Amerika Turun Tangan Bantu Usut Kasus Novel, Jokowi Dianggap Tidak Mampu?

Amerika Turun Tangan Bantu Usut Kasus Novel, Jokowi Dianggap Tidak Mampu? | sinarharapan.id

KPK mendapat bantuan dari Tim Amnesty International

Kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, sampai saat ini belum menemui titik terang. Terhitung sudah dua tahun sejak peristiwa tersebut terjadi, namun siapa pelaku penyiraman air keras tersebut belum juga diketahui.

Saking lamanya kasus ini tidak terungkap, kasus ini sampai mendapat perhatian internasional. Kabarnya untuk dapat mengungkap kasus ini, Amerika sampai turun tangan. Hal ini seperti menunjukkan keragu-raguan terhadap kemampuan pemerintahan Jokowi untuk menyelesaikan kasus ini.

Namun, jika melihat bagaimana dalam dua tahun, kasus ini tidak kunjung menemui titik terang. Maka cukup wajar rasanya jika memang diperlukan bantuan dari pihak luar untuk menyelesaikan kasus ini.

Novel Baswedan | statik.tempo.co

Pada akhirnya, KPK mendapat bantuan dari Tim Amnesty International untuk wilayah Asia Pasifik, yang telah tiba di kantor KPK pada hari Jumat, 26 April 2019.

"Pada hari ini Wadah Pegawai KPK kedatangan tamu dari Amerika Serikat, yakni Manager Tim Advokasi Amnesty International untuk wilayah Asia Pasifik, yang datang untuk membantu KPK dalam rangka melakukan internasionalisasi atas kasus Novel Bawedan yang sampai saat ini belum juga terungkap siapa pelakunya," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap di kantor KPK, seperti dikutip oleh Viva.co.

Yudi menyambut baik kedatangan Tim Advokasi Amnesty Internasional dengan baik, dan berharap bahwa setelah mendapat perhatian internasional, kasus Novel Baswedan bisa diselesaikan. Apalagi sejauh ini polisi belum juga berhasil mengungkap pelaku penyiraman air keras tersebut.

"Oleh karena itu kami berterima kasih atas kedatangan tim Amnesty International dari Amerika yang bersedia untuk membantu kami menyuarakan kasus Novel Baswedan ke dunia internasional, dalam hal ini melalui Kongres Amerika dan juga ke Kedutaan Besar Amerika di Jakarta," kata Yudi.

Novel Baswedan (kiri) dan Yudi Purnomo (kanan) | asset.kompas.com

Pada pertemuan yang berlangsung di gedung KPK tersebut, Manager Advokasi Amnesty wilayah Asia Pasifik, Fransisco Bencosme, mengatakan bahwa kedatangan mereka merupakan suatu upaya untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Di samping itu dia juga menilai, bahwa tidak kunjung terselesaikannya kasus ini menandai mengkhawatirkannya langkah politik Jokowi.

"Bahwa kedatangan Amnesty International dari Amerika Serikat di sini adalah untuk membantu proses upaya penyelidikan independen terhadap kasus yang terjadi dan dialami oleh penyidik senior Novel Baswedan. Juga menjadi satu langkah politik yang sangat mengkhawatirkan ketika Jokowi berkuasa (hampir) selama lima tahun bahwa ada komitmen-komitmen untuk melakukan pengawasan di sektor anti-korupsi yang tidak berhasil dilakukan," kata Fransisco.

"Dalam hal ini kami punya akses terhadap pengambil kebijakan di Amerika Serikat melalui jalur kongres, jalur parlemen untuk mengarusutamakan apa yang terjadi dalam situasi yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," imbuhnya.

Artikel Lainnya

Novel Baswedan, yang juga turut hadir dalam pertemuan, berharap jika parlemen Amerika bisa mendorong Indonesia untuk betul-betul serius menyelesaikan kasus penyerangan yang dialami oleh petugas-petugas KPK.

"Tentunya saya berharap ke depan dari parlemen Amerika dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak pemerintah Indonesia menjadikan prioritas pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK yang selama ini betul-betul dilakukan. Karena membiarkan teror-teror yang terjadi itu sama saja kita setujui ke depan masih akan ada teror lagi yang akan dilakukan," kata Novel.

"Dengan desakan dari dunia internasional kami berharap ke depan pemerintah menjadikan ini menjadi hal-hal yang penting untuk jadikan prioritas dalam pengungkapannya. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Amnesty Internasional dalam hal ini Fransisco yang telah hadir dan memberikan dukungan pada KPK lewat wadah pegawai," pungkasnya.

Tags :