Anak di Bawah Umur Jadi Otak Pembunuhan, Suruh Eksekutor Bacok Pria yang Lagi Asyik Ngopi!
21 Oktober 2019 by Mabruri Pudyas SalimPelaku dendam karena sebelumnya sempat dipukuli korban.
Perkelahian, tawuran, membolos sekolah adalah bentuk kenakalan yang umum terjadi pada anak-anak usia remaja. Namun tidak dengan bocah berusia 16 tahun ini. Dia melakukan hal yang sudah tidak bisa lagi disebut sebagai kenakalan remaja.
Bagaimana tidak, pelaku berinisial FH (16) menjadi otak dalam kasus pembunuhan terhadap Rojali (20), warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Aksi pembunuhan tersebut ia lakukan karena sebelumnya ia dipukuli oleh korban.
Tidak terima atas perlakukan korban, FH akhirnya meminta RN (18), warga Desa Semedusari Kecamatan Lekok untuk membalaskan dendamnya. RN memenuhi permintaan itu dan membacok rojali dua kali hingga tewas. Ia juga mengakui bahwa ia melakukan itu atas permintaan FH.
Dilansir dari Detik.com (20/10/2019), pembacokan ini dilakukan di sebuah warung kopi lesehan depan ruko yang berlokasi di Jalan WR Supratman 28, Kelurahan Bangilan, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, pada hari Sabtu (19/10/2019) pukul 23.00 WIB. Rojali dibacok dengan celurit di bagian kepala dan punggung. Akibat luka bacokan tersebut, korban tumbang tertelungkup ke lantai dan meregang nyawa.
Baca juga: Kesal Kucingnya Dibunuh, Wanita Ini Mutilasi Teman Sekamar Jadi 5 Kantong Plastik
"Eksekutor ini nggak ada masalah dengan korban. Masalah pribadi korban ini dengan FH. Seminggu lalu, FH ini mengaku sempat dipukuli korban, kemudian dia sakit hati," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Santoso, Minggu (20/10/2019).
Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan bahwa sudah seminggu para pelaku mencari keberadaan korban. Namun korban baru ketemu pada hari Sabtu (19/10/2019) malam di sebuah warung kopi.
"Sebenarnya sudah seminggu lalu para pelaku ini mencari korban. Namun semalam baru ketemu," terang Slamet.
Menurut Slamet, masih ada satu orang lagi yang berperan membantu mencari keberadaan korban sebelum dieksekusi. Dia adalah FR (17), warga Dusun Krikilan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati.
Baca juga: Nyawa Sales Mobil Dihabisi 4 Pembunuh, Ternyata Suruhan Suami Mantan Kekasihnya
Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya FH, RN, dan FR ditetapkan sebagai tersangka karena perannya masing-masing. Saat ini polisi masih mengembangkan kasus dan mencari kemungkinan motif lain.
Sebelumnya polisi sudah mengamankan 7 remaja yang diduga terlibat langsung dalam aksi pembunuhan tersebut. Namun berdasarkan penyidikan, hanya tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Apa yang dilakukan FH dan kawan-kawan tentunya tidak bisa lagi disebut sebagai kenakalan remaja. Pasalnya, apa yang mereka perbuat telah menyebabkan nyawa seseorang melayang. Hal ini juga bisa menjadi pelajaran berharga bagi orang lain untuk tidak berbuat semena-mena pada anak-anak. Kondisi emosi anak yang masih dalam perkembangan dan sering labil dapat mendorongnya melakukan perbuatan yang terlalu jauh.