Inilah 5 Presiden dengan Masa Jabatan Paling Lama di Dunia. Indonesia Ada?

1.

Ali Abdullah Saleh (33 tahun)

Pada tahun 1990, Negara Yaman Utara dan Selatan mendeklarasikan persatuannya menjadi Negara Yaman. Pada saat itu pula pemerintah menunjuk Ali Abdullah Saleh sebagai preside pertama negara tersebut.

Sebelum ditunjuk menjadi Presiden Yaman, sejatinya Ali telah terlebih dahulu menjabat sebagai Presiden Yaman Utara, tepatnya sejak tahun 1978 yang artinya selama Ali telah menjabat sebagai penguasa Yaman selama 33 tahun.

Ali mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2012 karena unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh rakyat Yaman pada tahun 2011. Rakyat merasa selama berada di bawah kepemimpinan Ali, perekonomian negara kian memburuk.

Terlebih setelah Saleh secara terang-terangan melakukan praktik korupsi dan tidak mau mengembangkan sumber pemasukan negara selain dari minyak. Bahkan, karena tindakannya tersebut, Ali yang berasal dari etnis Hasched dikucilkan oleh keluarganya sendiri.

Pada tanggal 4 Desember 2017, Ali dikabarkan tewas ditembak oleh militan Houthi dalam sebuah bentrokan sengit yang terjadi di Ibu Kota Sanaa. Ia dikabarkan tewas dengan puluhan luka tembak di kepala serta perutnya.

Bahkan, Ali kabarnya juga emang udah dijadikan incaran oleh pihak militan Houthi karena sebelumnya pada hari yang sama, rumah Ali yang berada di pusat Ibu Kota Sanaa diledakan oleh pemberontak Houthi. Nasib yang sangat tragis bagi seorang mantan pemimpin negara.

2.

Jose Eduardo dos Santos (38 tahun)

Presiden kedua Negara Angola ini telah memerintah sejak tanggal 10 September 1979. Masa jabatannya berakhir pada tanggal 26 September 2017 yang artinya ia telah berkuasa selama 38 tahun.

Sebelumnya pada tahun 2002, ia sebenarnya telah menyatakan jika dirinya siap mundur dari jabatannya. Akan tetapi, ternyata itu cuma akal-akalannya dia saja.

Selama hidupnya, Jose diketahui pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Angola (FAA) dan pendiri Partai Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA). MPLA sendiri menjadi partai yang paling berkuasa sejak tahun 1975.

Setelah Angola merdeka, ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Angola yang pertama di mana perannya sangat penting karena berkatnya Angola berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari dunia internasional.

Setelah Agostinho Neto –pemimpin pertama Angola- wafat karena kanker, ia kemudian diangkat menjadi presiden tanpa melalui pemilihan umum. Sebenarnya bukan karena jasa-jasanya yang membuat ia bertahan cukup lama sebagai seorang presiden.

Akan tetapi, karena adanya pemusatan kekuasaan di satu tangan. Artinya, siapa pun yang dianggap sebagai lawan politik, baik itu jenderal, polisi, atau politisi akan dilemahkan dengan cara memberikan berbagai hadiah kepada mereka, seperti berlian, bidang usaha, dan kekayaan lainnya agar niat mereka untuk menjadi lawan politik Jose hilang.

Meski telah berkuasa selama 38 tahun, namun Jose diketahui publik sebagai sosok yang low profile. Gaya hidupnya tidaklah mewah. Ia pun tidak pernah difoto ketika berada di ruang kerjanya sehingga banyak yang tidak tahu seperti apa suasana di ruang kerjanya tersebut.

3.

Teodore Mbasogo (38 tahun)

Sama halnya dengan Presiden Angola, Teodore Mbasogo memerintah Negara Guinea Khatulistiwa sejak tahun 1979. Mereka berdua hanya selisih satu bulan saja. Bedanya, Jose Eduardo dos Santos telah berhenti menjabat sebagai Presiden Angola.

Akan tetapi, Teodore saat ini diketahui masih berstatus sebagai Presiden Guinea Khatulistiwa. Sangat mungkin jika masa pemerintahannya akan bertambah menjadi 39 tahun dan seterusnya.

Teodore berhasil menjadi pemimpin negara kecil yang berada di wilayah Afrika tersebut setelah menggulingkan pamannya, Francisco Macias Nguema dalam sebuah kudeta berdarah yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 1979.

