Haru! Anak Usia 11 Tahun Rela Jadi Gendut Demi Selamatkan Nyawa Ayahnya
14 Maret 2021 by IdhamZikuan, rela gendut demi sang ayah
Leukimia merupakan penyakit yang kerap menjadi momok di masyarakat global. Penyakit ini ditandai oleh sumsum tulang belakang yang memproduksi sel darah putih dalam jumlah berlebih sampai-sampai bisa menggerogoti sel darah yang sehat.
Pada taraf tertentu, pengidap leukemia harus memperoleh transplantasi sumsum tulang belakang, dan mencari pendonor yang cocok merupakan tugas yang tidak mudah.
Lu Xanheng, seorang pria yang tinggal di kota Xinxiang, China, mengidap penyakit leukemia sejak tujuh tahun yang lalu dan terus menjalani perawatan medis secara berkala hingga saat ini.
Baca juga: Kisah Haru Perjuangan Seorang Ayah Datangi Wisuda Anaknya Meski Pakai Baju Lusuh
Namun, sejak bulan Agustus tahun lalu, kondisi tubuhnya mulai menurun drastis, dan dokter memvonis bahwa pria tersebut harus memperoleh transplantasi sumsum tulang belakang untuk sembuh dari penyakitnya.
Setelah memeriksa seluruh anggota keluarga, ternyata yang paling memungkinkan untuk menjadi pendonor Xanheng adalah Lu Zikuan, anak laki-lakinya yang pada saat ayahnya divonis masih berusia 10 tahun.
Walaupun Zikuan masih menginjak usia yang sangat muda, dia siap untuk menjadi pendonor demi menyelamatkan ayahnya dari penyakit yang tergolong sebagai kanker darah tersebut.
Akan tetapi, dokter tidak mau melakukan operasi terhadap Zikuan jika bobot badannya tidak memenuhi angka tertentu. Saat Zikuan didiagnosis dapat menjadi penyelamat ayahnya, bobot tubuhnya sebesar 30 kg, dan dokter mengisyaratkan bahwa Zikuan harus menambah setidaknya 15 kg lagi.
Oleh karena itu, Zikuan mulai dicekoki oleh makanan-makanan berlemak dalam jumlah yang cukup banyak.
“Kata dokter, supaya saya bisa mendonorkan sumsum tulang belakang saya, bobot tubuh saya setidaknya harus mencapai angka 45 kg. Bobot yang ideal adalah 50 kg,” ujar Zikuan dilansir dari Oddity Central.
Untuk mencapai bobot tubuh yang diperlukan, Zikuan makan sebanyak lima kali sehari, dan menu sehari-harinya adalah makanan-makanan berlemak yang bisa mempercepat peningkatan bobot tubuh Zikuan.
Untuk memenuhi kebutuhan makan Zikuan, ibunya harus bekerja lebih keras di toko grosir tempat dia bekerja, dan dia selalu memilih produk daging yang sedang diskon karena finansial keluarganya sudah terbilang cukup rentan mengingat besarnya biaya pengobatan untuk Xanheng selama ini. Sekolah Zikuan pun melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga Xanheng.
Saat Zikuan sudah hampir memiliki bobot tubuh yang dibutuhkan, dia berencana untuk terus menambah bobot tubuhnya karena menurut dokter yang merawat ayahnya, semakin besar bobot tubuhnya, maka akan semakin besar juga kemungkinan bagi ayahnya untuk sembuh.
Maka dari itu, wajar saja jika Zikuan memiliki ukuran tubuh yang lebih gempal dibanding teman-temannya. Dia pun mulai dijuluki dengan panggilan “Si Gendut”, tapi kebanyakan teman-temannya mulai berhenti mengolok-olok dia dengan panggilan itu setelah mengetahui motivasi di belakangnya.
Kisah tentang Zikuan mulai terdengar ke pelbagai penjuru Asia, dan dia memperoleh simpati yang cukup positif dari orang-orang, mulai dari dukungan finansial sampai dukungan mental.
“Kau tidak gendut, kau pahlawan!” ujar salah seorang pengguna Weibo, media sosial seperti Twitter yang lumrah digunakan di negeri China.