Terungkap! Ini Pesan Terakhir Briptu Heidar Pada Keluarga Sebelum Ditembak Mati KKB Papua
14 Agustus 2019 by Titis HaryoAyahanda ungkap momen terakhir Briptu Heidar yang jadi korban tembak mati KKB Papua
Kematian Briptu Heidar saat bertugas menyelidiki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua menyisakan kisah pilu di keluarga.
Hal ini tidak lepas dari tidak adanya firasat apapun yang dirasakan keluarga usai Briptu Heidar dinyatakan gugur dengan luka tembak di kepala dan lehernya.
Namun, ada sebuah pesan terakhir yang sempat disampaikan oleh Briptu Heidar kepada keluarganya.
Kelurga tak rasakan firasat apapun
Dilansir dari Detik.com, Selasa (13/8), pesan terakhir yang diterima keluarga dari Briptu Heidar disampaikan oleh ayahandanya, Kaharuddin.
Dia mengaku tak merasakan firasat apapun jelang kepergian putranya. Namun, Kaharuddin sempat dimintai doa restu oleh Briptu Heidar karena akan kembali bertugas di kawasan Puncak, tepatnya di Ilaga.
“Tidak ada firasat apa-apa, karena dia itu komunikasinya banyak di mamanya. Terakhir saya komunikasi dua hari sebelum Idul Fitri, dia minta didoakan karena naik lagi ke Ilaga,”
Baca Juga: Kisah Pilu Briptu Heidar, Polisi Baik Yang Disandera hingga Ditembak Mati KKB
Sosok kakak yang sayang dengan adiknya
Kaharuddin juga menyebutkan sosok Briptu Heidar sebagai tulang punggung keluarga yang begitu menyayangi adik-adiknya.
Hal ini ditunjukkan Briptu Heidar dengan rutin memberikan uang untuk dua adiknya agar bisa melanjutkan pendidikan.
“Setiap bulan itu dia rutin kirim uang untuk dua adiknya, Nur Fadila yang kuliah di Makassar dan Danu Wijaya adik bungsunya yang masih SMA,”
Baca Juga: Musuh Dalam Selimut, 3 Oknum TNI ini Kepergok Jual Amunisi ke KKB Papua!
Tak menyangka kebaikan Briptu Heidar jadi petaka
Kaharuddin juga menyebutkan anaknya sebagai sosok yang sangat baik dan mudah bersosialisasi dengan banyak orang. Briptu Heidar juga disebut sangat mudah percaya dengan seseorang.
Dia lalu menduga jika kebaikan Briptu Heidar ini juga yang menjadi malapetaka sehingga bisa dijebak dan berakhir tewas saat bertugas mengintai KKB Papua.
“Itu jugalah yang menjadi kelemahannya, gampang percaya sama orang,”
“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak, ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya (dibunuh),” ungkap Kaharuddin.
Kematian Briptu Heidar saat melaksanakan tugas penyelidikan pada KKB Papua memang memancing banyak reaksi dari berbagai kalangan.
Hal ini tidak lepas dari adanya dugaan penjebakan dan penyanderaan hingga akhirnya Briptu Heidar dibunuh secara kejam dengan luka tembak di kepala dan leher.
Pihak keluarga pun sangat tidak menyangka jika Briptu Heidar akan gugur dalam tugasnya begitu cepat. Mereka juga menyayangkan sosok baik seperti Heidar harus tewas di tangan KKB Papua.
Semoga Polri dan TNI bisa segera menangkap para pelaku dan memberikan keadilan bagi keluarga Briptu Heidar.