8 Bahaya Menggunakan VPN Gratis, Rentan Pencurian Data!

1.

Penjualan Data

Bahaya menggunakan VPN yang pertama adalah risiko penjualan data secara ilegal. Tapi jika menggunakan versi berbayar, kamu gak perlu khawatir karena penyedia layanan memiliki aturan yang lebih ketat dibanding versi gratis.

Jadi jika menggunakan VPN versi gratis sebaiknya kamu berpikir ulang dengan risiko yang ditanggung. Terutama risiko pencurian data.

2.

Penggunaan IP Sebagai Network Endpoint

Biasanya saat menggunakan VPN kita merasa koneksi internet terasa agak lambat dibandingkan biasanya. Hal ini merupakan salah satu bahaya yang patut dicermati, karena penyedia layanan membatasi besaran data yang bisa kamu gunakan.

Selain itu terdapat pula pembatasan bandwith internet yang diduga memakai IP address komputer atau PC kamu sebagai Network Endpoint. Praktik Network Endpoint tergolong sebagai penjualan bandwith.

Yang mana penyedia layanan akan memindahkan bandwith lebih besar khususnya untuk pengguna yang dianggap lebih menguntungkan.

3.

Risiko Serangan Man In the Middle

Resiko lain yang bisa kamu dapat jika menggunakan VPN gratis adalah terkena serangan Man In the Middle, yakni suatu serangan terhadap sistem komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain.

Ini merupakan salah satu metode serangan hacker yang mematikan. Pasalnya pola ini membuat hacker berada di tengah jalur komunikasi. Terlebih untuk membaca, membajak, dan mencuri data atau bahkan menyisipkannya dengan malware.

Baca juga: Biar Nggak Khawatir, Ini 5 Tips Aman Pake Wi-Fi Umum Biar Nggak Diusik Orang Jahil

4.

Kebocoran Data dan Alamat IP

Bahaya menggunakan aplikasi VPN lainnya adalah rentannya kebocoran data dan alamat IP yang menjadi isu krusial saat menggunakan VPN gratis. Menurut studiCSIRO, sekitar 84% VPN gratis membuka IPv6 pengguna secara terang-terangan.

Tak hanya itu, 60% di antaranya membocorkan permintaan DNS, sehingga membuat histori penjelajahan dan lokasi browser terbuka.

Sudah tahu kan akibatnya? Serangan hacker dan Malware menjadi rentan dan ancaman.

Baca juga: 7 Cara Mengakses Situs yang Diblokir dengan Mudah

5.

Serangan Adware

Menggunakan VPN secara gratis memang membuat kita bisa membuka berbagai situs yang diblokir pemerintah. Namun ada harga yang harus dibayar: serangan adware alias iklan yang cukup mengganggu.

Aplikasi VPN gratis akan menampilkan iklan yang berasal dari pihak ketiga. Tak cukup disitu, aplikasi VPN juga membagikan kebiasaan berinternet dan data kamu kepada pihak ketiga.

Terkadang Adware yang tampil membuat koneksi internet melambat atau mengarahkanmu ke situs yang berbahaya. Jadi bukan hanya iklan yang menggangu saja.

Baca juga: Ampuh! 5 Cara Cheat Mobile Legends Terbaru 2019, Tanpa Ribet!

6.

Terkontaminasi Malware Berbahaya

Isu keamanan lain yang merisaukan selain adware adalah kontaminasi malware yang banyak dikhawatirkan pengguna VPN gratis. Masih dari studi yang sama, beberapa penyedia VPN gratis diduga terkontaminasi malware seperti Betternet, SuperVPN, dan CrossVPN.

Umumnya malware menyusup melalui iklan. Hal ini kerap digunakan penyedia VPN gratis untuk menghasilkan uang melalui iklan di samping lewat langganan premium.

Mengingat hal itu amat tidak disarankan menggunakan VPN saat mengakses layanan perbankan seperti internet dan mobile banking.

7.

Lacak Aktivitas Online

Seperti dilansir studi VPNMentor, sebanyak 72% VPN gratis memasang tracker untuk melacak aktivitas pengguna dan kemungkinan dibagikan pada pihak ketiga.

Data-data tersebut dikumpulkan lalu diberikan ke pengiklan untuk memasang iklan tertarget kepada pengguna. Pasti ngebetein banget ya kalau sampai data atau pola kebiasaan kita dibagikan ke orang lain tanpa sepengetahuan

8.

Membajak browser

Terakhir, VPN juga bisa melakukan pembajakan browser untuk menghasilkan uang lho. Bagaimana caranya? VPN akan mengalihkan browser pada website partner tanpa izin pengguna.

Hotspot Shield VPN pernah diketahui mengalihkan permintaan HTTP pada situs e-commerce seperti Alibaba dan e-Bay lewat jaringan mitranya.