Wabah Corona, Wali Kota Risma Akui Timbun Masker Sejak Januari. Alasannya Demi Warga!
04 Maret 2020 by Titis HaryoRisma juga meminta warga Surabya rajin cuci tangan agar tak tertular corona.
Kelangkaan masker dan hand sanitizer di beberapa daerah pasca pemerintah mengumumkan status positif corona di Indonesia ternyata juga menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Politisi PDI-P itu membuat pengakuan mengejutkan, dimana dia mengatakan telah menimbun masker sejak wabah corona meluas pada awal Januari 2020 lalu. Padahal penimbunan masker ini sedang menjadi isu panas yang tengah diselidiki kepolisian.
Seperti apa pernyataan lengkapnya? Simak berikut ini.
Risma akui timbun masker
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (3/3), Risma mengaku telah menimbun masker sejak Januari 2020, dimana saat itu wabah corona mulai meluas dari China menuju kawasan Asia Tenggara.
Langkah penimbunan ini diambil Risma sebagai upaya antisipasi agar Surabaya siap ketika wabah virus Covid-19 itu benar-benar tiba.
Baca Juga: Tak Sempat ke RSHS Bandung, Pasien Suspect Corona di Cianjur Meninggal Dunia
“Sebetulnya saya sudah nimbun masker. Sejak Januari lalu, saya sudah nimbun,”
Risma juga mengaku penimbunan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak diketahui warga agar tak terjadi kepanikan.
“Begitu ada kejadian (wabah corona) di Wuhan, Cina. Saya langsung stok (masker), saya nggak ngomong supaya warga nggak panik,” ucap Risma di Tropical Disease Center, Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (3/3).
Namun, masker kesehatan tersebut tidak akan dibagikan oleh pemerintah kota Surabaya dalam waktu dekat ini. Risma mengaku jika masker baru akan dibagikan ketika wabah corona benar-benar sudah memburuk.
“Nanti kalau harus dikeluarkan, kami keluarkan,” tegasnya.
Baca Juga: Tiba-Tiba Habis Saat Corona Masuk Indonesia, Penimbun Masker Terancam 5 Tahun Penjara!
Warga diminta tak perlu khawatir
Risma juga menghimbau agar warga tidak perlu khawatir, terkhusus yang berada di Surabaya karena wilayah tersebut masih aman dari virus corona.
Kepanikan soal kebutuhan masker juga diminta tidak perlu diteruskan lagi apabila warga tidak merasakan gejala seperti batuk, pilek, atau nyeri kepala yang dibarengi sesak nafas.
Warga juga diminta agar mengedepankan gaya hidup sehat dari pada menggunakan masker, terutama menggiatkan kebiasaan cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.
Baca Juga: Heboh Paus Fransiskus Disebut Positif Tertular Corona, Begini Fakta Sebenarnya!
“Makanya cuci tangan yang saya genjot termasuk hand sanitizer, kami siapkan di mana-mana. Kuncinya (agar terhindar corona) justru ada di tangan,”
Risma mengatakan bila penularan virus corona lebih banyak terjadi karena tangan yang kotor dan juga sistem kekebalan tubuh yang rendah.
“Ini penting, salah satunya untuk menjaga sistem imun kita, lingkungan kita harus bersih,” ucap Risma.
Kepastian Indonesia positif corona memang membuat munculnya kekhawatiran dan kepanikan dari publik. Terbukti, beberapa waktu terakhir barang kesehatan seperti masker hingga hand sanitizer langka akibat adanya dugaan penimbunan oknum-oknum nakal.
Tapi tak disangka, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga telah melakukan penimbunan masker usai melihat wabah corona yang makin meluas.
Namun, penimbunan yang dilakukan oleh Risma disebut-sebut bukan untuk mencari keuntungan tapi untuk menjaga masyarakat disaat virus ini benar-benar menjadi wabah di dalam negeri.