Warganet Serukan #SavePerawatIndonesia, Pelaku Jambak dan Tendang Perawat Bakal Dibikin Menyesal oleh RS Siloam
17 April 2021 by Christie Stephanie KalangieInilah kronologi kasus penganiayaan terhadap oknum perawat di Palembang oleh ayah pasien
Jagat maya tengah digegerkan dengan tindak kekerasan terhadap seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta. Lantaran kesalahpahaman saat melepaskan infus pasien, perawat ini mendapatkan perilaku yang tidak pantas dari orang tua pasien.
Akun Twitter @geunho membagikan video ketika seorang pria berbadan kekar berinisial JT, menjambak dan menganiaya seorang perawat di depan pegawai rumah sakit lainnya, hingga trending-nya tagar #SavePerawatIndonesia.
"TW// ABUSE,VIOLENCE Kejadian di salah satu Rs swasta Palembang. Seorang bapak2 melakukan kekerasan terhadap perawat," tulis akun @geunho dalam keterangannya, disertai emoji marah.
Tak terima bekas infus anaknya tidak sengaja mengeluarkan darah
Pertengkaran itu bermula ketika perawat yang diketahui bernama Christina Ramauli Simatupang (27), yang bekerja di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, hendak melepas selang infus dari tangan anak pria itu, pada Kamis, (15/04/2021).
Nursing Development and Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya Palembang, Benedikta Betty Bawaningtyas menuturkan, perawat kala itu sedang melepas infus di tangan pasien yang berusia dua tahun, yang masih sangat aktif.
Perawat menjalankan pelepasan infus sesuai SOP, dengan menggunakan kapas dan diplester lantaran pasien sudah diperbolehkan pulang.
"Kemudian, pasien yang sedang aktif langsung digendong lalu plester terlepas dan darahnya keluar," terang Betty, Jumat, (16/04/2021).
Dirinya menerangkan, saat itu ibu pasien langsung berteriak karena panik. Selanjutnya sang ibu pasien melakukan komplain kepada pihak rumah sakit.
"Saat itu juga langsung dilakukan upaya penanganan oleh kepala ruangan dan perawat ini (Christina Ramauli), pasien sudah diganti kapas dan upaya lainnya," kata Betty.
Setelah dilakukan penanganan, ibu pasien diduga masih tidak terima dengan apa yang terjadi. Kemudian, ia memberitahu suaminya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Ayah pasien marah hingga menjambak perawat saat ingin diberi penjelasan
⚠️⚠️⚠️ TW// ABUSE,VIOLENCE ⚠️⚠️⚠️
— Mills (@geunho) April 16, 2021
Kejadian di salah satu Rs swasta Palembang. Seorang bapak2 melakukan kekerasan terhadap perawat🤬🤬🤬 pic.twitter.com/zdOPstgKXG
Lalu, sang suami tiba di Palembang sekitar pukul 14.00 WIB dan meminta penjelasan terkait kejadian yang menimpa anaknya. Suami dari ibu pasien itu menanyakan dimana perawat yang tadi melepas infus anaknya.
Kemudian, perawat didampingi pihak rumah sakit lainnya datang ke kamar pasien di ruangan 6026 berupaya menjelaskan kembali kronologis. Christina pun memenuhinya dan datang bersama dua rekannya kerjanya. Salah satunya adalah Choiriyah yang dalam laporan itu bertindak sebagai saksi.
Setelah ketiga perawat datang menemui ayah pasien, Choiriyah dan satu rekan Christina disuruh meninggalkan Christina. Namun Choiriyah dan satu rekan perawat tidak bersedia meninggalkan Christina sendirian.
Lantas JT, ayah pasien menanyakan kepada Christina bagaimana cara Christina melepaskan selang infus di tangan anaknya. Ketika Christina hendak menjawab, JT langsung memukul muka kiri Christina.
Choiriyah menolong Christina dengan cara berdiri di depan Christina, namun JT mendekat ke arah Choiriyah dan Christina dan dari arah depan memukul menggunakan tangan kanan ke arah muka Christina.
Seorang petugas keamanan yang melihat lalu melerai dengan cara memeluk JT. Sementara itu, Choiriah pergi meminta bantuan orang lain. Ketika Choiriah kembali ke kamar 6026, ia melihat Christina berlutut di depan JT, di mana di situlah tendangan dari JT tepat mengenai perut korban.
Melihat hal itu, Choiriyah melerai dan berusaha membawa korban keluar kamar, dan terjadilah tarik menarik antara JT dan Choiriyah. Hingga di situlah rambut Christina kembali menjadi sasaran empuk JT untuk dijambak.
Choiriyah berhasil membawa keluar Christina setelah datang lagi seorang yang melerai kejadian tersebut. Rekan-rekan kerja Christina membawanya ke ruang emergency untuk dirawat. Akibat kejadian tersebut Christina mengalami memar di bagian mata kiri dan bengkak di bibir serta merasa sakit di bagian perut.
