Aji Mumpung Borong Ribuan Hand Sanitizer Biar Untung, Pria ini Kena Azab!
25 Maret 2020 by Amadeus Bima
Bukannya untung, malah rugi besar
Selain masker, salah satu barang yang kini menjadi langka di tengah pandemi virus corona adalah hand sanitizers. Seperti diketahui, WHO menyarankan kita untuk sering-sering membersihkan tangan untuk mencegah tertular virus corona. Selain mencuci tangan dengan air dan sabun, kamu juga bisa menggunakan hand sanitizers biar lebih praktis.
Namun, karena banyak orang yang memborong alat kebersihan ini, stoknya menjadi langka di pasar. Kalaupun ada yang ngejual, harganya pasti mahal banget. Salah satu penimbunnya adalah kakak beradik bernama Matt Colvin dan Noah Colvin. Mereka menimbun 17.700 botol hand sanitizer dan kemudian menjualnya kembali dengan harga selangit.
Matt bercerita kepada New York Times kalau kakaknya memborong hand sanitizer dan tisu anti bakteri dari sejumlah toko di kawasan Tennessee dan Kentucky. Sementara itu, Matt memasukkan data produk ke e-commerce Amazon. Mereka mematok hand sanitizers dan tisu tersebut dengan harga mulai dari Rp 118 ribu hingga Rp 1 jutaan. Harga ini sangat jauh lebih tinggi dari harga eceran.
Biasanya, sebotol hand sanitizer ukuran 50 ml hanya dijual Rp 20 ribu - Rp 30 ribu. Matt dan Noah sengaja mematok harga tinggi karena sadar banyak yang akan membeli hand sanitizers tersebut. Dengan begitu, mereka bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sayangnya, aksi curang mereka diketahui oleh Amazon. Lapak mereka pun langsung ditangguhkan oleh Amazon.
Baca Juga: Rebutan Sebotol Hand Sanitizer untuk Cegah Corona, Gadis Ini Sampai Tega Tusuk Kakek 71 Tahun

Alhasil, hand sanitizers tersebut menumpuk begitu saja di gudang. Mau dijual secara offline, ntar malah diciduk oleh pihak berwajib. Kedua bersaudara ini pun menjadi pemberitaan media massa dan membuat mereka dikecam banyak pihak.
Kalau aku bisa dapat untung sedikit dari jualan, itu tidak apa-apa. Tapi aku tidak ingin berada pada situasi di mana aku berada di halaman utama berita sebagai pria yang menimbun 20 ribuan botol hand sanitizer yang aku jual 20 kali lipat," ujar Matt.
Menyadari mereka telah terkena "azab", Matt dan Noah mendonasikan hand sanitizer yang telah ditimbun tadi, kepada orang yang lebih membutuhkan. Mereka juga berniat menyumbangkan hand sanitizer dan tisu antibakteri kepada gereja lokal. Ketika barang-barang mereka diangkut, warga pun mengingatkan keduanya untuk tidak mencari keuntungan di tengah bencana seperti ini.
Kami tidak akan menoleransi penggelembungan harga pada saat genting seperti ini, dan kami akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya," tutur Jaksa Umum General Herbert H. Slatery III.
Baca Juga: Miris! Pekerjakan Pria Sebagai Dispenser Hand Sanitizer, Perusahaan Ini Dinilai Tak Manusiawi

Seharusnya sih di Indonesia juga kayak gini. Ecommerce, Kominfo, dan polisi siber memantau mereka yang menimbun hand sanitizer, masker, dan barang-barang lain dengan harga mahal. Setelah ketahuan, pelaku harus dihukum menyumbangkan barang-barang tersebut. Lagian, masih sempet nyari untung di saat orang lain sekarat. Gimana menurutmu?