10 Tradisi Lebaran di Indonesia yang Masih Terjaga Hingga Kini
12 Mei 2021 by Trifena PutriTradisi Lebaran di Indonesia sudah sulit dihitung dengan jari.
Tradisi Lebaran di Indonesia masih dipertahankan dengan baik hingga sekarang. Sebagai negara yang penduduknya didominasi oleh umat muslim, berbagai daerah punya caranya masing-masing untuk merayakan hari suci ini. Acara ini sudah menjadi kegiatan tahunan yang wajib dilakukan.
Selain mudik dan memasak ketupat, mereka sering melakukan kegiatan yang unik. Tradisi ini sudah ada sejak dulu dan masih dilakukan hingga generasi saat ini. Ada yang dilakukan sebelum Lebaran, tapi beberapa mengadakan kegiatan setelah hari raya.
10 tradisi Lebaran di Indonesia yang unik dan nggak ada di daerah lain
Berikut tradisi Lebaran di Indonesia yang masih bertahan hingga sekarang. Kegiatan unik yang dilakukan saat Idul Fitri ini membuat momen Lebaran terasa semakin semarak.
Grebeg Syawal di Yogyakarta selalu menarik perhatian
Di Yogyakarta, terdapat tradisi Lebaran yang selalu menarik perhatian masyarakat. Keraton Yogyakarta selalu melakukan Grebeg Syawal setiap tahunnya untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini dilakukan di sekitar lingkungan Keraton pada awal Syawal.
Dalam acara, tersebut akan ada arak-arakan gunungan yang berisi hasil bumi. Nantinya, hasil bumi ini akan diperebutkan masyarakat setelah diarak dan didoakan di halaman Masjid Agung Kauman. Konon jika berhasil mendapatkan hasil bumi di gunungan, tersebut hidupnya akan dipenuhi keberkahan.
Makan bersama saat tradisi Bedulang di Pulau Belitung
Tradisi Lebaran di Indonesia ini cukup unik, bahkan dijadikan tujuan wisata. Penduduk Pulau Belitung selalu mengadakan kegiatan Bedulang ketikan hari raya tiba. Tradisi ini dilakukan setelah bermaaf-maafan serta bersilaturahmi kepada saudara.
Masyarakatnya akan makan bersama dalam satu nampan. Biasanya, setiap nampan dinikmati oleh 4 orang. Ciri khasnya adalah tudung saji yang ditutup dengan serbet khusus. Uniknya, kamu harus makan menggunakan tangan dan tidak boleh memakai sendok.
Makan bedulang nggak boleh sembarangan. Ada urutan tertentu yang harus dipatuhi yang sudah jadi bagian dari tradisi. Pertama, harus cuci tangan dulu dengan urutan orang paling tua kemudian anak muda. Saat makan pun demikian, semua mendahulukan sekaligus untuk menghormati orang yang lebih tua.
Perang Topat lambang toleransi di Lombok
Lombok punya tradisi Lebaran yang menggambarkan toleransi di masyarakat. Masyarakat Lombok sendiri banyak yang beragama Islam dan Hindu. Saat Lebaran, tidak hanya muslim yang merayakan, umat Hindu juga berpartisipasi dengan melakukan Perang Topat.
Tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu yang dilakukan oleh Suku Sasak. Dimulai dengan mengarak hasil bumi dan berlanjut pada acara perang topat atau saling lempar ketupat. Kegiatan ini dipercaya bisa mengabulkan permohonan dan doa mereka. Tak heran kalau dulu ritual ini dilakukan untuk meminta hujan.
Gorontalo bersinar saat Festival Tumbilotohe
Lain halnya dengan yang dilakukan di Gorontalo. Kamu akan takjub saat melihat tradisi unik Lebaran di daerah Indonesia ini. Setiap tahunnya, salah satu kota di Sulawesi ini mengadakan Festival Tumbilotohe. Saat festival berlangsung, kota ini terlihat bersinar pada malam hari.
Pasalnya, setiap warga akan menyalakan lampu berbahan minyak di sepanjang jalan di Kota Gorontalo. Tujuannya untuk menerangi jalan agar warga mudah saat membagikan zakat di malam hari. Biasanya akan ada tabuhan beduk dan meriam bambu untuk memeriahkan susasana.
