6 Festival Musik dengan Tema Alam Terbaik di Dunia
07 April 2019 by Dwi Ayu SilawatiNonton konser sambil wisata alam.
Belakangan ini, industri musik Indonesia yang sempat lesu kembali bergeliat. Ditandai dengan kemunculan banyak musisi berkualitas, baik yang indie maupun yang tergabung dalam label. Selera musik masyarakat Indonesia pun makin naik standarnya, terutama kalangan anak muda.
Hal ini pula yang membuat banyak promotor tak ragu menghidupkan kembali festival musik di Indonesia. Salah satu konsep yang kreatif dan efektif menarik banyak perhatian adalah konser musik yang diadakan di alam terbuka.
Konsep ini sebenarnya bukan hal baru di luar negeri. Dengan meningkatnya antusiasme anak muda untuk berwisata alam, konsep ini jadi makin seksi. Berikut beberapa festival musik alam terbaik di dunia maupun dalam negeri yang sudah beberapa kali diselenggarakan.
Selain Glastonbury, Inggris punya 2000 Trees Festival
Festival musik alam ini diadakan setiap minggu ke-2 Juli selama tiga hari di Upcote Farm, Withington, Inggris. Acara ini sudah diadakan secara rutin sejak 2007 lalu. Seringnya, mereka mengundang musisi rock alternatif dari seantero Inggris.
Buat yang suka band idola dari Inggris, seperti Mallory Knox, Moose Blood, You Me At Six, Lady Bird, dan lain sebagainya, festival musik ini bisa jadi dopping buat mood kamu. Selain kece musiknya, festival ini juga dapat banyak penghargaan untuk fasilitas yang memadai. Terutama toilet dan lokasi camping yang nyaman.
Lalala Fest, festival musik alam pertama di Indonesia
Festival musik bertema alam tergolong baru di Indonesia. Salah satu pelopornya adalah Lalala Fest yang biasanya diadakan di Cikole, Lembang. Acara ini pertama diadakan pada 2016 dan sudah diadakan selama tiga kali hingga kini.
Pada 2018 lalu, venue acara dipindah di Orchid Forest, masih di kawasan Lembang. Selain mengundang nama tenar dan band indie dalam negeri, biasanya mereka juga menambahkan beberapa nama musisi internasional sebagai headliners. Aliran musik yang mendominasi festival ini adalah indie pop.
Namun, banyak juga yang komplain karena venue-nya yang kurang nyaman. Apalagi festival ini diadakan pada akhir tahun saat Indonesia biasanya sudah memasuki musim hujan.
Diikuti Jazz Gunung yang sukses parah
Sesuai dengan namanya, festival musik ini diadakan di kawasan pegunungan ternama di Indonesia seperti Bromo dan Ijen. Melihat selera musik orang Indonesia yang lebih suka dengan lagu bergenre pop, ballad, dan jazz, maka genre tersebutlah yang dipilih.
Selain musisi kontemporer, penyelenggara selalu menyisipkan penampilan kesenian daerah yang tentunya menarik. Satu hal lagi yang unik dan patut diapresiasi adalah lokasi dan format venue-nya yang benar-benar strategis dan artistik.
Baca juga: Acara Festival Musik Alam: Ingin Melestarikan, Tapi Malah Merusak!
Pete The Monkey, konser sekaligus penggalangan dana untuk fauna yang dilindungi
Bukan hanya namanya unik, festival musik ini diadakan sebagai bagian dari penggalangan dana untuk konservasi kera di Bolivia. Festival yang diadakan di Saint-Aubin-sur-Mer di Perairan Seine, Normandia ini diklaim family-friendly. Aliran musik yang disuguhkan adalah kombinasi musik indie, pop, dan disco yang nuansanya summer banget.
Menikmati musik di tengah pegunungan kapur yang kece di Cappadox, Turki
Untuk penggemar musik folk and akustik, Cappadox yang diadakan di kawasan perbukitan dan pegunungan Cappadocia. Uniknya kawasan ini tidak hanya berbentuk perbukitan hijau biasa, lengkap dengan rangkaian bebatuan yang eksotis. Dipadu dengan musik yang relaxing, penonton pun diajak hanyut dalam keajaiban.
Baca juga: Festival Musik Ini Pas buat yang Suka Wisata Alam Terbuka
Konser sekalian camping di alam bebas ala Kolorado Fesztival, Hungaria
Biasanya, Hungaria lebih dikenal dengan festival musik elektroniknya yang bernama Sziget Festival. Namun, bagi kamu yang lebih menikmati musik hiphop dan R&B alternatif, coba nikmati sensasi yang berbeda di Kolorado.
Jumlah kapasitas venue-nya yang tidak sebanyak Sziget membuat festival musik outdoor ini terasa lebih intim. Panggungnya pun justru di-install di lembah, membuat penonton bisa menikmati pertunjukan dari perbukitan atau jembatan.
Untuk menyelanggarakan festival musik alam, memang ada banyak tantangan yang harus dikompromikan. Mulai dari lokasi dan fasilitas yang kadang bertolak belakang, tapi dituntut sesuai dengan harga yang dibayar oleh penonton supaya tidak ada pihak yang dikecewakan.