Bakal Dideportasi Ke Negara Asal, TKA China di Banyuwangi ini Ngamuk!

TKA China ngamuk di Banyuwangi
TKA China ngamuk di Banyuwangi | www.merdeka.com

Harusnya menurut bukannya melawan!

Terjadi insiden di Bandara Banyuwangi ketika beberapa orang tenaga kerja asing (TKA) China hendak dikembalikan ke negara asalnya. Salah satu TKA malah mengamuk ketika memasuki terminal bandara. TKA ini juga nekat bersembunyi di kolong bus yang mengangkut para TKA dari Jember tersebut bernopol B 7906 WY. Dia menghardik petugas dengan kata-kata keras berbahasa China.

Awalnya dia di dalam bus tidak mau turun, lalu melepas bajunya dan kemudian sembunyi di bawah bus sambil rebahan, kata Sonny, salah satu crew bus pariwisata, Senin (25/5/2020), dilansir dari Detikcom.

TKA China tersebut diketahui merupakan pekerja di pabrik semen PT Sinoma Engineering Jember. Ketika mengamuk, dia dibujuk oleh Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi, beserta pihak dari perusahaan semen, dan petugas Bandara. Perusahaannya juga ikut membujuk dengan memberikan uang agar dia keluar dari bawah bus. Namun, TKA ini bergeming.

Karena proses negosiasi berlangsung secara alot, pria ini kemudian dikeluarkan secara paksa dan segera diamankan oleh petugas bandara dan perwakilan perusahaan. Pada proses pemulangan tersebut, seharusnya ada 150 TKA China yang akan diterbangkan dengan Batik Air dengan nomer flight ID 8591 tujuan Banyuwangi-Jakarta menuju Guangzhou, China.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Sebut TKA Indonesia Terendah di Dunia Saat Debat, Benarkah?

Dari 150, yang diberangkatkan hanya 146. Yang 3 batal diberangkatkan karena dokumen tidak lengkap. Satu orang tidak mau pulang, kata Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Banyuwangi, Heru Karyadi

Belakangan, diketahui TKA tersebut bernama Mr Cui Changqing. Berdasarkan hasil interogasi kepolisian, Cui Changqing mengamuk karena meminta hak-haknya dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Dia mengaku belum menerima gaji selama bekerja. Padahal, gajinya sudah diberikan melalui agen yang memberangkatkannya menjadi TKA.

Pada saat negosiasi dia minta 10 ribu RMB. Itu pun langsung disanggupi oleh agen dan perusahaan, sehingga dirinya mau keluar dari kolong bus. Namun, setelah itu, Cui kembali marah-marah tak jelas. Menurut translator, dirinya meminta uang tambahan 12.100 RMB, ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin.

Perusahaan akhirnya mengirimkan uang sebesar 12.100 RMB ke rekening pribadi Cui. Tapi, belakangan dia malah tidak mengakui kalau uang sebanyak itu berasal dari agen dan perusahaan. Dia ingin uang itu ditransfer ulang, meski mengakui ada dana sebesar 12.100 RMB telah masuk ke rekening pribadinya. Tapi, permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh perusahaan.

Baca Juga: Warganet Sempat Heboh Sama TKA Tiongkok yang Punya E-KTP, Ternyata Faktanya Seperti ini!

Pada saat mengamuk, pria itu diketahui sempat merusak fasilitas di Bandara Banyuwangi. Dia merusak komputer yang ada di lokasi kejadian. Oleh karena itu, polisi akan berkirim surat kepada Kedubes China di Jakarta.

Kami bersama dengan Kantor Imigrasi Jember akan menghubungi kedutaan China. Kita berkirim surat atas warganya yang sudah kita amankan karena merusak fasilitas bandara, ujar Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin.

Cui Changqing juga meminta kepada polisi untuk mempertemukannya dengan Kedubes China di Jakarta. Namun, kemungkinan besar permintaannya ini tak bisa dipenuhi oleh kepolisian.

Memang (dia) meminta, tapi kita tak memiliki wewenang. Karena tidak ada tindak kriminal yang dilakukan dia. Begitu ada tindak kriminal baru kita lakukan pengamanan, ungkapnya.

Baca Juga: Geger Video 49 TKA Mendarat di Bandara Kendari Saat Corona, Polisi: Itu Benar, Tapi...

Artikel Lainnya

Saat ini polisi masih terus melakukan penyidikan terhadap TKA China yang menolak pulang dan malah mengamuk tersebut. Yang pasti peristiwa seperti inilah yang berpotensi mengundang kemarahan warga dan memicu tindakan rasis. Bagaimana menurutmu?

Tags :