Ayah pasien sempat mengaku sebagai polisi pada pihak rumah sakit
Yang menarik perhatian warganet lainnya adalah saat pria tersebut menganiaya dan menghardik korban juga rekannya, pelaku sempat mengaku sebagai seorang anggota polisi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas, saat menggelar konferensi pers di ruang MCU RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Saat insiden terjadi, ada salah satu keluarga pasien lainnya yang sedang dirawat di lantai 6, mencoba melerai perkelahian tersebut.
"Yang membantu itu mengingatkan ke pelaku, jangan main hakim sendiri. Karena dia juga polisi. Pelaku awalnya mengaku sebagai polisi, tapi kita sudah dapat informasi, jika dia bukan (polisi)," ucap Betty.
PPNI kecam penganiayaan perawat RS Siloam Palembang dan minta diproses
Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, mengecam aksi penganiayaan terhadap seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Kekerasan itu diduga dilakukan keluarga pasien.
"Kami memerintahkan DPW PPNI Sumatera Selatan, DPD PPNI Kota Palembang, DPK PPNI RS Siloam Sriwijaya, Bidang Hukum dan Pembedayaan Politik DPP PPNI, dan Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI untuk melakukan langkah-langkah hukum terhadap kekerasan bersama pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang," ujar Harif melalui siaran tertulis pada, Sabtu (17/4/2021).
Selain itu, sikap keberatan juga diungkap dr. Bona Fernando, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang dalam keterangan resminya yang mengatakan jika RS Siloam tidak bisa menerima perlakuan keluarga pasien terhadap tenaga medis yang sedang bertugas.
"Kami sangat menyesali tindakan kekerasan yang ditujukan kepada perawat kami di Siloam Sriwijaya. Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir," ungkap pihak rumah sakit.
Pelaku kekerasan kepada perawat dituntut jalur hukum
Atas perilaku yang dilakukan oleh pelaku kekerasan tersebut, RS Siloam sendiri akan menempuh jalur hukum, dimana pelaku telah dilaporkan ke pihak kepolisian atas tindakannya melakukan kekerasan kepada tenaga perawat yang sedang bertugas.
Siloam Hospital berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal kepada pasien dan untuk itu, berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara optimal dalam pelayanan kepada pasien.
"Siloam Hospital telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat kami, serta menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas dr Bona.
Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah pun telah membenarkan adanya laporan penganiayaan dari seorang perawat salah satu rumah sakit swasta di Palembang.
"Atas kejadian ini korban dan pihak rumah sakit telah membuat laporan polisi dan perawat masih dalam keadaan trauma," jelas Abdullah.
"Laporan sudah diterima dan selanjutnya akan diteruskan ke Satreskrim untuk penyelidikan lebih lanjut," sambung Abdullah.
Warganet memberi dukungan untuk perawat yang mendapat kekerasan tersebut
Sejak diunggah pada Jumat (16/4/2021), video kekerasan terhadap oknum perawat tersebut sudah ditonton lebih dari 48 ribu kali. Ada 3.000 lebih pengguna Twitter yang menekan tanda suka dan seribu lainnya ikut membagikan ulang. Tidak sedikit juga komentar yang ditinggalkan warganet.
"Cocok bet dah. Ibu budeg bapak sumbu pendek. Pasangan serasi," tulis salah satu akun.
"Hee bapak baju merah. Waktu aku ranap di RS, mamahku megang tanganku pas mau copot infus tapi gak kenceng, darahnya juga ngucur deres kek air mancur tapi mamahku tida marah-marah seperti anda ya. Dasar anda ya," komentar akun lainnya.
"Kalo bapaknya masih mau diperlakukan seperti manusia, belajar untuk memanusiakan manusia ya pak," tanggapan akun lainnya yang juga merasakan kekecewaan dari pelaku terhadap korban.
Sementara itu, akun lainnya pun mengatakan, "Kalo si bapak nganggep anaknya berharga dan marah pas lihat anaknya luka, gitu juga perawatnya. Perawatnya juga anak berharga dari orang lain, kenapa gampang banget main fisik ke anak orang lain jelas jelas yang salah istrinya sendiri yang harusnya dirawat bukan anaknya sih, tapi orang tuanya,"
- Tanggapi Pernikahan Gay di Thailand, Warganet Indonesia Menghujat Sampai Ancam Membunuh
- 8 Fakta Menarik Lia Eden, Pemimpin Sekte Kerajaan Tuhan yang Dikabarkan Meninggal Dunia
- Ramalkan Indonesia Setelah Pandemi Covid-19, Denny Darko: Akan Ada Ledakan Ekonomi Besar-besaran dan Orang Semakin Menggila!
Tenaga perawat dan kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi sehubungan dengan fungsinya yang vital dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi pasien dan masyarakat yang sehat dan produktif.