Anak Tak Mau Antar, Seorang Ayah yang Terkena Sakit Jantung Pergi Sendiri ke Rumah Sakit

Sakit Jantung
Padahal Ayahnya Sudah Tua dan Sakit Jantung | nakita.grid.id

Air susu dibalas dengan air tuba.

Tidak diragukan lagi jika banyak hal yang dilakukan oleh orangtua adalah semata-mata hanya untuk anaknya. Maka sudah sepantasnya jika seorang anak harus berbakti kepada orangtua entah bagaimana wujud pengabdiannya.

Pengabdian seorang anak terhadap orangtuanya pun tidak harus selalu dalam bentuk pemberian materi. Pengabdian seorang anak terhadap orangtua juga bisa dalam bentuk perhatian yang layak, terutama jika orangtua tengah dalam kondisi sakit.

Namun sayangnya, tidak setiap orangtua bisa mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan saat sedang sakit. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang berjuang sendiri.

Dilansir dari Grid.id (05/05/2019), seorang pria dari Malaysia terpaksa pergi sendiri ke rumah sakit dalam keadaan sakit jantung, karena anaknya tidak mau mengantarkannya. Kisah pria tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh seorang pengguna Facebook bernama Shahrul Nizam Sairi.

Sakit Jantung
Shahrul dan Pria Tua pengidap penyakit jantung. | asset-a.grid.id

Saat berangkat untuk bekerja, pemuda bernama Shahrul ini kebetulan bertemu dengan pria yang tidak disebutkan namanya ini. Pria tersebut memang tampak tak muda lagi, tapi dia harus berjuang sendiri untuk pergi ke rumah sakit tanpa ditemani anaknya.

Beruntung, Sharhrul menyadari bahwa pria tua itu sedang mengendarai sepeda motornya dalam keadaan yang kurang sehat. Rupanya, pria tua tersebut sedang sakit jantung, dan akan melakukan kontrol di Institut Jantung Negara, Malaysia.

Merasa iba dengan kondisi pria tua tersebut, Shahrul kemudian memintanya untuk menepi dan beristirahat sebentar. Saat menepi pria tua tersebut tampak begitu kesulitan saat bernapas.

Kemudian Shahrul menanyakan tujuan perjalanan pria tersebut. Dan pria tua itu mengatakan jika dirinya akan menuju Institut Jantung Negara (IJN), di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sakit Jantung
Pria Tua itu hanya diberi uang bensin agar bisa pergi ke rumah sakit. | nakita.grid.id

Sebenarnya pria tua itu memiliki jadwal kontrol penyakit jantungnya pada hari Senin, namun dia baru berangkat menuju IJN pada hari Jumat. Hal itu membuat Shahrul merasa heran dan menanyakan alasan mengapa pria tua itu baru pergi ke IJN pada hari Jumat, bukan pada hari Senin saja.

Dengan berkaca-kaca, pria tua itu mengatakan jika dia baru ke rumah sakit pada hari Jumat karena tidak ada anaknya yag mau mengantar. Lebih parahnya lagi, mereka hanya memberikan uang bensin agar pria tua itu bisa berangkat ke IJN sendiri.

“Anak-anak saya tidak ingin mengantar saya ke IJN. Mereka hanya memberi saya RM50 (kurang lebih 171.000 rupiah) untuk bensin," kata pria tua tersebut.

Mendengar pengakuan pria tua tersebut, Shahrul kemudian merasa iba. Setelah memastikan bahwa pria tua tersebut sudah cukup beristirahat, ia mengantarnya sampai ke Jalan Titiwangsa. Dia juga memberinya sejumlah uang untuk meringankan bebannya.

Artikel Lainnya

Di akhir postingan Shahrul mengatakan jika sesampainya Jalan Titiwangsa, pria tua itu kemudian melanjutkan perjalanannya ke IJN sendiri. Meski pria tua itu bisa sampai ke tempat kontrol penyakit jantungnya, namun tampaknya bukanlah uang yang dia butuhkan.

Daripada uang yang hanya cukup untuk membeli bensin, pria tua tersebut lebih membutuhkan pengabdian dari anaknya, meski sekadar mengatarkannya ke rumah sakit untuk kontrol.

Tags :