Gara-gara Adopsi 300 Anjing, Pria Ini Malah Bangkrut dan Terlilit Utang
02 September 2021 by IdhamNiat mulia selamatkan anjing liar, tapi malah terlilit utang
Memelihara hewan memang dapat memberikan banyak manfaat bagi sang pemilik. Selain bisa membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi, memupuk rasa tanggung jawab, dan mengusir rasa bosan, hewan peliharaan bahkan dapat membantu pemiliknya untuk melewati masa-masa depresi.
Oleh karena itu, wajar saja jika banyak orang yang memelihara hewan di tempat tinggalnya, mulai dari jumlah yang wajar sampai jumlah yang terbilang ekstrem.
Zhang-Kai, seorang pria berusia 41 tahun yang tinggal di Cina, adalah salah seorang pencinta hewan yang tampaknya memiliki obsesi yang berlebih terhadap anjing sehingga dia sering sekali mengadopsi hewan tersebut, khususnya anjing liar yang tidak memiliki majikan.
Baca juga: Dibuang, Anjing Ini Tetap Terus Ikuti Mobil Majikannya
Dia tidak tega melihat anjing yang tampak terlantar di jalanan karena dia teringat pada anjing peliharaannya yang meninggal dua tahun lalu.
Sejak kematian anjingnya jugalah Zhang-Kai mulai berambisi untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anjing terlantar yang ditemuinya di jalanan.
Pada awalnya, dia hanya mengadopsi dua ekor anjing yang dia simpan di kantor agensi travel tempat dia bekerja. Jumlah anjing yang dibesarkannya di kantor lambat-laun bertambah sampai delapan ekor, dan dia pun mengontrak sebuah rumah untuk tempat tinggal anjing-anjingnya.
Sayangnya, banyak tetangga yang melayangkan protes karena kebisingan yang ditimbulkan dari rumah Zhang-Kai sehingga akhirnya pria itu menggunakan bangunan pabrik yang sudah tidak terpakai sebagai rumah bagi anjing-anjingnya.
Obsesi Zhang-Kai terus bertumbuh sampai tampak terkesan seperti candu. Hampir setiap harinya Kai membawa anjing-anjing terlantar ke tempat penampungan miliknya.
Tak terasa, aktivitasnya itu seolah tak terhenti seperti bola salju sampai-sampai pada saat artikel ini ditulis, anjing yang diurus Kai berjumlah 260 ekor.
Jumlah yang terlalu ekstrem untuk diurus oleh satu orang, apalagi Kai hanya mengandalkan penghasilan pribadi dan donasi dari orang-orang untuk mengurus semua anjing tersebut.
Untuk mengurus anjing-anjingnya, Kai harus mengeluarkan 20.000 Yuan (sekitar 41 juta rupiah) setiap bulannya, dan membayar 6.000 Yuan (sekitar 12 juta rupiah) setiap bulan kepada dua pekerja yang direkrutnya karena dia sudah sadar bahwa dia tidak sanggup mengurus semua anjingnya sendirian.
Jumlah tersebut baru untuk keperluan sehari-hari saja karena belum dihitung dengan biaya pengobatan, pembersihan, dsb. Untuk menutupi biaya yang jumlahnya sangat tinggi, Kai sering melakukan peminjaman ke sana-sini, dan pada awal tahun ini, utang Kai sudah sampai kepada angka 600.000 Yuan (sekitar 1,24 miliar rupiah).
Dia bahkan sempat mencuri 20.000 Yuan dari simpanan ayahnya untuk biaya makan bulanan bagi anjing-anjingnya.
Saat orangtuanya mulai menaruh curiga dan bertanya kepada Kai terkait uang yang hilang, Kai pun mengaku bahwa saat ini dirinya dililit utang dalam jumlah yang sangat besar gara-gara obsesi dan sikap posesif yang terlalu berlebih kepada anjing-anjing di lingkungan sekitarnya.
Pada awal tahun, jumlah anjingnya mencapai 300 ekor. Namun, berhubung Kai sebenarnya membuka peluang bagi orang-orang untuk mengadopsi anjing-anjing yang dirawatnya, saat ini jumlahnya sudah berkurang menjadi 260 ekor.
Namun, angka itu tetap memberikan kekhawatiran kepada keluarga Kai yang harus ikut menanggung beban utang Kai karena tidak tega.
Akan tetapi, meskipun Kai sudah dibebani utang yang bikin pusing satu keluarga, dia tetap mempertahankan obsesinya untuk merawat anjing-anjing liar dan berharap akan ada banyak orang yang mengadopsi anjing-anjingnya.