Kisah Menyentuh Ani Yudhoyono Jualan Es Saat Gaji SBY Cuma Rp 52 Ribu

SBY dan Ani pernah mengalami masa-masa sulit | www.riaunews.com

Saat masih berada di masa sulit, Ani Yudhoyono memutar otak dengan berjualan es mambo yang dititipkan di sekolah.

Keberhasilan karier Susilo Bambang Yudhoyono tak luput dari kehebatan Ani Yudhoyono yang telah mendampingi SBY sejak tahun 1976. Masa-masa sulit pun sempat dialami SBY dan Ani diawal pernikahan. Gaji seorang prajurit pada saat itu tidaklah banyak, hingga Ani harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Kisah-kisah masa sulitnya bersama SBY ia curahkan melalui buku "Kepak Sayap Istri Prajurit" yang ditulis oleh Alberthiene Endah.

1.

Berjualan es mambo untuk mendapatkan penghasilan tambahan

Ani sempat berjualan es mambo | kumparan.com

Saat menikah dengan Ani Yudhoyono, SBY baru berpangkat letnan satu dan menjadi komandan peleton mortir di Yonif Linud 330 di Bale Endah, Bandung. Penghasilan SBY saat itu hanya Rp52.500 setiap bulannya.

Tentu saja dengan gaji yang tidak banyak tersebut, Ani merasa kurang jika untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ani pun sempat kesulitan untuk mengatur keuangan.

Alih-alih mengeluh, Ani justru berinisiatif untuk berjualan es mambo yang dititipkan ke sekolah-sekolah. Berbekal jatah susu kaleng SBY sebagai prajurit, Ani mengolahnya menjadi es mambo untuk menambah penghasilan.

Es mambo tersebut laris manis dan biasanya hasil penjualan akan dibelanjakan telur, daging, ikan untuk menambah gizi Agus dan Ibas yang saat itu masih kecil.

Melansir Merdeka.com, Ani menceritaka SBY juga terkadang mengambil jatah makanan tambahan untuk dibawa pulang ke rumahnya. Jatah makan itu berupa satu cangkir kaleng bubur kacang hijau dari kantornya.

“Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan di simpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, biasanya aku olah kembali dengan menambahkan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga,” kenang Ani Yudhoyono.

Baca juga: Sandingkan Foto Tangisan BJ Habibie dan SBY, Netizen: "2 Strong Man"

2.

SBY ditugaskan ke Timor-Timur tak lama setelah menikah

Ani ditinggalkan bertugas ke Timor-Timur | www.riaunews.com

Beberapa hari setelah menikah, SBY ditugaskan ke Timor-Timur. Sebagai pengantin baru, tentu saja Ani merasa syok karena harus ditinggalkan SBY ke Timor-Timur yang memang pada saat itu suasana di sana sedang tidak kondusif.

Ani merasa gelisah dan cemas, hingga akhirnya SBY menggenggam tangan Ani untuk tidak perlu merasa khawatir dan memperbanyak doa.

“Kepergian SBY ke Timor-Timur menghadirkan satu pendidikan mental yang luar biasa bagiku. Dalam waktu yang begitu cepat aku sudah dihadapkan pada tuntutan kedewasaan sikap untuk tenang dan tawakal,” cerita Ani.

Ani dengan setia menanti kepulangan SBY dari Timor-Timur. Hingga sebelas bulan berlalu SBY akhirnya kembali ke Bandung.

“Aku peluk suamiku dengan perasaan rindu yang tak tertahankan. Lengan SBY melingkar kuat di bahuku. Begini rasanya menjadi istri prajurit,” kenang Ani.

3.

Flamboyan kini telah pergi

Flamboyan kini telah pergi | nasional.kompas.com

Setelah mendampingi SBY selama hampir 43 tahun, Ani Yudhoyono meninggal pada hari Sabtu (1/6) karena kanker darah. Ani berjuang melawan kanker darah sejak bulan Februari dan harus menjalani perawatan intensif di National University Hospital di Singapura.

Selama menjalani perawatan, SBY selalu setia dalam mendampingi Ani. Bahkan sebelum Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir, SBY dengan penuh kasih sayang mendampinginya.

Kasih sayang SBY terhadap Ani Yudhoyono diungkapkan melalui sejumlah puisi yang ditulis oleh SBY sendiri. Salah satu dari puisi yang ditulis SBY adalah Flamboyan yang dikirimkan melalui surat kepada Ani saat masih berpacaran.

Kini, Flamboyan telah pergi menghadap sang khalik dan meninggalkan duka mendalam bagi SBY, keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo menyebut Ani Yudhoyono sebagai Flamboyan yang pergi. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato di upacara pemakaman Ani Yudhoyono.

“Flamboyan telah pergi. Namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya,” ujar Jokowi.

Artikel Lainnya

Kepergian Ani Yudhoyono membawa duka mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Ani Yudhoyono dikenal sebagai sosok ibu negara yang ramah. Berbagai penghargaan pun diterimanya karena dedikasi Ani Yudhoyono terhadap Indonesia.

Tags :