Wajib Tahu! 8 Senjata Tradisional Betawi, Golok Termasuk!
25 November 2019 by Awawa Yogarta
Senjata tradisional suku Betawi
Suku Betawi memiliki berbagai macam senjata tradisional. Salah satu senjata tradisional Betawi yang akrab di tengah masyarakat khususnya Kota Jakarta adalah golok.
Saat hari raya Idhul Adha, golok biasa digunakan untuk memotong hewan kurban. Selain golok, masih banyak jenis senjata tradisional adat Betawi yang perlu kamu ketahui.
Senjata tradisional adat Betawi
Penasaran dengan senjata masyarakat Betawi selain golok? Berikut ini adalah daftar senjata tradisional suku adat Betawi yang harus kamu kenali.
Golok Betawi
Senjata tradisional suku adat Betawi pertama adalah golok Betawi. Jenis senjata ini biasa digunakan masyarakat Betawi khususnya kaum laki-laki pada zaman dahulu.
Selain untuk alat pertahanan diri, golok juga bisa digunakan untuk mencari kayu bakar, mengupas kelapa, memotong hewan dan lain sebagainya.
Saking identiknya senjata ini dengan adat Betawi, kaum laki-laki di zaman dulu biasa membawanya ke mana-mana.
Namun kalau kamu perhatikan lebih cermat, sebenarnya golok yang menjadi salah satu senjata khas Betawi ini terdiri dari beberapa macam.
Golok Betawi dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan bentuknya yakni:
a. Golok Gobang
Golok senjata tradisional Suku Betawi ini cenderung pendek dan memiliki bentuk ujung yang rata serta melengkung di bagian punggungnya. Golok ini dibuat dari bahan tembaga dan gagangnya dari kayu rengas, serta tidak memiliki ukiran.
b. Golok Ujung Turun
Golok Ujung Turun merupakan senjata tradisional Betawi yang memiliki ujung lancip dan menggunakan wafak (ukir) pada bilahnya serta terdapat ukiran hewan pada gagangnya. Gagang golok biasanya terbuat dari tanduk dengan tujuan agar beban golok menjadi ringan.
c. Golok Betok
Selanjutnya ada Golok Betok yang merupakan pusaka asli masyarakat Betawi. Golok ini sudah ada sebelum senjata khas Jawa Barat kujang ada. Menurut riwayat, karena Kerajaan Padjajaran memohon kepada Sang Empu agar dibuatkan secepatnya sebuah senjata bernama Kujang.
Badik Cangkingan
Badik Cangkingan merupakan memiliki bentuk hampir menyerupai rencong (senjata khas Aceh) dan badik (senjata khas Makasar).
Badik Cangkingan memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang keras atau gading, cincin terbuat dari perak, perunggu atau emas, kemudian rangka dan sarung. Bagian bilah badik terbuat dari campuran besi dan baja.
Senjata ini biasa diselipkan pada celana atau sarung dan biasa digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Tapi sekarang Badik Cangkingan biasa digunakan sebagai pelengkap berbusana, terutama busana pengantin laki-laki dalam suatu upacara perkawinan.
Baca juga: Mengenal Senjata Tradisional Indonesia Mematikan dari Warisan Leluhur Nusantara.
Beliung Gigi Gledek
Beliung merupakan sejenis kapak dengan mata menyilang ke arah gagang pegangan dan digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu.
Berbagai tokoh yang pernah menggunakan senjata ini adalah Batara Katong (Wak Item) dan Salihun pemimpin kelompok Si Pitung.
Beliung digunakan Salihun dalam melakukan aksi perampokan maupun pelarian dengan memanjat pagar tembok.
Cunrik (Keris Kecil Tusuk Konde)
Senjata tradisional suku Betawi selanjutnya adalah Cunrik. Wujud senjata ini berupa keris kecil atau tusuk konde. Cunrik merupakan senjata yang biasa digunakan oleh para resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan dirinya.
Cunrik terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10 cm. Salah seorang resi perempuan yang terkenal menggunakan cunrik ini adalah Buyut Nyai Dawit, pengarang kitab Sanghyang Shikshakanda Ng Karesiyan (1518).
Rotan
Rotan merupakan jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul.
Senjata ini berkembang di awal terbentuknya Seni Ketangkasan Ujungan dan rotan yang digunakan mencapai panjang 70-100 cm. Pada ujung rotan disisipkan benda-benda tajam seperti paku atau pecahan logam, yang berfungsi untuk melukai lawan.
Pada perkembangannya, rotan berukuran berkisar 70-80cm dan paku dan pecahan logam di ujung rotanpun tidak lagi digunakan saat pertandingan yang sifatnya hiburan.
Baca juga: 12 Senjata Mematikan yang Pernah Dibuat di dalam Penjara oleh Para Tahanan.
Pisau Raut
Pisau Raut merupakan senjata tradisional adat Betawi yang memiliki bentuk serupa badik. Selain bisa digunakan sebagai senjata, pisau raut merupakan salah satu aksesoris pengantin pria Adat Betawi.
Pisau Raut biasa digunakan di bagian tengah baju dan ditahan dengan ikat pinggang. Letaknya cenderung ke sebelah kanan dengan dihiasi bunga melati yang dironce indah.
Baca juga: Ingin Unggah Video Tik Tok dengan Senjata Api, Remaja Ini Malah Tertembak Mati.
Kerakel
Kerakel merupakan senjata tradisional adat Betawi yang sebenarnya merupakan akronim dari Kerak Keling. Wujudnya batang pemukul pipih yang diolah dari pembakaran baja hitam alias kerak keling yang sudah dicor.
Ujung gagangnya berbentuk tajam dan dapat difungsinkan sebagai penusuk. Di zaman dulu, para jawara Betawi biasa menggunakan senjata ini dengan melapisi kain supaya tidak licin di genggaman.
Baca juga: Inilah 6 Senjata Pemusnah Massal yang Paling Mematikan. Bisa Bikin Kiamat Dadakan!
Toya
Bahan utama senjata ini adalah bambu atau kayu yang sangat keras. Fungsi utamanya sebenarnya untuk mempertahankan diri atau menangkis serangan lawan, tapi sekaligus dapat digunakan untuk menggebuk atau menyerang secara agresif.
Ukuran senjata ini tak mencapai 2 meter dan masih sering digunakan untuk latihan pencak silat. Bahkan ukurannya pun dapat disesuaikan engan usia atau tinggi badan si pemakai.
Baca juga: Auto Chicken Dinner, Inilah Senjata Terbaik di PUBG Mobile.
Bagaimana sudah tahukan apa saja senjata tradisional suku Betawi? Layaknya suku lain, suku Betawi punya berbagai macam senjata tradisional. Sudah tahu kan senjata tradisional apa aja yang dimiliki suku Betawi?