Muslim Bali berbagi makanan saat tradisi Ngejot
Meski penduduknya dominan beragama Hindu, tapi tidak membuat muslim di Bali dikucilkan. Saat Lebaran, ada Tradisi Ngejot yang memperlihatkan toleransi di antara umat beragama. Umat Islam di Bali akan membagikan makanan ke semua warga tanpa memandang agama yang dianutnya.
Tradisi ini bertujuan untuk membuat masyarakat semakin harmonis di lingkungan yang heterogen. Sebenarnya, tradisi ngejot ini nggak cuma dilakukan oleh umat muslim. Masyarakat Bali yang beragama Hindu juga melakukan tradisi ini ketika merayakan hari besar keagamaannya.
Menyalakan api Ronjok Sayak di malam lebaran jadi kegiatan mayarakat Bengkulu
Tradisi Lebaran di Bengkulu cukup unik dan tidak ada di daerah lainnya. Pada malam takbir, mereka akan membakar tumpukan batok kelapa yang sudah disusun hingga menjulang tinggi. Biasanya, masing-masing rumah akan membuat Gunung Api yang disebut dengan Ronjik Sayak ini di halaman depan.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu oleh Suku Serawai. Mereka akan menyusun batok kelapa hingga tinggi dan membakarnya. Karena Ronjok Sayak diyakini sebagai penghubung antara manusia dengan leluhurnya yang sudah tiada.
Baca juga: Kuliner Lebaran di Indonesia yang Harus Ada di Atas Meja
Festival Meriam Karbit akan menyemarakkan malam takbiran di Pontianak
Penduduk Pontianak punya tradisi unik yang selalu dilakukan pada malam takbir. Setiap tahun, mereka akan membuat meriam yang dibuat dari bambu besr dan diletakkan pada pinggir Sungai Kapuas. Meriam ini baru akan dinyalakan saat malam hari menjelang lebaran sebagai tanda datangnya hari kemenangan.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak 200 tahun lalu dan masih dijaga hingga kini. Beberapa meriam dihias dengan cat agar terlihat lebih semarak. Biasanya, masyarakat akan berkumpul dan menantikan detik-detik dinyalakannya meriam bambu raksasa.
Batobo, tradisi ini dilakukan penduduk Riau yang merantau
Riau punya tradisi unik yang dilakukan setiap tahunnya. Biasanya pada hari raya masyarakat Riau akan mengarak penduduknya yang pulang dari tanah rantau. Mereka yang mudik ke kampung halaman disambut meriah oleh semua warga desa.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan acara pengajian, rebana dan lomba baca al-quran yang hadiahnya berasa dari para pemudik. Orang yang selama ini merantau ke kota lain akan pulang dengan bingkisan yang dibagikan untuk keluarga dan warga desa.
Pukul Sapu, tradisi ekstrem di Maluku
Di Maluku, ada tradisi unik Lebaran di daerah Indonesia yang cukup ekstrem dan agak mengerikan. Pada hari raya, mereka biasanya akan melakukan Pukul Sapu di lapangan. Tradisi ini dilakukan oleh masing-masing desa pada hari ke-7 Syawal. Mereka akan mengirimkan perwakilannya untuk melakukan pukul sapu.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan di halaman masjid besar. Masing-masing perwakilan akan saling memukul punggung lawannya satu sama lain selama 30 menit. Tradisi ini biasanya akan membuat kulit sobek dan berdarah-darah, tapi setelah itu langsung diobati.
Meugang, tradisi makan daging kambing bareng satu kampung
Kali ini, tradisi unik Lebaran di daerah Indonesia yang seru dan menyenangkan. Di Aceh, setiap Lebaran berlangsung akan diadakan Meugang. Tradisi ini dilakukan oleh semua warga kampung, di mana mereka akan memasak daging bersama-sama. Yang memasak adalah para pria dan wanitanya menyiapkan piring dan minuman.
Setelah semua siap, mereka akan makan bersama masakannya. Mereka berkumpul di masjid dan menikmati hidangan tersebut. Tradisi ini biasanya juga dilakukan saat Idul Adha.
Berbagai tradisi Lebaran di Indonesia ini sangat menyenangkan dan sayang sekali jika dilewatkan. Kalau dari daerahmu, biasanya ada acara apa nih, guys?