Alami Hal Mistis Saat Karantina di Tempat Angker, Pemudik di Jombang Kabur Ketakutan!

Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina!
Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina! | news.detik.com

Kengerian tempat karantina bahkan telah dikonfirmasi kebenarannya oleh kepala desa setempat.

Karantina bagi orang-orang yang memiliki riwayat bepergian ke wilayah-wilayah terinfeksi virus corona menjadi salah satu langkah yang harus diambil untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih meluas. Sayangnya, langkah ini tidak selalu mudah untuk dilakukan.

Kenyataannya banyak orang yang berusahan kabur dari tempat karantina dengan berbagai alasan, termasuk pria yang satu ini. Seorang pemudik dari Italia nekat kabur dari tempat karantina di Jombang karena alasan mistis.

Dia adalah Gery Prasetyo (27), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Selama ini dia bekerja sebagai Anak Buah Kapal di Italia, salah satu negara yang terdampak virus corona yang sangat parah.

Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina!
Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina! | img-z.okeinfo.net

Dilansir dari Detik.com (14/04/2020), ketika memutuskan untuk mudik ke Indonesia, Gery memilih untuk pulang ke rumah istrinya, Dewi Rosa, yang terletak di Dusun Kopensari, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang.

Baca Juga: Berhasil Lolos dari Amukan Warga, Pencuri Kotak Amal Ini Ngaku ODP Corona

Karena memiliki riwayat bepergian dari negara yang terjangkit COVID-19 cukup parah, Gery harus menjalani masa karantina selama 14 hari, dimulai dari Selasa (7/4/2020).

Gery kemudian dikarantina di sebuah ruang Unit Kesehatan Sekola (UKS) SD Negeri Rejoagung. Di tempat itu, dia menjadi satu-satunya orang yang dikarantina.

Baru memasuki hari keempat karantina, yakni pada Sabtu (11/4/2020), dia memutuskan kabur pada pukul 20.00 WIB dini hari.

Baca Juga: Merinding! Sempat Alami Kejadian Mistis, Ini Kesaksian Tim Pencari Pelajar yang Hilang di Bukit Piramid

"Dia kabur karena ketakutan. Kenyataannya saat dikarantina hari keempat, jam dua dini hari bangku sekolahan terbang. Dia spontan berlari. Penjaga sekolah digedor-gedor tidak bangun. Dia loncat pagar lari pulang sambil menangis," kata Paman Gery, Sugiarto (65) kepada wartawan di kantor Desa Rejoagung, Selasa (14/4/2020).

Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina!
Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina! | akcdn.detik.net.id

Karena pengalaman mistis itulah, kata Sugiarto, Gery menolak untuk dikarantina di SDN Rejoagung. Keponakannya itu memilih melakukan karantina mandiri di rumah.

"Setelah itu dia diminta membuat pernyataan siap karantina mandiri di rumah. Alhamdulillah kondisinya sekarang baik di rumah," lanut Sugiarto.

Baca Juga: Viral Video Sopir Truk Tantang Duel Pemotor, Ngakunya Kesurupan Harimau Gunung Kawi!

Kejadian itu juga telah dikonfirmasi Kepala Desa Rejoagung Sugeng, yang mengatakan bahwa Gery kabur dari tempat karantina setelah mendapatkan pengalaman mistis.

"Katanya ketakutan jam dua malam lari pulang karena merasa barang-barang di sekitarnya melayang sendiri. Katanya tempat tidur di dalam ruang karantina terbang sendiri," terang Sugeng.

Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina!
Alami Hal Mistis dan Dihantui, Pemudik di Jombang Ini Kabur Saat Karantina! | akcdn.detik.net.id

Lebih lanjut Sugeng menuturkan bahwa sebelumnya Gery juga sempat diisolasi di Italia. Lalu karena dinyatakan positif terjangkit virus corona, dia lantas dipulangkan ke Indonesia setelah dinyatakan sembuh.

Sampai di Bali, Gery menjalani kembali menjalani karantina selama 14 hari. Karena kondisinya sehat dan negatif corona, dia diizinkan pulang ke Jombang.

Baca Juga: Dua Sejoli di Kediri Digerebek Lagi Berduaan di Kamar Kos, Alasannya Isolasi Diri Cegah Corona

"Saat awal datang di sini kondisinya sudah sehat, sudah diperiksa oleh petugas dari RSUD Ploso (Jombang), tapi kami karantina sebagai kewaspadaan," jelasnya.

Sugeng juga menceritakan tentang asal muasal lahan yang sekarang dijadikan gedung SDN Rejoagung tersebut. Sebelumnya gedung sekolah itu pernah menjadi pabrik gula pada masa kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, lahan bekas pabrik itu terbengkalai sehingga menjadi rawa dan semak belukar.

Artikel Lainnya

Sejak Sugeng kecil, lahan tersebut memang sudah dikenal angker oleh warga setempat. Baru sekitar tahun 1964, gedung SDN Rejoagung dibangun di atas lahan tersebut.

"Saat saya kecil, warga sini bau tanaman bunga saja sudah kabur. Ada kolam ikan di dalamnya, yang berani mencuri pasti dihantui," tandasnya.

Tags :