Aksi Reporter Ini Tuai Simpati, Netizen Sampai Buatkan Lagu Romantis
27 Mei 2019 by Mabruri Pudyas SalimNetizen sampai tak terima reporter tv ini terluka!
Bagaimana sebuah informasi mengenai peristiwa penting bisa sampai pada masyarakat tidak terlepas dari usaha sang reporter, tidak terkecuali dalam peristiwa aksi 22 Mei kemarin yang digelar di depan kantor Bawaslu.
Peristiwa yang semula damai itu kemudian berakhir ricuh, yang ditandai oleh aksi lempar batu yang dilakukan oleh massa pendemo. Kendati demikian, hal itu tidak membuat nyali reporter Kompas TV, Cindy Permadi menjadi ciut.
Maka tidak mengherankan jika aksinya yang sempat disiarkan secara live melalui akun YouTube Kompas TV mendapatkan banyak pujian dari para warganet. Bagaimana tidak, Cindy melakukan laporan kejadian secara langsung di sekitar tempat kejadian, yang saat itu tengah terjadi kericuhan.
Aksinya ini bahkan mendapatkan komentar-komentar dari warganet, yang menyuarakan kekhawatiran mereka, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap sang reporter. Kendati demikian, tidak sedikit pula yang melayangkan komentar-komentar lucu.
Baca juga: Reporter ini Buktikan Kalau Cewek Rusia Tak Hanya Cantik Tapi Juga Suka Cium Cowok Asia
"Kembalikan Cindy ke kami," ujar netizen.
"Cindy lecet kami turun gunung," kata seorang warganet, yang tak rela Cindy terluka.
"Ganti Amin Rais dengan Cindy," komentar warganet lain.
Tidak hanya itu, bahkan ada seorang warnet menilai bahwa aksi Cindy pantas untuk mendapatkan apresiasi lebih, sehingga dia meminta Kompas untuk melipatgandakan THR-nya.
"Lipat gandakan THR Cindy," ujar salah satu netizen.
Tidak hanya di YouTube, nama Cindy pun sampai menjadi buah bibir di media sosial lain, terutama Facebook dan Twitter. Bahkan kicauan Cindy mengenai aksinya melibut aksi 22 Mei pun dibanjiri tanggapan para Netizen. Yang lebih menarik lagi, ada seorang netizen yang sampai membuatkan lagu khusus untuk Cindy.
Jika dilihat dari aksinya, mungkin tidak banyak orang yang mengira jika Cindy adalah seorang introvert. Fakta itu dia ungkapkan di profil Twitternya. "Introvert aku. Mamak ucing," tulisnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Seperti dikutip dari Tribunnews.com (24/05/2019), Cindy mengungkapkan pada rekannya sesama reporter Kompas TV, Edika Ipelona, tentang peliputannya dalam aksi 22 Mei yang membuat dirinya viral.
Cindy awalnya ditugaskan meliput di kawasan kantor Bawaslu. Namun, karena ada aksi pembakaran di area asrama Brimob Petamburan, maka ia diminta untuk pindah meliput ke lokasi tersebut.
"Kalau kemarin pokoknya, aku ditelepon oleh koordinator liputan sekitar pukul 03.30 WIB," ungkap Cindy, menjelaskan bagaimana dia harus pindah ke lokasi yang berbeda.
"Aku udah nyampe Bawaslu, kemudian aku diminta geser ke Petamburan karena katanya ada asrama Brimob yang dibakar. Ketika nyampe di sana, ternyata bukan asramanya yang dibakar melainnya mobil-mobil milik penghuni yang tinggal di asrama," jelasnya.
Cindy juga menjelaskan jika dirinya tak melihat langsung aksi pembakaran tersebut lantaran telah selesai. Namun dia menyaksikan, saat massa melempari Brimob dengan botol yang kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.
"Sebenarnya kalau peristiwa pembakarannya enggak (lihat) karena aku nyampai sana sudah selesai," jelasnya.
"Cuma yang aku lihat di sana adalah, pas pihak Brimob atau Polisi mau mengamankan. Terus ada aksi saling melawan gitu deh," imbuh Cindy.
Terkait dirinya yang viral, Cindy mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak tahu, sampai pada akhirnya dia menerima sejumlah kiriman tangkapan layar yang berisi komentar netizen.
"Enggak, aku tahunya karena ada yang capture terus di-share ke grup. Aku juga nggak tahu apa awalnya. Ngeshare capture-an komentar netizen yang ternyata menghibur sekali. Terima kasih, kalian menghibu," terang Cindy.
Mungkin wajar jika netizen harus berterima kasih pada Cindy Permadi. Bagaimana tidak, Cindy telah mengubah tayangan berita yang biasanya membosankan, menjadi seru untuk diikuti. Bagaimana menurut kalian?