Aksi Kemanusiaan Sekelompok Orang yang Memberi Bantuan Ala Kadarnya Kepada Petugas yang Mengawal Aksi 22 Mei
11 Juni 2019 by Amadeus BimaMereka ingin aparat tau bahwa ada warga yang tetap mendukung
Aksi kerusuhan yang terjadi pada 21 dan 22 Mei memang mengkhawatirkan banyak pihak. Ada beberapa korban berjatuhan, baik dari pihak massa dan juga pihak aparat yang terus mengamankan. Berita-berita hoax yang banyak beredar di media sosial semakin memperkeruh keadaan. Namun, yang paling menjadi sorotan adalah aparat keamanan yang dinilai terlalu kejam mengamankan jalannya aksi.
Padahal, mereka cuma menjalankan tugas saja dengan mempertaruhkan nyawa. Aparat juga harus bersiap dengan kemungkinan terburuk karena massa semakin tidak terkendali meskipun sudah diberi gas air mata. Oleh karena itu, muncullah beberapa komunitas warga yang berusaha memberikan apresiasi dan dukungan kepada Polri dan TNI yang bertugas mengamankan Ibukota.
Seperti dalam foto yang tersebar lewat media sosial berikut ini. Beberapa warga memutuskan untuk melakukan aksi solidaritas dengan memberikan makanan dan minuman kepada polisi dan TNI yang menjaga gedung DPR RI. Petugas awalnya sempat curiga dan memastikan dari organisasi mereka berasal. Apakah murni dari masyarakat, dari ormas, atau dari penyusup yang berupaya menjelekkan aparat.
"Maaf dari mana Bu?
Ini Pak, teman-teman di sosial media kumpul-kumpul uang buat beli makanan dan minuman untuk Bapak-bapak yang dinas
Bukan dari ormas Bu?
Bukan Pak. Ini solidaritas dari masyarakat buat Bapak-bapak. Kami terima kasih udah dijagain
Kok bisa sih ya Bapak Ibu merhatiin kita di sini? (wajahnya heran)
Wah, banyak loh Pak yang perhatikan. Yang doain juga banyak
Kami terima kasih sekali Bu. Tolong sampaikan ke teman-teman, ujar seorang petugas terharu.
Namun, karena pagar gerbang terkunci dan yang memegang kuncinya sedang salat, dus-dus yang berisi makanan dan minuman dibongkar dan isinya dilolosin lewat sela-sela pagar. Salah seorang pedagang di dekat situ juga bersyukur ada yang memberi perhatian kepada aparat. Dia merasa kasihan karena selama bertugas mereka hanya tidur begitu saja di rumput dan harus menahan gigitan nyamuk.
Perwakilan yang menyalurkan bantuan itu kemudian menanyakan kepada aparat apakah mereka ingin dibawakan makanan atau minuman lain lagi? Namun, aparat menggeleng dan memastikan kalau untuk urusan berbuka dan sahur, mereka sudah disediakan. Aparat hanya meminta agar dibawakan buah saja karena udah beberapa hari susah BAB karena memakan makanan ala kadarnya.
Jadi, sebenarnya di balik aksi kerusuhan ini ada banyak sekali petugas keamanan yang juga harus bergulat dengan ketidaknyamanan. Mereka harus berjaga nyaris 24 jam dan harus siap tidur dimana saja. Mereka juga tidak bisa mengeluh karena memang sudah tugasnya demikian. Jadi, sedih aja rasanya kalau masih ada warga yang menghujat petugas yang mengamankan jalannya aksi ini.
Kalau memang tidak setuju dengan hasil perhitungan suara, ya silakan ajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi. Paparkan semua bukti-buktinya untuk memperlihatkan bahwa terjadi kecurangan masif saat Pilpres 2019. Bukan malah mengacau seperti ini yang menyebabkan banyak kerugian lain. Gimana menurutmu?