Tunangan Jamal Khashoggi Tuntut Keadilan di Depan DPR Amerika Serikat

Hatice Cengiz
Hatice Cengiz | www.middleeasteye.net

Kasus Jamal Khashoggi masih belum menemukan keadilan hingga detik ini

Kasus Jamal Khashoggi masih terus bergulir dan menyisakan pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya. Pembunuhan sadis ini pun menyeret pemerintah Arab Saudi, termasuk putra Raja Salman, Mohammed bin Salman. Isu Mohammed bin Salman sebagai dalang pembunuhan Khashoggi pun cukup santer diberitakan namun hingga saat ini kasus tersebut belum mendapatkan titik terang.

1.

Hatice Cengiz menuntut keadilan untuk Jamal Khashoggi

Hatice Cengiz
Jamal Khashoggi | www.setav.org

Hatice Cengiz, tunangan dari Jamal Khashoggi yang terbunuh secara misterius masih berjuang untuk keadilan kasus kekasihnya. Cengiz pada pertengahan Mei lalu berhadapan dengan House of Representative (DPR) Amerika Serikat untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Khashoggi yang dibunuh di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Di hadapan DPR AS, Cengiz menyerukan penyelidikan internasionnal atas kasus Khashoggi yang disponsori oleh AS. Para legislator AS ini sangat bersimpati dengan kondisi Cengiz, namu mereka pun tidak bisa memberikan jaminan konkret bahwa AS bisa melakukan hal tersebut.

“Belum ada konfirmasi yang jelas bahwa AS akan mengadakan penyelidikan,” ujar Cengiz, dikutip dari situs Al Jazeera.

Cengiz pun menyayangkan seolah dunia diam atas kasus kematian Khashoggi ini. Padahal, sudah lebih dari enam bulan kejadian mengerikan ini berlalu dan masih belum ada keadilan dan kepastian hukum untuk kasus ini.

Baca Juga: Samakan Anti-Zionisme dengan Anti-Semitisme, Amerika Kaji Ulang Hubungan dengan Beberapa Negara

Artikel Lainnya
2.

Saat-saat terakhir Jamal Khashoggi

Hatice Cengiz
Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz | www.middleeasteye.net

“Tidak ada kebenaran, keadilan atau pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas insiden mengerikan ini, hingga menodai hak asasi manusia dan kebebasan pers,” ujar Cengiz pada Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, subkomite tentang hak asasi manusia.

Dalam kesempatan ini, Cengiz juga memaparkan saat-saat terakhir Khashoggi sebelum kejadian pembunuhannya. Saat itu, ia sedang bersama Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 lalu.

Saat Khashoggi memasuki kantor konsulat, Cengiz menunggu di luar. Ia tak menyangka bahwa kekasihnya terbunuh dengan sangat sadis. Sementara Cengiz tetap menunggu calon suaminya itu yang rupanya tidak pernah muncul lagi.

“Ketika saya mengharapkan kabar baik dari dia bahwa surat-surat pernikahan kami sudah beres, karena saya dengan sabar menunggu kejutan bahagia melihatnya lagi, hal seperti itu tidak pernah terjadi,” ujar Cengiz.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Sebut Tak Akan Biarkan Negara Palestina Terbentuk

3.

Terdakwa pembunuhan Jamal Khashoggi

Hatice Cengiz
Mohammed bin Salman | www.middleeasteye.net

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS pada April lalu sudah merilis nama 16 warga Arab Saudi yang dimasukkan dalam daftar hitam mereka. Mereka adalah orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Khashoggi.

Dikutip dari CNBC, pemerintah AS pun melarang mereka yang masuk dalam daftar hitam tersebut menginjakkan kaki di Amerika Serikat. Beberapa orang yang masuk dalam daftar tersebut adalah:

Curhat Hatice Cengiz mengenai saat-saat terakhir Jamal Khashoggi

Saud al Qahtani dan Maher Mutreb. Keduanya merupakan orang yang dekat dengan Mohammed bin Salman.

Jamal Khashoggi dinilai sebagai jurnalis yang aktif mengritik pemerintah Arab Saudi, terutama kebijakann Mohammed bin Salma di kolom The Washington Post. Khashoggi pun menjadi target pemerintah Arab Saudi hingga akhirnya ia terbunuh di kantor konsulat di Turki.

Tags :