Anak SD dan Ibunya ini Diduga Dibully Karena Miskin, Padahal Faktanya Berkata Lain!
12 Desember 2019 by Amadeus BimaBanyak banget netizen yang menceritakan kisah berlebihan
Berita yang ada di media sosial memang sering menghebohkan dan menjadi pemberitaan media nasional. Namun, tidak semua informasi di media sosial bisa dipercaya. Ada juga informasi yang berpotensi menyesatkan masyarakat. Baru-baru ini, ada sebuah video viral yang memperlihatkan seorang ibu dan anaknya yang memakai seragam SD tengah menangis.
Mereka berdua menangis tersedu-sedu di sebuah teras sekolah. Narasi yang menyertai video itu mengatakan bahwa anak SD ini menjadi korban bullying teman-temannya. Tasnya dilempar oleh teman-temannya dan diledek sebagai orang miskin. Tidak cukup hanya anak SD tersebut, teman-temannya juga ikut ngebully ibunya hingga mereka berdua menangis.
Akun-akun populer yang mengunggah ulang video ini juga membuka kesempatan kepada netizen untuk berdonasi dan membantu keluarga kecil ini. Mereka dinilai layak untuk dibantu, apalagi setelah mengalami kejadian menyakitkan tersebut.
Baca Juga: Setiap Mendapat "Bullying", Wanita Muslim Ini Menyumbangkan 1$ Ke UNICEF
Mereka ini kurang mampu yang seharusnya dibantu, bagi yang ingin membantu bisa datang ke alamat Kp Bedug Rt 3/05, Desa Pangkalan, Kec Sobang, Kab Pandeglang, Banten. Tanya aja atas nama ibu Inin atau bapak Sudarma," tulis salah satu akun.
Tapi, apakah informasi tersebut memang sesuai dengan kenyataannya? Ternyata tidak. Ada yang penasaran dengan kisah Ibu Inin dan langsung mendatangi alamat yang dituliskan. Salah satu yang penasaran adalah wanita bernama Uun Unaini. Saat mewawancarai ibu Inin, ternyata kisah sebenarnya tidak seperti narasi beredar di media sosial.
Ibu Inin dan anaknya menangis bukan karena dibully, tapi karena anaknya yang bernama Sarniah ini tidak mau menulis. Karena itu, teman-temannya pun tertawa dan menjadikannya candaan. Hal inilah yang memicu Sarniah menangis. Sementara, Ibu Inin yang sehari-hari masih menemani anaknya sekolah, ikut menangis karena melihat anaknya menangis.
Ibu Inin baper melihat anaknya yang menangis. Menurut penuturannya, Sarniah memang takut ketemu dengan orang baru, entah itu karena pemalu atau karena sebab-sebab lainnya. Salah seorang tetangga juga mengatakan bahwa Sarniah cenderung tertutup dengan orang lain. Bahkan, orangtuanya melarang anaknya bermain dengan anak-anak tetangga.
Jadi sekeluarga ga bersosialisasi.. di kampung banyak kok yang suka kasih makan, kasih jajan. Tapi emang kurang akrab sama orang... Itu tetangga deket rumah... Emang ibunya suka nangis kalau anaknya nangis pasti ikutan. Intinya mungkin si ibu terlalu khawatir anaknya diapa-apain sama orang...," ujar tetangganya.
Memang, keluarga Ibu Inin membutuhkan uluran tangan dermawan. Berkat kasus ini, mereka juga mendapatkan bantuan. Namun, prosesnya saja yang agak kurang tepat. Kesannya, orang yang pertama menyebarkan ini ingin membantu orang lain, tapi dengan menyebarkan berita bohong. Kalau menurutmu sendiri gimana?