Pamannya saat itu diketahui sebagai seorang presiden yang bengis. Ia telah melakukan berbagai aktivitas berbahaya selama kepemimpinannya, seperti melakukan genosida terhadap masyarakat Bubi.

Ia pun kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak pada tanggal 29 September 1979. Sejak saat itu, Teodore pun resmi menjabat sebagai Presiden Guinea Khatulistiwa hingga saat ini.

Namun, kehadiran Teodore sebagai pemimpin negara tersebut tampaknya tidak membuat Guinea berkembang. Bahkan, ia rupanya telah melakukan tindak pidana korupsi.

Padahal, ia sendiri sempat membuat statement tegas tentang upaya pemberantasan korupsi pada tahun 2003. Ia pun kemudian langsung terjun ke lapangan untuk mengawasi uang serta kas negara.

Namun, alih-alih semakin membaik, perekonomian Guinea malah semakin terpuruk. Nyatanya, tindakan 'hero-nya' tersebut adalah akal-akalan Teodore agar bisa menarik kas negara ke rekening pribadinya.

Diketahui, ia telah menarik USD 500 juta (kurang lebih Rp 6.4 triliun) ke rekening pribadinya yang berada di Riggs Bank, Amerika Serikat. Dengan kekuasaan penuhnya, rakyat Guinea pun belum ada yang bisa menggulingkan sang diktator yang satu ini.

4.

Muammar Gaddafi (42 tahun)

Muammar Gaddafi dikenal sebagai pemimpin Libya dengan gaya diktatornya. Ia telah berkuasa selama 42 tahun di negara tersebut, tepatnya sejak tahun 1969 saat ia masih berusia 27 tahun.

Berbagai catatan kelam menghiasi masa pemerintahannya, seperti korupsi yang dilakukannya, intervensi militer di Afrika, serta pelanggaran HAM terhadap rakyat Libya. Hal itulah yang kemudian membuat Gaddafi ditentang oleh rakyatnya sendiri.

Masa jabatannya berakhir ketika peristiwa Arab Spring pada tahun 2011. Pada saat itu, tentara NATO yang mendukung rakyat Libya mencoba menggulingkan Gaddafi. Ia pun berhasil ditangkap dan dibunuh pada tanggal 20 Oktober 2011 di kota kelahirannya, Sirte.

Meskipun dikenal sebagai seorang diktator, namun Gaddafi juga memberikan kebijakan yang baik untuk rakyatnya.

Misalnya saja dengan membebaskan biaya listrik, penghapusan bunga pinjaman, pendidikan dan perawatan medis gratis, bahkan membayar para pengangguran dengan rata-rata gaji profesi hingga mereka mendapatkan pekerjaan.

5.

Fidel Castro (49 tahun)

Terakhir ada nama Fidel Castro yang telah menjabat sebagai Presiden Kuba salama 49 tahun. Ia memulai kepemimpinannya sejak tahun 1958 saat berusia 32 tahun.

Dalam memimpin Kuba, Fidel Castro menerapkan berbagai kebijakan ala komunis sehingga membuat hubungan Kuba dengan Amerika Serikat memburuk.

Meski demikian, ia terbilang cukup sukses dalam meningkatkan berbagai sektor di negaranya, seperti sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, karena ia merupakan seorang diktator, maka siapa pun yang menghalangi kebijakannya akan dihukum penjara.

Fidel Castro diketahui mundur dari jabatannya pada tahun 2008 karena masalah kesehatan yang takkunjung membaik. Meski telah mundur, namun ia masih terlibat aktif dalam berbagai urusan pemerintah hingga ia meninggal dunia pada tanggal 25 November 2016.

Ada sebuah catatan unik tentang pemimpin yang satu ini. Melansir situs resmi PBB, ia menjadi pemimpin dengan pidato terpanjang, yakni 4 jam 29 menit ketika menyampaikannya di depan PBB, tepatnya pada tanggal 26 September 1960.

Namun ternyata, itu bukan merupakan pidato terpanjangnya, lho. Fidel Castro tercatat pernah menyampaikan pidato dengan durasi 7 jam 30 menit pada tanggal 24 Februari 1998 setelah dirinya kembali terpilih menjadi Presiden Kuba.