktikan Hubungan Erat Manusia dan Hewan

Awal dari kejadian yang menimpa penulis berusia 55 tahun itu adalah kicauannya pada Sabtu (6/6/2020) lalu yang dianggap sebagai anti transgender.
Saat itu J.K. Rowling mengunggah tautan artikel yang berjudul, “ Opini : Menciptakan Dunia yang Lebih Setara Pasca-COVID-19 untuk Kaum yang Mengalami Menstruasi.”
J.K. Rowling rupanya mempermasalahkan sebutan “Kaum yang Mengalami Menstruasi” yang seharusnya diganti dengan kata “wanita”.
‘Kaum yang mengalami menstruasi.’ Aku yakin ada kata untuk menggambarkan orang ini. Tolong bantu aku. Wumben? Wimpund? Woomud?” tulisnya lagi dengan kata-kata yang memelesetkan bahasa inggris dari wanita.
My weekend was heavy (in the very best sense!) on family and light on reading the news, so I only realised this morning that this letter appeared in the Sunday Times yesterday. I'm profoundly grateful to all the signatories, not only on a personal level, 1/3 https://t.co/4j7B2RGhoV
— J.K. Rowling (@jk_rowling) September 28, 2020
Selain itu, isi dari novel Trouble Blood juga memunculkan beragam pro dan kontra dari para pembaca. Di dalamnya ada seorang tokoh bernama Dennis Creed yang merupakan seorang pembunuh berantai. Ia digambarkan sebagai pria yang membunuh korban-korbannya saat mengenakan gaun perempuan.