Terduga Teroris Anggota JAD di Bekasi Ternyata Seorang Atlit Nasional Berprestasi!
10 Mei 2019 by MoseslazSangat disesalkan, harusnya berpotensi membanggakan tapi pilih jalan yang salah
Densus 88 berhasil menangkap dua terduga teroris pemilih bom pipa yang ditemukan di toko handphone bernama Wanky Cell di Jalan Muchtar Tabrabi, Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu 9 Mei 2019.
Salah satu oknum yang tertangkap adalah pimpinan atau amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi berinisial EY. Sedang salah satu lagi yang juga ditangkap adalah Kausar alias YM.
Diketahui YM adalah anak buah pimpinan atau amir JAD tersebut ternyata adalah seorang atlet karate yang berprestasi sampai akhirnya ia terpapar radikalisme.
Dari informasi yang diberikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa YM yang masih berusia 18 tahun ini lulusan dari SMA Negeri di Bekasi, ia sudah berprestasi sebagai atlet karate dilevel nasional.
"Dia baru lulus tahun kemaren dan anak ini punya prestasi dibidang olahraga khususnya karate yang sudah mencapai tingkat nasional," ujar Dedi di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan (Tribunnews.com).
Terduga teroris YM pernah menjadi juara di kejuaraan karate nasional Bali dan Kalimantan Selatan. Hal itu berdasarkan pengakuan dari orang tua YM.
"Ini kita sayangkan dan kita sesalkan karena anak-anak muda sekarang ini mudah sekali terpapar paham radikalisme," tutur Dedi.
Dedy Prasetyo mengungkapkan keduanya, YM dan EY bekerjasama dengan jaringan JAD Lampung.
"Dari pengembangan tersebut tadi malam ditangkap dua pelaku. Ini jaringannya berbeda tapi memiliki koneksi yang sangat kuat dengan kelompok JAD Indonesia," ujar Dedi.
Diketahui juga bahwa EY yang ditangkap ini memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan pimpinan JAD Lampung yakni SL.
"Rekam jejak yang bersangkutan berbeda dengan SL. Kalau SL ikut rapat, mendesain aksi terorisme. Dari hasil pertemuan dengan Aman Abdurahman terjadilah bom Thamrin. Kemudian kerusuhan di Mako Brimob. Dia akan melakukan amaliah dengan sasaran anggota kepolisian," jelas Dedi.
"Kalau EY ini hanya berkecimpung di areal Bekasi saja. Yang bersangkutan punya peran vital di JAD Jakarta dan sekitarnya. Karena dia juga sebagai penyandang dana," tambah Dedi.
Melihat fenomena YM yang merupakan atlet berpotensi dan berprestasi menjadi salah arah tentunya sangat disayangkan. Indonesia sampai saat ini masih terus berusaha membasmi terorisme. Karena terorisme sampai saat ini masih terus membuat masyarakat Indonesia.
YM adalah contoh dimana generasi Indonesia yang memiliki potensi jadi kebanggan negara ikut terpapar radikalisme. Menurutmu cara apa ya yang benar agar mencegah generasi muda Indonesia ikut terpapar radikalisme?