Adegan Sinetron Ini Kelihatan Belum Diedit, Warganet: Bayar Make Up Seikhlasnya

Ilustrasi tertawa
Ilustrasi tertawa | www.istockphoto.com

Siapa nih pecinta sinetron?

Sejumlah adegan sinetron kerap membuat penonton tertawa dan geleng-geleng kepala. Entah dari jalan cerita yang tidak masuk akal, plot yang terlalu dipaksa, ending nyeleneh, bahkan adegan yang belum diedit. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa peminat sinetron di Indonesia sangat banyak, mayoritas adalah ibu-ibu dan anak kecil.

Belakangan ini salah satu akun twitter @tvindonesiawkwk membagikan foto dari kesalahan salah satu sinetron di TV swasta. Dalam adegan tersebut, kepala dari salah satu pemain belum diedit atau diberi efek, sehingga terlihat sangat aneh dan tidak masuk akal.

Baca Juga : Ngakak! 13 Kejanggalan Adegan Sinetron Indonesia Ini Malah Bikin Penonton Gagal Paham

Ilustrasi tertawa
Adegan salah satu sinetron yang belum diedit | twitter.com

Di dalam adegan tersebut, seharusnya salah satu pemeran lelaki berkepala plontos atau gundul. Sayangnya, bukan terlihat gundul alami, tetapi seperti ada penutup kepala yang dipakai. Sehingga kepala pemeran lelaki itu terlihat aneh dan seperti terbelah.

Ternyata itu merupakan adegan sinetron episode 262 dan 263 yang menceritakan mengenai karakter utama yang sedang terbaring di rumah sakit karena penyakit parah. Jika dilihat dari tampilan jarak jauh, kepala pemain itu sudah terlihat botak sempurna dan seperti asli. Sayangnya saat dilihat dari jarak dekat, balutan di atas kepala masih terlihat dengan jelas.

Baca Juga : Begini Nih Bedanya Drama Korea dengan Sinetron di Indonesia. Logikanya Bikin Kamu Pengen Pindah Negara

Artikel Lainnya
Ilustrasi tertawa
Adegan sinetron jadi sorotan warganet | twitter.com

Hingga saat artikel ini ditulis, unggahan itu telah disukai oleh 4,9 ribu lebih warganet twitter. Banyak netizen yang melontarkan komentar mereka mengenai adegan salah satu sinetron tersebut.

Mirip musuhnya dragon ball, tulis salah seorang warganet sambil mengunggah foto Piccolo.

Sengaja bikin penontonnya ketawa biar sehat, Indonesia gitu lo, balas warganet lain.

Astaghfirullah maap ya Allah gaboleh ketawa gaboleh ketawa, btw jadi inget dinda hauw dia totalitas bgt gaksi dulu pas kecil w sampe takut tiap liat dinda hauw karena kebayang dia pas jadi keke, maap namanya anak kecil dulu mah, seru warganet lainnya.

Ini habis operasi tubeless?, celetuk lainnya.

Bayar makeup seiklasnya.”

Baca Juga : Selain 'Dari Jendela SMP', Ini 6 Sinetron yang Disemprit KPI. Ada Adegan Ranjang dan Ciuman Bibir

Ilustrasi tertawa
Ilustrasi tertawa | www.istockphoto.com

Tanpa bermaksud mendiskreditkan sinetron Indonesia, namun ada beberapa hal yang membuat sinetron menjadi kurang diminati, mulai dari jalan cerita, penokohan, hingga konflik. Membahas tentang penokohan misalnya, di Indonesia tokoh antagonis datang terlalu cepat tanpa sebab jelas.

Penonton berpegang teguh pada ungkapan ‘apa yang kau tanam, itu yang akan kau tuai’, tapi sinetron yang episodenya terlalu panjang seperti hanya memihak pada antagonisnya saja. Selain itu, tokoh utama yang merupakan anak sekolah sering digambarkan cantik/tampan, kaya, dan pintar. Sehingga terkesan tidak natural karena tokoh utama selalu digambarkan menjadi orang yang ‘sempurna’.

Semua orang memang memiliki pendapat dan selera masing-masing dalam memilih tontonan sebagai hiburan. Ada yang suka dengan sinteron Indonesia, drama Korea, ataupun film barat. Tetapi ada juga yang lebih suka membaca novel atau komik untuk hiburan.

Tags :