Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah, Tuyul Bisa Disuap?

Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah!
Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah! | enomali.com

Katanya tuyul itu gampang disuap sama manusia, lho

Apa jadinya jika makhluk metafisika dijelaskan dalam sebuah karya ilmiah? Tentu saja hal ini menarik untuk disimak. Pasalnya, sangat jarang tema seperti ini diperdebatkan dalam sebuah seminar nasional. Uniknya, hal yang seperti ini pernah terjadi pada periode tahun 1985. Hal ini didapat berdasarkan catatan dari seorang jurnalis Sinar Harapan yang bernama Umar Nur Zain.

Dalam tulisannya, masyarakat kala itu datang berduyun-duyun untuk mendatangi sebuah seminar yang bertajuk “Tuyul dan Alam Halus”. Seminar ini diadakan pada tanggal 24-25 Oktober 1985 dan bertempat di Balai Wartawan Semarang.

Melansir Solopos.com dari buku Rekaman Peristiwa ’85 yang diterbitkan oleh Sinar Harapan (1986), seminar tersebut dihadiri oleh ratusan orang hingga gedung pertemuan pun penuh sesak. Mereka yang tak kebagian tempat duduk bahkan rela berdiri sambil berdesakan agar bisa menyaksikan secara langsung seminar unik ini.

Kebanyakan harapan dari orang-orang yang datang adalah dapat melihat secara langsung wujud dari makhluk halus seperti tuyul. Nah, seperti apa sih kisah selengkapnya dari seminar unik ini? Seperti yang dilansir dari Solopos.com, berikut ini ulasan singkatnya. Yuk, Keepo!

Baca juga: Disebut Bisa Bikin Bangkrut, Kisah Mistis Makam Nyonya Kompi Ini Bikin Kamu Penasaran

1.

Seminar yang bikin heboh YPS

Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah!
Seminar yang bikin heboh YPS | rajaagam.wordpress.com

Karena tema seminar yang cukup menarik serta publikasi yang cukup cepat membuat seminar ini pun didatangi langsung oleh Ketua Yayasan Parapsikologi Semesta (YPS) Pusat, Sabdono. Selain itu, hadir juga Permadi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris YPS Pusat.

Seminar ini sendiri menghadirkan empat pembicara utama, yakni Jacobus Mulyadi dari Museum Sonobudaya Jogja, mantan sejarawan UI, Ong Hok Ham, serta dua orang paranormal, yakni Purnawirawan TNI-AD, Kol. Notoyudo dan Rauf Wiranatakusumah.

Dalam laporannya, Jacobus memang tidak tahu dan tidak bisa membuktikan kebenaran bahwa tuyul itu memang ada. Ia hanya menunjukkan eksistensi tuyul melalui sejumlah buku yang beredar di masyarakat luas.

Baca juga: Mengerikan! Pondasi Dasar Bendungan di Bali Ini Konon Terbuat dari Jasad Manusia

Cerita dalam buku itu sendiri diambil dari berbagai pengalaman masyarakat tentang tuyul yang ditulis di media-media. Oleh sebab itu, Jacobus merasa tidak berani untuk membawakan makalahnya secara ilmiah karena tidak menemukan referensi yang valid. Ia pun lantas mengganti topik makalahnya menjadi “Tuyul dalam Omongan Masyarakat.”

2.

Tidak bisa dibuktikan melalui kajian ilmiah

Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah!
Tidak bisa dibuktikan melalui kajian ilmiah | kajanglako.com

Senada dengan Jacobus, Ong Hok Ham pun menyatakan bahwa keberadaan tuyul sulit untuk dijelaskan secara akademisi. Ia cenderung menyoroti keberadaan tuyul ini sebagai gejala kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin.

Kisah transendental ini pun dapat ditemui dalam keyakinan masyarakat yang menganggap bahwa seorang pemimpin karismatik biasanya memiliki hubungan dengan Ratu Pantai Selatan, yakni Nyai Roro Kidul. Para hadirin yang datang pun merasa kecewa. Harapan mereka untuk dapat melihat tuyul pun sirna.

Baca juga: Sedih Bacanya, Inilah Sejarah Pilu Dunia Pelacuran yang Ada di Indonesia

“Mengharapkan Dr. Ong Hok Ham, seorang sejarawan, membuktikan adanya tuyul? Tampak wajah kecewa tercermin pada masyarakat yang hadir,” tulis Umar.

3.

Materialisme tuyul

Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah!
Materialisme tuyul | lifestyle.okezone.com

Berbeda dengan dua orang sebelumnya, paranormal Notoyudo pun menggambarkan secara gamblang wujud dari tuyul. Ia mengungkapkan kalau dirinya pernah menemui tuyul berkepala gundul tengah duduk-duduk di tepi jalan. Beberapa saat kemudian tuyul tersebut dihampiri oleh ibunya yang berbaju lusuh dengan rambut terurai.

Sejurus kemudian, mereka pun menghilang. Notoyudo sendiri meyakini kalau tuyul merupakan reinkarnasi dari janin bayi yang keguguran. Oleh sebab itu, ia menyarankan kepada para ibu untuk merawat janinnya agar tidak 'lahir' tuyul baru di kemudian hari.

Baca juga: Kerap Terjadi Kecelakaan Maut, Ini Misteri Batu Keramat hingga Kerajaan Gaib di Tol Cipali

Cerita tuyul versi Notoyudo diperkuat oleh penglihatan Rauf Wiranatakusumah. Menurutnya, semua makhluk gaib termasuk tuyul memiliki partikel yang suatu saat pasti dapat dilihat dengan menggunakan alat khusus. Perwujudan dari partikel ini dapat berupa angin, asap, api, binatang, hingga menyerupai manusia setinggi 4 meter.

Selain itu, kehidupan makhluk gaib pun sama halnya dengan manusia. Mereka dapat berkembang biak, bisa sakit, serta bisa mati. Tuyul itu sendiri adalah makhluk sebangsa jin, tapi bukan anak jin.

4.

Pekerjaan sampingan tuyul

Begini Jadinya Jika Makhluk Gaib Dikaji Secara Ilmiah!
Pekerjaan sampingan tuyul | www.dream.co.id

Paparan yang cukup unik juga turut diutarakan oleh Rauf. Dalam laporannya, Rauf mengungkapkan bahwa tuyul ternyata bisa disuap layaknya manusia. Pekerjaan sampingan tuyul seperti mencuri uang, mengganggu mesin, hingga memasuki lubang jarum adalah aksi dari oknum tuyul yang mau disuap oleh manusia. Upahnya pun terbilang cukup mudah, yakni hanya segenggam nasi dan uang logam yang dilempar ke tempat gelap.

Artikel Lainnya

Itu dia ulasan singkat dari catatan jurnalis Sinar Harapan, Umar Nur Zain tentang adanya seminar unik bertemakan “Tuyul dan Alam Halus.” Dalam catatannya, rencananya setelah seminar selesai diadakan, para hadirin turut diundang untuk pergi berziarah ke Bero, Desa Palar, Trucuk, Klaten, guna menyaksikan pohon ketos yang diyakini sebagai kerajaan para tuyul. Namun, karena banyaknya pengunjung yang diprediksi akan datang, maka otoritas setempat pun membatalkan kunjungan tersebut.

Tags :