Linus Torvald: Berawal dari Tugas Kuliah Hingga Menjadi Penemu Linux
25 Juli 2020 by Dea Dezellynda
Awal mula penemuan Linux
Linux adalah salah satu sistem operasi komputer yang sudah beredar sejak lama dan bersaing dengan Microsoft Windows dan Apple Mac OS. Seperti halnya Bill Gates dengan Microsoft dan Steve Jobs dengan Apple, ada Linus Torvalds yang disebut sebagai Bapak Linux.
Linus Torvalds lahir di Helsinki, Finlandia, pada 28 Desember 1969 silam. Ketika menginjak 10 tahun, ia sudah mendalami pemrograman komputer berbekal Commodore VIC-20 milik kakeknya. Pada 1988, Linus melanjutkan studinya di University of Helsinki dan mengenal bahasa pemrograman C.
Di balik kesuksesannya membangun Linux, ada beberapa fakta menarik dari Linus Torvalds dan sistem operasi Linux buatannya. Ini dia trivia-nya.

Linus Torvalds adalah cucu dari Ole Torvalds, seorang jurnalis dan penyair Finlandia.

Demi memperdalam pengetahuan, Linus membeli komputer yang masih berbasis MS-DOS buatan Microsoft. Akan tetapi, ia justru lebih tertarik dengan komputer di kampusnya yang menggunakan sistem operasi UNIX.
Hal tersebut lantas membuat Linus mencoba mengembangkan sistem operasi yang memadai untuk PC UNIX. Dalam waktu beberapa bulan, Linus berhasil membuat versi kasar yang dinamakan Linux berdasarkan gabungan nama Linus dan UNIX.

Untuk memperkenalkan sistem operasi buatannya tersebut, Linus membagikan post berupa pesan melalui internet yang ditujukan kepada para pengguna PC di seluruh dunia. Bahkan Linus menggratiskan Linux untuk diunduh pengguna komputer. Cara ini ia tempuh dibarengi dengan merilis source code-nya, yang menandakan bahwa Linux ini masih bisa dimodifikasi oleh para penggunanya secara bebas.

Mengoperasikan Linux memang tidak semudah bernavigasi di Windows. Karena pujian dari para penggunanya, Linux menjadi dikenal dengan ragam keunggulan sebagai sistem yang efisien dengan kasus kerusakan yang minim.
Di akhir 1990, Linux disambut meriah oleh berbagai pengguna PC. Bahkan pesaing Microsoft pun sangat tertarik dan mengulurkan tangannya untuk membangun Linux sebagai sistem operasi alternatif yang murah dan handal.
Linux kemudian berkembang pesat di seluruh dunia. Harganya bahkan bisa mencapai US$100. Sistem operasi ini sering dijadikan jalan tengah ketika PC sudah berumur, terutama di berbagai negara berkembang.
Karena bebasnya akses source code, banyak pengembang ikut serta memperbaiki segala fiturnya sekaligus memindahkan aplikasi pihak ketiga supaya bisa dijalankan di Linux. Hasilnya bisa dilihat pada antarmukanya yang jadi sangat user-friendly.

Tampilannya yang dirombak total ini membuat Linux lebih menarik bagi calon penggunanya. Pemanfaatan sistem operasi Linux juga mulai diterapkan pada berbagai macam komputer super seperti The Tetragrid asal Amerika yang kerap digunakan untuk memecahkan solusi serta simulasi dari berbagai aspek ilmiah.

Linus juga bekerja dalam sebuah top secret project yang diasumsikan sebagai kekuatan yang akan mengancam masa depan Microsoft. Linux sendiri pada awal perkenalannya belum memiliki logo, yang kemudian dipilihlah penguin Tux (Torvalds Unix) sebagai logonya yang dirancang oleh seniman bernama Larry Ewing.
Pilihan logo Linux muncul berdasarkan pengalaman Linus ketika berlibur di daerah Selatan. Di sana ia bertemu dengan seekor penguin pendek yang menggigit jarinya. Itulah awal mula kemunculan logo penguin pada Linux. Logo tersebut saat ini sudah terkenal di berbagai penjuru dunia dan menjadi ciri khas dari Linux hingga saat ini.
Itulah ragam fakta menarik mengenai Linus Torvalds dan Linux. Jika mau berusaha seperti bapak penemu Linux ini, jangan pantang menyerah untuk menggapai mimpi besarmu.