8 Fakta Tentang Nauru, Negara Miskin yang Dulunya Sangat Kaya
25 Agustus 2021 by Muhammad Sidiq Permadi
Nauru kelola SDA dengan sembarangan
Sebanyak dua per tiga dunia adalah lautan. Hal itu menyebabkan ekosistem yang ada di laut sebagai sumber kekayaan utama bagi sebagian negara. Selain itu, hal itu menyebabkan munculnya berbagai negara kepulauan, seperti Indonesia. Akibat letak geografis serta iklim hangat membuat sumber daya alam yang ada di negeri ini melimpah ruah.
Namun, keberlimpahan sumber daya alam ini jangan sampai digunakan secara sembarangan. Karena kalau hal tersebut terjadi, bisa-bisa Indonesia menjadi seperti Negara Nauru yang ada di timur sana. Penasaran seperti apa fakta dari negara tersebut? Berikut ulasannya untuk kamu semua!
Nauru adalah negara pulau terkecil di dunia
Nauru adalah negara kecil yang berada di tengah-tengah Samudra Pasifik. Bahkan saking kecilnya, Nauru disebut-sebut sebagai negara pulau terkecil di dunia. Negara ini hanya memiliki daratan seluas 8.1 mil persegi. Meski begitu, negara ini bukanlah negara terkecil di dunia karena di Eropa sana masih ada Vatikan dan Monako dengan luas wilayah yang lebih sempit dari Nauru.
Negara ini hanya memiliki penduduk sebanyak 12 ribu yang terdiri atas 12 suku berbeda. Hal itulah yang kemudian membuat bendera nasional dari negara ini menggunakan simbol bintang bersudut 12. Karena wilayahnya yang terlalu sempit membuat negara ini juga tidak memiliki sungai, cagar budaya, maupun cagar alam.
Untuk fasilitas transportasi, Nauru memiliki jalan raya sepanjang 18.6 mil serta jalur rel tua sepanjang 2.4 mil. Jalur rel ini pertama kali dibuka pada tahun 1907 oleh pemerintah Nauru untuk keperluan pengangkutan hasil tambang fosfat.
Baca juga: Bersyukur Tinggal di Indonesia, Ini Fakta 5 Negara Miskin di Dunia
Dulunya adalah negara termakmur di dunia
Meski kecil, namun Nauru sempat menyandang predikat sebagai negara paling makmur sedunia, lho. Pada tahun 1975, negara ini memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia, yakni mencapai 2.5 miliar dollar.
Namun, keadaan Nauru telah berubah sekarang. Dari yang tadinya negara termakmur menjadi negara termiskin di dunia. Hal itu tidak lain disebabkan oleh keberadaan cadangan fosfat yang kian menipis.
Perlu diketahui bahwa Nauru dahulu merupakan negara dengan kekayaan fosfat tertinggi di dunia. Akan tetapi, ketika sedang makmur-makmurnya, pemerintah justru tidak menarik pajak dari rakyatnya dan bahkan menyediakan berbagai layanan dengan cuma-cuma.
Akibatnya ketika cadangan fosfat menipis, pemerintah kalang kabut. Bahkan pada 2011, cadangan fosfat di Nauru dinyatakan sudah tidak lagi bernilai ekonomis. Salah satu penyebab menipisnya cadangan fosfat di negara ini adalah penambangan yang berlebihan serta asal-asalan.
Tempat pengasingan imigran
Karena menipisnya cadangan fosfat membuat keuangan Negara Nauru menjadi kacau. Pemerintah setempat pun harus memutar otak guna mendapatkan sumber pemasukan. Pada akhirnya mereka mendapatkan ide untuk membuka tempat penampungan bagi para imigran illegal.
Hal itu terjadi juga karena keinginan pemerintah Australia yang membutuhkan tempat untuk mengasingkan para imigran illegal yang berasal dari negara-negara konflik di Asia dan Afrika. Kemudian dipilihlah Nauru sebagai tempat pengasingan mereka. Sebagai gantinya, pemerintah Australia akan memberikan bantuan ekonomi untuk negara tersebut.
Tempat penampungan itu sendiri sebenarnya sempat ditutup pada tahun 2007 karena kondisinya yang dianggap tidak manusiawi. Akan tetapi pada tahun 2012, tempat penampungan tersebut kembali dibuka hingga sekarang. Pada awalnya jumlah imigran yang berada di sana mencapai lebih dari 1.200 orang. Namun sekarang yang tersisa hanya tinggal puluhan orang saja.
Negara dengan penduduk tergemuk di dunia
Sebanyak 71 % penduduk Nauru memiliki masalah pada berat badannya. Dengan keadaan ini Nauru bahkan dilaporkan sebagai salah satu negara merdeka dengan populasi orang gemuk terbanyak di dunia. Selain Nauru, negara-negara yang berada di Pasifik Selatan, seperti Palau, Tonga, dan Kiribati juga memiliki masalah yang sama.
Mayoritas penduduk Nauru mahir berbahasa Inggris
Bahasa resmi yang digunakan oleh penduduk Nauru adalah bahasa Nauru. Akan tetapi, karena Nauru sempat dikuasai oleh Inggris, jadinya banyak juga penduduk yang mahir berbahasa Inggris. Hal itu ditunjang la oleh letak geografisnya yang memang dekat dengan Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: Populasi Pria Hampir 0%, Negara Berpenduduk Wanita Ini Kabarnya Miskin Kaum Pria!
Tidak memiliki armada militer
Negara pulau ini menjadi satu dari beberapa negara di dunia yang tidak memiliki armada militer alias angkatan bersenjata. Meski demikian, urusan keamanan di dalam negeri masih diatasi oleh pihak kepolisian setempat. Barulah jika kondisi negara semakin memburuk dan polisi dianggap sudah tidak mampu menanggulangi, pemerintah Nauru akan meminta bantuan Australia selaku negara terbesar di Oceania.
Nauru tidak pernah memenangkan olimpiade
Meski telah mengirimkan atlet sejak olimpiade 1996, namun Nauru tidak pernah memenangkan satu pun medali. Selama ini negara tersebut hanya mengirimkan atlet untuk bertanding di turnamen judo dan angkat beban. Mungkin karena faktor tubuh yang besar sehingga pemerintah hanya mengirimkan atlet untuk kedua turnamen tersebut.
Sudah kehilangan 90 persen lapisan tanah
Akibat aktivitas penambangan fosfat yang tidak terkendali, hampir seluruh lapisan atas tanah di negara ini menghilang. Satu-satunya tempat subur yang tersisa di negara ini adalah kawasan pinggir pantai yang masih bisa ditanami pohon kelapa.
Itu dia beberapa fakta tentang negara kecil yang dahulu sangat kaya dan sekarang jatuh miskin bernama Nauru. Hal itu terjadi karena efek luar biasa yang dari penambangan illegal secara besar-besaran. Selain itu, faktor ketidaksigapan pemerintah dalam menghadapi masa depan juga menjadi salah satu faktor yang membuat negara ini jatuh miskin. Semoga aja Indonesia yang kaya ini tidak jadi seperti Negara Nauru, ya!
