Alami Kebotakan Ekstrim, Pramugari Ini Tetap Pede Tampil Dengan Rambut Plontos
15 Juni 2021 by Didot Sanjaya
Tak Mau Memakai Wig, Tujuannya Agar Memberi Semangat Kepada Orang Yang Memiliki Kondisi Tubuh Berbeda
Saat menjalankan tugas, para pramugari harus dituntut bersikap profesional. Dalam kesehariannya mereka tak hanya diwajibkan melayani para penumpang pesawat dengan baik, tetapi juga dituntut agar berpenampilan sempurna.
Tak hanya bagaimana cara merias wajah, bagi seorang pramugari salah satu kunci agar terlihat menarik adalah hairdo atau tata rambut.
Ada beberapa model rambut yang biasa digunakan oleh pramugari yaitu model cepol atau kuncir kuda. Bagi pramugari yang memiliki potongan rambut di atas bahu, model "bob" bisa jadi alternatif.
Namun bagi Rima Theisen hal ini tak berlaku, tak seperti pramugari pada umumnya. ia malah tampil dengan percaya diri melayani penumpang selama perjalanan didalam pesawat dengan rambut plontosnya.
Rima Theisen yang tercatat sebagai salah satu pramugari di Virgin Atlantic ini memang memiliki gaya yang cukup eksentrik.
Ia biasa bertugas mengenakan setelan merah yang merupakan seragam ikonik maskapai tempatnya bekerja dengan menggunakan dandanan tebal seperti rekan-rekannya sesama pramugari yang lain.
Namun berbeda dengan rekannya yang lain, wanita 37 tahun ini tampil dengan kepala botak plontos, bukan tanpa sebab ia berpenampilan tanpa rambut ini dikarenakan Rima Theisen mengalami kondisi yang dinamakan alopesia universalis.
Kondisi kebotakan ekstrem ini membuatnya tak memiliki rambut di kepala, lengan ataupun organ kelamin.
Meski demikian ia tetap memilih tampil apa adanya dengan kepala botak tanpa menggunakan wig, tujuannya satu, agar ia bisa memberi semangat bagi orang-orang dengan kondisi tubuh berbeda agar tetap percaya diri dan optimis menjalani hidup.
Tak hanya sekali dua kali ia mendapat tatapan heran dari para penumpang, Tak sedikit pula yang mengira ia mengidap kanker. Namun penilaian dan tatapan orang ia tanggapi dengan santai.
Orang-orang bertanya padaku apakah aku sedang kemoterapi atau sakit dan aku hanya jawab kalau aku hidup dengan kondisi ini dan banyak orang yang belum pernah mendengar tentang itu. Mereka penasaran dan banyak bertanya-tanya tapi tidak masalah bagiku.
Bukan tanpa usaha untuk menyembuhkan penyakitnya, ia pun telah berkonsultasi dengan banyak dokter dan juga sempat minum steroid untuk mengatasi kondisinya itu.
Rima akhirnya menyerah, hingga ia pun mencoba tetap percaya diri dan bangga sebagai pramugari berkepala botak.
Ia pun masih berdandan, memakai bulu mata palsu dan lipstik merah. Tampil tanpa rambut tak membuatnya malu dan tetap profesional bekerja sebagai pramugari.
Ia pun berpesan bahwa kecantikan wanita tak selalu dinilai dari seberapa panjang atau lebat rambutnya.
